Eca tertidur di lantai, kepala maid melaporkan pada Ean. Ean menyuruh mereka untuk membawa Eca kekamar milik Ean. Sementara ini, kamar Eca akan didesign ulang. Ia akan tidur disofa kamar atau jika Eca keberatan ia akan tidur di sofa ruang keluarga. Ean juga menyuruh para maid untuk memandikan Eca dan menggantikan pakaiannya lalu ia kembali pada layar leptop didepannya
Terlihat potongan tubuh manusia tengah diperjual belikan. Ean menghitung keuntungan yang akan ia dapat. Tapi pikirannya memaksanya untuk bertemu dengan Eca. Ia tidak bisa fokus, ia mendapat firasat buruk tentang Eca. Tapi pekerjaanya belum usai. Ia kembali dibingungkan oleh dirinya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui Eca
"Ma.. Pa.."
"Eca mau pergi"
"ga kuat"
Ucap Eca tanpa sadar, ia tertidur pulas. Sangat pulas. Ean menghampirinya perlahan. Mengusap rambut Eca dengan lembut, menghapus setiap butiran air yang tengah mengalir dipipinya
"Sabar ya ca, ada saatnya lo pergi"
"gua minta maaf" Balas Ean dengan nada yang sangat kecil. Ia mulai menempelkan telapak tangannya pada dahi milik Eca
"Panggil Dokter Endi, Eca demam tinggi" Titah Ean kepada salah satu maid, Dokter Endi adalah dokter pribadi keluarga Ean
"baik tuan" Balas maid tersebut menunduk patuh, tidak berani menatap langsung mata tajam milik Ean
"Oiya satu lagi"
"kalian semua keluar" Lanjut Ean memberikan perintah, sementara para maid mulai keluar satu per satu dengan rapi
"Eca jangan sakit, kalo lo sakit yang bacot nanti siapa?" Tanya Ean bicara pada Eca yang tengah tertidur pulas. Ia mengusap lembut wajah Eca. Merapikan setiap anak rambut di dahinya. Manatap lembut sahabat kesayangannya. Teman pertama yang selalu menerima dan mendukungnya
Flashback Onn
"kenalin, gua Eca. Nih bekel gue, makan aja. Lo pucet banget kaya setan kejedot" Ucap Eca saat tau teman sekelasnya Ean tengah duduk dibelakang sendiri. Dengan wajah pucat pria tersebut berhasil mengundang empati Eca untuk sekedar menawarinya makanan. Ean yang ditawari makanan dengan sergap mengambil makanan Eca tanpa mengucapkan apapun
"masama!" Lanjut Eca ketus saat bekalnya habis, dihabiskan oleh Ean. Ia berjalan keluar, tentunya dengan perasaan kesal. Makanan yang seharusmya ia makan, ga jadi dimakan. Alhasil ia harus ke kantin untuk memenuhi permintaan cacing cacing mungilnya
"cantik"
"kiw"
"mau ke kantin?"
"mau ditemenin ga?"
"cantik banget si"
"punya duit banyak nih"
"bagi dong, laper nih"
Ucap beberapa pria dengan tubuh kekar, kakak kelas dari Ean dan Eca. Eca bingung harus apa, orang orang di sekitarnya tidak ada yang berani menolongnya. Jangan kan nolong, dekat aja mereka ga mau
BUGHH!!
Pukulan telak di lontarkan Ean pada ketua geng tersebut. Eca hanya bernapas lega, akhirnya ada manusia yang masih memiliki empati jiwa raga pemberani khalayaknya spider man (suami sirih nya, peter parker)
"EANN KECE BANGET" Ucap Eca terkagum-kagum melihat Ean yang tengah memukuli ke 5 siswa body gede yg mainnya kroyokan beraninya ama cewek
"berisik, noh guru bk"
"gara gara lo, lemah banget si jadi cewek. Ga bisa barengan apa kekantinnya? sama temen lo gitu, kan banyak" Jelas Ean kesal saat BK menghampirinya, sudah sekian kalinya ia memukuli anak orang di sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
EANCA
Teen FictionEan tau kan kalo Eca suka air? Ean itu airnya Eca Ean itu lautnya Eca Tapi mama selalu jauhin Eca dari laut Mungkin karena takut Eca tenggelam Mungkin karena takut Eca keseret ombak atau mungkin karena takut Eca mati mati di laut, terus hilang deh...