26

227 26 0
                                    

Setelah kejadian lalu,Seungmin benar-bebar tidak ke sekolah.
Bukan karena dia lemah,tapi Seungmin sedang tidak ingin ke sekolah.
Karena terlalu lama berada di taman saat itu,Seungmin terserang flu.
Kepalanya terasa berat,badannya terasa meriang,Seungmin demam.

Han dan Felix baru saja pulang setelah menjenguk Seungmin.
Ini sudah hari kedua Seungmin tidak ke sekolah.

Ia benar-benar ingin istirahat. Hyunjin yang mendengar keadaan Seungmin pun segera menjenguknya.

"Apa lu nggak mau turun?" tanya Hyunjin pada Minho yang duduk di sebelah kursi kemudi.

"Haruskah?"

"Gue udah rela mundur dari dapetin hati Seungmin ya,jangan sampe karena ke begoan lu gue rebut dia lagi." ucap Hyunjin penuh penekanan.

"Coba aja kalau lu nggak mau mati di tangan gue." balas Minho.

"Serem banget ucapan lu."

"Gue serius." balas Minho.

"Terserah lu deh,turun atau gue seret lu keluar dari mobil gue." ucap Hyunjin.

Dengan sedikit keberanian yang tersisa,Minho akhirnya menuruti Hyunjin dan bergegas untuk menemui Seungmin.

Tok..tok..

Seungmin yang sedang sendiri di rumah pun malas untuk membuka kan pintu depan.

Tok..tok..tok..

Suara ketukan terus berulang membuat istirahat Seungmin terganggu.

"Andai Bunda sama akak ada di sini pasti aku nggak perlu repot-repot turun buat bukaim tuh pintu." omel Seungmin.

Seungmin pun berjalan lemah menuju pintu karena untuk berdiri saja sebenarnya masih terasa lemas.

"Kak Minho? Bagaimana bisa?" tanya Seungmin yang masih terheran dengan siapa di balik gedoran pintu yang tiada hentinya.

"Apakah aku menganggumu?" tanya Minho. "Em bolehkah aku masuk dulu?sepertinya kamu sedang sakit." lanjutnya.

Tanpa niat membalas,Seungmin hanya mengangguk lemah.

Minho pun bergegas masuk takut jika tiba-tiba Seungmin berubah pikiran.

"Kok kamu naik ke atas? Nggak nemenin aku disini?" tanya Minho bingung.

"Dasar nggak peka." omel Seungmin dengan sangat pelan.

"Apa perlu aku bantu buat kamu ke atas?"

"Harus banget ya kak nanya gitu?"

Minho pun segera memapah Seungmin untuk ke kamarnya.
Seungmin yang sudah kehilangan tenaga hanya pasrah saat Minho menawarkan diri untuk mengantarnya.

"Tidurlah lagi,aku akan di sini menemanimu." ucap Minho sambil membaringkan tubuh Seungmin.

"Apakah aku terlihat mengantuk?"

"Kau terlihat tidak sehat." balas Minho.

"Kak,aku capek jangan bikin makin capek. Kalau nggak ada yang ingin kakak katakan,mending kakak pulang." ucap Seungmin.

"Aku ingin di sini menemanimu sebentar,apa tidak kau ijinkan?"

"Hanya menemani?" tanya Seungmin.

Minho hanya mengangguk.

"Tidak adakah yang ingin kakak jelaskan?"

"Aku tidak tau harus memulainya dari mana?" jawab Minho lirih.

"Jelaskan semuanya agar aku mengerti kak." suara Seungmin terdengar sedikit bergetar.

"Aku bingung." balas Minho.

"Maafkan aku kak,seharusnya aku tidak memaksamu. Karena aku bukan siapa-siapamu." ucap Seungmin.

"Tudak,buka ini yang ingin ku dengar dari mulutmu Seung." mohon Minho.

"Aku lelah kak,lelah harus selalu menunggu,lelah harus selalu mengerti." isak Seungmin.

Pecah sudah tangisan Seungmin,ia tidak sanggup lagi untuk menahannya.

"Apa selama ini tidak cukup untuk membuktikan rasa sayangku untukmu?" tanya Minho penuh tekanan.

"Apa tau,tapi aku merasa nggak punya hak buat ingin tahu lebih tentang kakak."

"Kau berhak Seungmin,sangat berhak untuk itu." ucap Minho sedikit meninggi.

"Kak,jangan seperti ini aku takut." balas Seungmin sambil meringkuk di ujung tempat tidurnya.

"Maafkan aku sayang,maaf selalu membuatku takut dan khawatir." ucap Minho sambil mendekat untuk merengkuh seseorang yang sangat ia sayang itu.

Hanya isakan yang terdengar dari keduanya.
Baik Minho ataupun Seungmin saat ini sedang terluka.
Terluka dengan perasaan masing-masing.

Minho merutuki kebodohannya,ingin sekali mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya. Tapi ia benar-benar takut.
Ia takut jika rasa cintanya akan melukai Seungmin.
Ia takut jika keinginannya untuk selalu bersama Seungmin akan membuatnya terluka.
Minho dengan segala ketakutannya.

"Boleh aku tanya kak?" tanya Seungmin di sela-sela kecanaggungan di antara mereka.

"Jangan menanyakan apapun,biarkan aku yang akan mengatakan semua yang ingin kamu ketahui." jawab Minho dengan mengecup lembit jemari Seungmin.

"Kenapa kakak seperti ini lagi?"

"Sebentar,aku masih ingin menikmati semua ini. Beri aku waktu sebentar lagi,aku sangat merindukanmu Kim Seungmin." ucap Minho yang kembali merengkuh tubuh Seungmin dalam pelukannya.

Seungmin hanya terdiam tanpa berucap apapun.

Mereka saling melepaskan rindu.

"Tunggu sebentar lagi sayang." bisik Minho lembut.

Seungmin hanya mengangguk,menuruti kemauan Minho.

CHAIRMAN [ 2MIN || HYUNMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang