Setelah Jonathan meminta mandi bersama dengan alasan menghemat air, kedua insan itu kini duduk di sofa untuk makan.
"Dad kau tidak pulang malam ini?" tanya Ellea, tangannya sibuk membuka paper bag yang tadi dibawanya.
"Orang yang ingin ku temui saat pulang sudah ada disini." Jawab Jonathan, ia melihat Ellea mengedarkan pandangannya kesana kemari, "kau orangnya."
"Ish, bukan. Maksudku ke rumah istrimu."
"Tidak, aku malas." Jawab Jonathan sambil melempar ponsel ke meja yang sedari tadi di pegang nya.
"Apa kau sedang bertengkar dengannya?" Tebak Ellea.
Dengan gesit Jonathan menarik pinggang Ellea agar duduk di pahanya, mengecup punggung Ellea sebentar. "Apa sekarang kau ingin tahu urusan pribadiku dear?" Jonathan bertanya balik.
Ellea menghadapkan wajahnya pada Jonathan, menatap mata tajam itu dengan lembut kemudian mengecup bibir pria itu sekilas. "Bukan, hanya saja aku merasa kau lebih banyak denganku dari pada dengan istrimu." Ucapnya jujur.
"Sudahlah sayang, ayo makan aku lapar." Jonathan memilih menyudahi pembahasan tentang rumah tangganya, ia tidak tertarik dengan itu sama sekali.
Ellea beralih mendudukkan bokongnya pada sofa di samping Jonathan.
"Kau bisa bercerita apapun yang mengganggumu dad, walaupun mungkin aku tidak bisa membantumu tapi aku bisa menjadi pendengar untuk ceritamu." Ucap Ellea sebelum memasukan sesendok nasi pada mulutnya tanpa menatap Jonathan.
Jonathan menatap Ellea yang asik dengan makanannya. Perasaan menghangat terasa pada dadanya.
Memang pada kenyataannya Ellea lebih dulu bersamanya, ia juga nyaman saat bersama Ellea. Ellea juga selalu bercerita apapun pada Jonathan, Jonathan juga melakukan hal yang sama. Mereka selalu bercerita tentang sesuatu yang mereka alami selama seharian ataupun sesuatu yang mengganggu mereka.
Bahkan saat Jonathan dijodohkan dengan Sandira, Jonathan juga bercerita pada Ellea. Jonathan menceritakan semua yang menjadi penyebab perjodohan itu.
Akhirnya Jonathan menerima perjodohan itu atas dukungan Ellea, namun ia meminta Ellea berjanji untuk tidak meninggalkannya dan Ellea menyanggupi. Ellea berfikir yang penting Jonathan menikah dulu dengan Sandira. Setelah menikahi Sandira, Jonathan pasti akan melupakannya. Dan Ellea akan pergi.
Ellea juga memberikan syarat pada Jonathan untuk tidak membiarkan hubungan mereka tercium orang luar. Cukup Jonathan, Ellea dan Tuhan yang tahu.
Sejujurnya Jonathan sedikit tidak menyangka dengan syarat yang diajukan Ellea, diluar sana banyak wanita yang mengejar Jonathan agar terkenal meskipun hanya sebatas kekasih ataupun selingkuhan pebisnis handal seperti Jonathan Alexio.
Namun Ellea berbeda, ia malah tidak ingin ada yang tahu tentang hubungannya. Membuat mereka sulit untuk bebas bertemu, walaupun begitu ia tetap menuruti keinginan Ellea.
Ellea sama sekali tidak marah ataupun kesal karena Jonathan menikah dengan wanita lain. Ia sadar selama ini hubungannya dengan Jonathan hanya sebatas simbiosis mutualisme. Ia sadar betul akan posisinya.
Dua minggu setelah pernikahan Jonathan, Ellea berniat untuk meninggalkan Jonathan karena Jonathan sudah memiliki istri, namun Jonathan melarangnya dan mengingatkan kembali akan janji Ellea sebelum Jonathan menikah dengan Sandira.
Dengan berat hati Ellea tetap berhubungan dengan Jonathan sampai sekarang. Entah sampai kapan hubungan ini akan berlanjut, namun jika memang Tuhan akan memisahkan mereka, Ellea berharap tidak ada yang tersakiti diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
Historia CortaDia satu satunya orang yang ada untukku disaat semua orang menghindar. Dia memberiku kenyamanan, dia membuatku merasa dibutuhkan. Kepeduliannya membuatku terbuai, namun sebenarnya diantara kita tidak boleh ada kata cinta. -Ellea Margareth Melihatny...