Part 12

128 4 0
                                    

Entah sudah gelas ke berapa Ellea meminum jus jeruk yang tersedia dengan kesal. Jonathan susah di hubungi dan sekarang pria tua itu tengah bergandengan mesra dengan istrinya. Pasti itu yang membuat Jonathan mengabaikan pesan pesannya.

Ya, sibuk mengurus beberapa hal yang dikatakan Jonathan adalah bermesraan dengan istrinya. 'Menyebalkan'

Ditambah lagi Yura yang meninggalkannya karena bertemu dengan pacar kaya raya nya.

Ellea terus meneguk jus jus itu hingga kemihnya terasa penuh, ia melihat sekeliling. Terdapat beberapa pria yang sepertinya tengah memperhatikannya. Tapi Ia harus segera ke kamar mandi dan sialnya kamar mandinya berada di lantai bawah, jujur saja ia sedikit canggung jika harus berjalan sendiri melewati para mahasiswa yang berada di dekat jalan keluar.

Tangan Ellea mengambil ponsel, ia akan menghubungi Yura untuk mengantarnya.

Tidak terjawab, pasti gadis itu tengah bersenang senang dengan pacarnya. Tidak ada cara lain, sepertinya ia harus berjuang sendiri untuk sampai ke kamar mandi.

Dengan sedikit menurunkan gaunnya agar terkesan lebih panjang, walaupun itu percuma. Ellea berjalan dengan ragu ragu melewati para pria yang seakan menatapnya lapar.

Ellea sedikit mempercepat langkahnya tanpa menengok kanan kiri dan untung saja ia bisa sampai di kamar mandi dengan aman.

"Ahh leganya."

Beres dengan urusan kamar mandi, Ellea sedikit membenahi penampilannya. Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Hampir pukul sebelas malam, acara belum selesai tapi Ellea sudah sangat malas dan ingin segera pulang.

Baru beberapa langkah Ellea keluar dari bilik kamar mandi, tiba tiba seorang pria menarik tangannya dan memojokkannya ke tembok. Bibirnya langsung dibungkam dengan bibir pria itu. Ellea hendak memukul pria itu namun terhenti saat matanya melihat mata terpejam yang sangat ia kenali ada di hadapannya.

Dia adalah Jonathan, pria yang susah sekali dihubungi dari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Jonathan, pria yang susah sekali dihubungi dari kemarin. Ellea membiarkan Jonathan melumat bibirnya, mengabsen setiap isi mulutnya.

Karena di rasa tidak ada balasan dari Ellea, Jonathan melepaskan pangutan bibirnya. Pria itu menatap lembut Ellea yang saat ini menatapnya tanpa kesal. Sudut bibirnya tertarik "aku sudah mencuci wajah dan bibirku tadi." Jonathan menunjukkan pipi kanan dan kirinya di depan Ellea. Ia tahu apa yang membuat gadis kesayangannya kesal.

Gadis itu akan kesal jika Jonathan menciumnya setelah berciuman dengan wanita lain. Walaupun Jonathan tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya.

Ellea diam.

Tangan Jonathan menyentuh perut bawah Ellea, "berapa banyak gelas jus yang kau minum?" Lalu tangan itu beralih mengelus pipi Ellea. "Kau ingin bolak balik ke kamar mandi?" Tanyanya. "Dan diganggu oleh para pria tadi?" Lanjutnya.

Jonathan tahu apa yang Ellea lakukan sedari tadi, karena tanpa Ellea kira Jonathan selalu memperhatikannya dari jauh. Termasuk saat Yura meninggalkan Ellea sendirian demi berduaan dengan pacarnya.

BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang