Prioritasnya dia, bukan aku
- Sasa Gawinda -Sasa berdecak. Ia melirik Reva yang sedari tadi memainkan game di ponselnya
" Bukannya maen bareng sama bestie nya, malah melototin hp. Ga asik lo, "" Yaudah ayo sini mabar bareng, " ajak Reva yang masih fokus memainkan game
" Udah tau gue ga bisa maen game, malah diajak mabar. "
Khensa mendekati Sasa yang terlihat cemberut " Ada apa Sa? " tanyanya yang hanya dijawab tatapan malas oleh Sasa
" Gue gabut dan gue bingung mau ngapain enaknya, "
" Ke kantin aja, " Khensa memberi saran namun hanya dijawab dengan gelengan kepala saja
" Tapi gue lagi males makan, "
" Dih, diet lo? "
Tok. Tok. Tok.
Seseorang telah mengetuk pintu sebanyak tiga kali. Sasa membulatkan matanya begitu melihat Artha yang ada didepan kelasnya. Antara senang dan terkejut, Sasa berjalan mendekati Artha dengan Khensa yang ada dibelakangnya
" Artha ? Lo- "
" Bisa bicara sebentar sama gue sekarang?, "
Sasa bingung harus menjawab apa, dia hanya melirik Khensa sebagai tanda minta tolong
" Tumben banget, emangnya penting ?, "
Khensa bertanya dengan cetus dan hanya dijawabi dengan anggukan oleh Artha" Bisa ikut gue sekarang ?, "
" Lo duluan, entar gue nyusul dibelakang lo. "
Khensa melihat kebelakang dan ia masih melihat Reva yang masih fokus dengan gamenya " Ini adalah hari keberuntungan lo, tapi jangan sampai hari ini lo jadi sakit hati, "
" Gue paham. " jawabnya yang kemudian meninggalkan Khensa menyusul Artha dibelakangnya
🥀🥀
Sasa terus mengikuti langkah kaki Artha dibelakang, mereka terus berjalan menuruni anak tangga sekolah dan berhenti didepan ruang musik. Untung Artha memilih berhenti disana, karna keadaan ruang musik pada saat itu sedang sepi
" Langsung to the point, ada apa ?, "
Sedetik...
Dua detik...
Tiga detik..." Artha ? " pemuda yang dimaksud Sasa berbalik badan menghadapnya " Lo masih inget sama Tio temen smp kita dulu ? "
" Ya, kenapa ?, malah dulu kita bestian sama dia kan? "
" Dia ada dirumah sakit. Dia baru saja bangun dari koma, dia habis kecelakaan. " penjelasan dari Artha membuatnya syok. Sasa tidak menyangka jika teman dekatnya dulu sedang mengalami musibah berat
" Dan... dia kecelakaan bareng sama Rani, mereka kecelakaan motor waktu mereka pacaran, "
" Mereka masih pacaran ?, "
" Ya. " Sasa tidak menanggapi lagi ucapan Artha, mereka tidak membicarakan apapun lagi, mereka berada dipikirannya masing-masing
" Hebat ya mereka, hubungan mereka langgeng sampai Sma. Tapi kenapa gue sama Artha ga bisa ya... "
" Gimana kalau kita jenguk mereka ?, " mereka mengucapkan itu secara bersamaan. Entah sejak kapan, kedua pipi Sasa menjadi merah merona seperti buah tomat. Gadis itu ingin sekali berjingkrak sekarang juga, ia tidak bisa menahan kesaltingan ini
" Ide buat jenguk mereka bagus, tapi lo biasanya kapan ?, "
" Eee tergantung, "
" Okey, nanti gue kabarin lo kalau mau jenguk mereka. " setelah mengatakannya, Artha meninggalkan Sasa disaat itu juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Segala Masa Lalu Kita
Novela Juvenilstart : 01 Januari 2023 Sasa harus menerima kenyataan bahwa ibunya meninggalkan dirinya tuk selama lamanya dan ayahnya menikah lagi dengan wanita yang membuat mental ibunya down dan berakhir bunuh diri. Diwaktu bersamaan, hubungan empat tahunnya den...