Nt

255 243 94
                                    

Ada kalanya kita melawan rasa
rindu kita karena sudah melihat
dirinya sudah bahagia
dengan yang lain
Sasa Gawinda

" Kenapa ga bilang dari kemarin sih Va... " Sasa berceloteh panjang lebar disamping Reva yang sedang bersenandung

Seperti biasa, Sasa tidak pernah absen selalu bersama Reva saat disekolah. Jika biasanya mereka selalu bersenda gurau dengan yang lain, kali ini Sasa sibuk menyalin jawaban-jawaban di buku Khensa sambil mengucapkan kalimat-kalimat yang sembrono

" Udahlah sa... Lagian tugasnya buat jam ke empat " ujar Reva menenangkan sahabatnya

" Tapi kan jam pertama sampai ketiga olahraga, lo ga inget kemarin kita diusir dari kelas sendiri gara-gara ada didalem pas jam olahraga? " jawab Sasa tanpa melihat sedikit pun ke lawan bicaranya

" Tau ah, untung udah selesai " Sasa menutup bukunya dan menaruh didalam loker meja

Sasa berdiri dari bangkunya dan berjalan ke luar pintu " Gue langsung kelapangan aja, kalian ga ikut ? "

Reva dan Khensa Saling bertatapan dengan memberi instruksi mengangguk, mereka berdiri dari kursi yang diduduki dan berjalan mendekati Sasa yang ada didepan pintu

------------------------------------------------------
" Saya hitung sampai tiga !! "

" Kalau ga tepat waktu barisnya, saya tidak segan untuk menghukum kalian push up lima puluh kali !!! "

Semua siswa kelas 12 IPA 3 berhamburan dan membuat barisan yang rapi. Mereka sudah siap melakukan pemanasan setelah mendengar ancaman dari Pak Rudi

" Bagus... "

" Sekarang mana ketuanya ? "

" Ketua kelas harap memimpin pemanasan!! "

Meski begitu, tidak ada yang berkutik sama sekali mendengar perintah pak Rudi yang kedua kalinya. Mereka saling memandang bahkan ada juga yang mengangkat kedua bahunya jika mereka tidak tahu keberadaan dari sang ketua kelas mereka

" Pak, itu Fajar yang lagi main-main tanah " ucap salah satu siswa yang melihat keberadaan dari ketua kelas mereka yang sedang melakukan hal yang aneh

" Nyoh liat temen lu Put, hidupnya baru putus cinta aja udah kaya orang di RSJ " ucap Ady menyenggol bahu Putra yang ada disamping

" Itu mah bukan Fajar Nugros, tapi Fajar sadboy "

Semua siswa laki-laki tertawa mendengar pernyataan dari Putra. Remaja laki-laki yang dikenal sangat memiliki humor receh dikelas mereka pun sampai merasa perutnya terasa kram dan ingin buang air kecil, siapa lagi jika bukan seorang Ady Jokogarowo

" Kasian ditinggal Ayya " ucapnya dengan terengah-engah karena terlalu lama tertawa

" FAJAR !!! " Pak Rudi menghampiri Fajar sambil menjewer telinga kanan muridnya itu

" Aduh pa-pak " ringih Fajar kesakitan berjalan mengikuti Pak Rudi membawanya pergi

" CEPET KAMU PIMPIN PEMANASAN !! "

" SIAP !! "

" SELURUHNYA... SIAP GRAK "

------------------------------------------------------

" Bu, sotonya satu sama es teh manis satu "

" Es nya banyakin ya Bu... "

Setelah memesan, Sasa berjalan ke arah meja yang sudah ditempati kedua sahabatnya. Terlihat mereka begitu asyik melihat ke arah handphone dengan tawa gelak tidak jelas mereka

Segala Masa Lalu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang