Part 2

4 0 0
                                    

Hoamm..

Suara Eca saat bangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya sekali dua kali, melihat Ean yang tertidur pulas di sofa samping jendela. Eca mengambil ponsel milik Ean, karena ponsel Eca tertinggal di mobil ungu janda dan sudah pasti disita oleh Ean karena takut ia akan menghubungi polisi atau lain sebagainya. Eca mulai memainkan game di ponsel Ean

"Ih! game apaansi ini, jelek banget. Masa kalah mulu" Gumam Eca kemudian tanpa disadari, Ean sudah terbangun dari tidurnya dan langsung merebut ponselnya dari tangan Eca

"an*ing rank gua turun sialan" Gumam Ean menatap tajam Eca,

"Kenapa?" Tanya Eca tanpa rasa bersalah dan dengan tampang polosnya membuat Ean mengurungkan niat untuk menghukumnya karena berani mengambil handpone miliknya tanpa izin

"gapapa, lain kali kalo mau pinjem bilang atau izin dulu ya" Jawab Ean menerima keadaan, kemudian Eca membalas dengan jari telunjuk dan jempol yang membentuk bulat. Sementara 3 jari lainnya berdiri (simbol oke)

"untung gua pro, rank turun tinggal naikin lagi" Gumam Ean kemudian dia mengembalikan ponselnya pada Eca, dia tau anak itu sedang mati kebosanan

"main game yang lain, atau doawnload aja yang lain. Jangan game yang itu, lo noob" Lanjut Ean kemudian Eca mendownload game zombie, cacing, dan lain sebagainya

"Eca download banyak lho" Ucap Eca sementara Ean mengambil handuk untuk mandi

"iya, mainin aja. Jangan buka wa, gua sayat kulit lo kalo dibuka" Balas Ean dan Eca mulai memainkan permainan yang baru saja ia download

Ting!
"Bawa Eca ke Markas" -ABang(sat)

"Jangan kepancing Eca, ayo fokus.. jangan dibuka notif WA nya" Gumam Eca menahan dirinya dari rasa penasaran

"AH ELAH KALAH" Ucap Eca kesal sambil memukul pelan ponsel Ean

Ting!

"YAH KEPENCET SUMPAH"

"ADUH KEBUKA LAGI WA-NYA"

"AH HALAH, SIAL BANGET IDUP GUE"

"ASTAGA TOLONG YAH"

"DUH ENTAR EAN MARAH"

"ah udahlah mau nangis aja, psikopat emang udah Ean males banget, bodoamat sayat ni sayat kesel banget. Kalo ga mau wa nya diliat, notifnya matiin kenapa. Nanti kepencet marah. Gajelas Ean gajelas. Nyebelin. Bac*t nyebelin, galak, psikopat" Celoteh Eca pasrah sambil menahan tangisnya. Ia mencaci maki manusia psikopat yang baru saja kelar dari mandinya. Yah tidak ada 5 menit, manusia itu sudah selesai mandi. Akhirnya dengan mata berkaca-kaca, Eca menoleh ke arah Ean sambil menangis

"ma-maaf"

"ga sengaja sumpah"

"wa nya kepencet"

"terus kebuka"

"tapi Eca ga liat isinya kok"

"beneran deh, ga liat sama sekali"

"hmm liat si dikit pas notif nya muncul kebaca.."

"Tapi Eca bakal pura-pura ga tau kok, janji kelinciii" Bujuk Eca supaya Ean tidak marah, namun sedaritadi Ean hanya menahan tawanya

"oke" Jawab Ean singkat, padat, jelas

"gitu aja?" Tanya Eca bingung, tidak sesuai dengan ekspetasinya

"iya, emang gua harus apa? lo mau gua sayat?" Balas Ean berbalik tanya pada Eca

"Engga mau si" Jawab Eca kemudian Ean mengambil ponselnya dan seketika ekspresi nya berubah. Ia pergi ke tempat yang agak jauh dari Eca dan menelpon seseorang

EANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang