17

226 34 0
                                    

Setelah kedatangan kakak kelas Seungmin kerumahnya malam itu,sekarang Minho sudah jarang untuk menemui Seungmin lagi.
Sudah lewat dari sebulan,bahkan untuk telpon ataupun sekedar mengirim pesan pun sudah tidak pernah di lakukan. Hanya Hyunjin yang terkadang masih menghubungi Seungmin. Seungmin menyadari jika Hyunjin jarang menemuinya di karenakan turnamen futsal antar sekolah yang Hyunjin ikuti bersama tim nya.
Tapi Minho,semenjak malam itu benar-benar menghilang dari jangkauan Seungmin. Bahkan untuk sekedar tau kabar dari sekolah pun sudah sangat sulit.
Ya walau mungkin Minho sedang sibuk dengan kegiatan osisnya. Tapi di sini Seungmin benar-benar merasa ada yang kurang.

"Kok lu sering ngelamun sih Min? Tanya Felix.

"Nggak kok Lix,perasaan kamu aja kali." ucap Seungmin mencoba mengelak.

"Lu nggak bisa bohongin gue min."

Seungmin hanya melihat Felix sekilas dengan muka lesunya.

"Lu sering murung dan ngelamun akhir-akhir ini."

"Kelihatan banget ya lix?" tanya Seungmin

Felix pun menganggukan kepalanya.

"Aku sedih Lix,kak Minho udah nggak pernah nemuin atau hubungin aku lagi." pada akhirnya Seungmin menceritakan yang ia pendam selama ini ke Felix.

"Sibuk kali." ucap Felix.

"Kak Hyunjin juga sibuk,tapi masih suka hubungin aku." jawab Seungmin.

"Lu sebenernya suka siapa sih min?" tanya Felix penasaran.

"Kok suka sih? Aku sama mereka tuh cuma temenan." ucap Seungmin.

"Jangan bilang mereka lu anggep seperti kakak lu sendiri ya Min,itu hanya alesan." balas Felix.

"Aku juga nggak tau." ucap Seungmin sambil menunduk.

"Kata hati lu gimana emang?"

"Aku juga nggak ngerti sama kata hatiku sendiri,karena aku nyaman sama keduanya." ucap Seungmin lirih.

"Jangan maruk,mantepin pilihan lu. Jangan gantungn orang ataupun hanya anggep mereka seperti kakak buat lu,karena mereka bukan kakak lu ataupun saudara lu."

"Aku bingung."

"Min bentar itu ketos bukan sih?" ucap Felix.

"Mana lix?" tanya Seungmin.

"Itu yang lagi ngobrol berdua sama temennya."

"Lix sembunyi." bisik Seungmin.

"Kenapa nggak lu samperin aja sih,kok malah jadi ngumpet?" bisik Felix juga. "Eh mereka ke arah sini." lanjutnya.

"Ssst...diem dulu Lix,jangan sampai ketahuan." bisik Seungmin sambil bersembunyi di tempat yang tidak terlihat oleh Minho.





Seungmin dan Felix pun hanya diam saling tatap sambil mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Kok sekarang lu jadi nggak gencer temuin seungmin lagi sih?" tanya teman Minho yang seungmin tahu bernama Changbin.

"Hyunjin lagi tanding." jawabnya singkat.

"Jadi lu deketin seungmin karena Hyunjin?" tanya Changbin.

"Ya." jawab Minho singkat

Tanpa mereka tau Seungmin sudah meneteskan air matanya.

"Dah ayok kekelas." ajak Minho ke Changbin.

Setelah kepergian mereka berdua, Seungmin hanya tertunduk lesu dan menangis,entah menangisi apa.

"Kenapa lu nangis?" tanya Felix.

"Aku juga nggak tau."

"Bukan gara-gara karena denger percakapan Minho barusan kan?"

"Kok gitu aja aku nangis sih Lix,rasanya sakit." ucap Seungmin.

"Sabar ya Min,bisa aja kan kita salah denger." ucap Felix mencoba menangkan.

"Jadi kak Minho deketin aku karena kak Hyunjin deketin aku juga?" isak Seungmin.

"Kayaknya kita salah dengar deh min." ucap Felix.

"Nggak mungkin aku salah denger."

"Udah ayok balik ke kelas." ajak Felix.

"Aku di sini dulu Lix." pinta Seungmin.

"Aku temenin?" tanya Felix.

"Boleh aku sendiri dulu?"

Tanpa katapun Felix mengangguk dan bergegas pergi dari sana meninggalkan Seungmin yang ingin sendiri.


"Sudah ku duga kak Minho nggak tulus,ia hanya mempermainkan aku aja. Apa yang aku harepin dari dia?harusnya aku menyadari dari awal,kenapa Kak Minho bisa tiba-tiba baik sama aku. Kenapa dia deketin aku juga. Semuanya ternyata karena kak Hyunjin.
Aku benci sama kak Minho." jerit batin Seungmin.

Seungmin pun terus menangis,hingga di rasa cukup ia pun kembali ke kelasnya. Dalam perjalanan nya kembali ke kelas,Seungmin hanya merutuki ke bodohannya selama ini. Bayangan-bayangan tentang kebaikan Minho terbayang di pikirannya. Namun ternyata semua itu hanya ciptaan kak Minho yang ingin mendekatinya hanya karena saudaranya sendiri.
Seungmin merasa sesak dan tertipu.

"Emang semuanya palsu." batin Seungmin sambil terus melangkah tanpa memperdulikan sapaan ataupun panggilan Minho untuknya.
















3.2

CHAIRMAN [ 2MIN || HYUNMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang