11

288 41 3
                                    

"Kok kalian ninggalin aku sih?" teriak Seungmin saat berada di kelas sambil menghentakkan kakinya.

"Jangan teriak-teriak." ucap Felix.

"Biarin aja lagian udah sepi juga." balas Seungmin.

"Niatnya sih cuma mau sembunyi,tapi pas lihat ada ketos nyamperin lu akhirnya kita balik ke kelas aja. Takut ganggu."

"Apaan sih,untung kak Minho tadi baik. Nggak marahin aku."

"Cie,cie yang lagi pdkt." goda Felix.

"Siapa yg pdkt?" tanya Seungmin.




"Kita lah." ucap Hyunjin yang tiba-tiba mendatangi kelas Seungmin.

Mereka bertiga pun menoleh ke arah sumber suara.

"Hai,kenalin Hyunjin calon pacar Seungmin." ucap Hyunjin sambil menjabat tangan Han dan Felix bergantian.

"Kak Hyunjin stop jangan godain aku terus." ucap Seungmin.

"Hai juga kak,gue Felix dan ini kembaran gue Han." balas Felix.

"Yuk pulang Mong,hari ini aku anter pulang." ajak Hyunjin.

"Maaf kak hari ini aku pulang bareng mereka." tunjuk Seungmin ke arah dua sahabatnya.

"Sorry min,kita lagi ada les. Jadi mending lu balik sama kak Hyunjin aja." jawab Han.

"Bye Seungmin,bye kak Hyunjin." ucap Felix yang dengan tergesa berpamitan.

"Kok kalian gitu sih." ucap Seungmin sambil menatap sedih kepergian dua sahabatnya itu.

"Tuh temen kamu lagi nggak bisa bareng,yuk pulang sama aku aja daripada nungguin lagi kayak kemarin." bujuk Hyunjin lagi.



"Siapa bilang Seungmin mau pulang sama lu?" tanya Minho yang tiba-tiba juga berada di kelas Seungmin.

"Ngapain lu ada di sini?"

"Tuh mau anter dia." tunjuk Minho ke arah Seungmin.

"Sejak kapan lu jadi sedekat ini sampe anter dia pulang?" tanya Hyunjin penuh selidik.

"Sejak tadi." jawab Minho singkat.

"Beneran Mong?" tanya Hyunjin penuh selidik.

Seungmin hanya mengangguk pelan.

"Ada urusan apa lu tiba-tiba banget ngajak pulang bareng Mong?"

"Di larang kepo." ucap Minho sambil menarik lengan Seungmin melangkah melewati Hyunjin.

Hyunjin yang melihat itu pun hanya terdiam tanpa bisa berbuat apa-apa.




"Kakak kok tiba-tiba ngajakin aku pulang bareng?" tanya Seungmin saat sudah berada di mobil Minho.

"Lu sendiri kenapa ngangguk?" tanya Minho.

"Reflek aja sih kak." jawab Seungmin.

"Yaudah,udah duduk juga di mobil gue. Sebelum pulang makan dulu ya gue laper."

Lagi,Seungmin hanya mengangguk tanpa bisa menolak. Karena setiap ucapan Minho selalu terdengar perintah untuknya.

"Lu nggak akan di marahin orang rumah kan kalau pulang telat?" tanya Minho lagi.

Seungmin hanya menggelengkan kepalanya.

"Punya mulut nggak?" nada suara Minho sedikit meninggi.

Seungmin yang mendengar itu hanya menunduk dan terdiam.

"Kenapa kakak jahat lagi?" ucap Seungmin lirih.

"Gue masih bisa denger,gue cuma nggak suka pertanyaan gue nggak di jawab dengan suara lu. Karena gue fokus nyetir dan nggak bisa lihat gerak gerik lu."

"Maaf."

"Kenapa jadi minta maaf?"

"Udah buat kak Min marah."

Dengan pendengaran Minho yang masih normal,Minho pun menepikan mobilnya dengan tiba-tiba.

"Kok kakak tiba-tiba menepi?" tanya Seungmin heran.

"Bentar,lu tadi panggil gue apa?" tanya Minho untuk memastikan sekali lagi pendengarannya.

"Kak Min?"

"Ulang!" perintah Minho.

"Kak Min." ucap Seungmin sedikit bergetar.

"Stop."

"Buat apa?" tanya Seungmin bingung.

"Stop panggil gue itu,gue Minho bukan Min ngerti." ucap Minho sambil menatap dingin ke arah Seungmin.

"Maaf." ucap Seungmin yang mulai terisak.

"Nggak perlu." balas Minho.

Seungmin pun menagis dalam diam. Ia takut jika tangisannya akan terdengar oleh Minho. Ia tidak mau membuat Minho semakin marah kepadanya.

Minho yang mendengar suara isakan yang tertahan pun hanya bisa terdiam tanpa tau harus bersikap bagaimana.
Akhirnya Minho memilih untuk kembali melajutkan perjalanan,namun kali ini bukan ke tempat makan ataupun mengantar Seungmin ke rumahnya.

"Kak ini kita mau kemana? Bukan arah rumah aku." ucap Seungmin yang masih terisak dan ketakutan.

Minho hanya terus menjalankan kendaraannya lurus ke arah entah yang membuat Seungmin semakin ketakutan.



CHAIRMAN [ 2MIN || HYUNMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang