[Prolog] Cuma itu keinginan ku

112 22 12
                                    

Hai halo guys
aku author baru nih hehe
mohon dukungan untuk karya pertama ku ini yaa ^^

Btw yang hadir disini dari mana aja ya?? Absen dong di komen ^^
oo iya buat kalian yang baca panggil aku zaza atau kak nient yaa

Salam kenal dan Selamat membaca

******

Terdengar sangat nyaring suara rintihan tangis seorang gadis diiringi suara hujan yang begitu deras di sore ini. Seperti nya langit sedang merasakan juga kesedihan yang sedang dialami oleh sang gadis periang dan penyemangat di hari ini.

"Yah.. bund.. tolong kabulin permintaan adek kali ini ya." Ucap Dian sang kakak memohon.

"KAMU UDAH PINTAR MELAWAN YA DIAN!!" balas Pradipta emosi disandingi senyum smirk nya.

"E-engak gitu yah Dian cuma minta ayah kabulin permintaan adek aja" balasnya sambil menunduk.

"SUDAH DIAN AYAH MUAK MENDENGAR KAN MU, LEBIH BAIK KAMU MASUK KAMAR SEKARANG!!SEBELUM KESABARAN AYAH HABIS" ucap sang ayang sambil menunjuk ke arah lantai atas dimana kamar Dian berada.

"Dian gak mau yah, Dian mau disini." balasnya sambil memegang erat tangan sang adik.

Sang bunda yang sudah tak kuat memandangi pertengkaran suami dan anaknya itu pun, se-segera mungkin menghampiri putra sulung nya.

"Nak turuti apa kata ayahmu ya, adek biar bunda saja yang urus." Ucap sang bunda sambil memegang pundak putra sulung nya itu.

"T-tapi bund Dian eng-... "

"Ayok nak" ucap sang bunda lembut memotong pembicaraan putranya.

Dian hanya bisa pasrah mengganguk lemah lalu berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.

Setelah memasuki kamarnya, Dian terperosot lemas di balik pintu.

"Arghhh lemah dan bego banget sih gue!! nolong adek sendiri aja kagak bisa!!" ucap nya prustasi "gue pastiin! gue bakal bantu lo dek!! apapun caranya dan apapun itu konsekuensi nya, tunggu gue" ucapnya lagi lebih tenang.

Dia berjalan ke arah balkon memandang langit dengan tatapan sendu nya... "langit aja tau kalau lo lagi sedih dek." Ucapnya.

"Hiks hiks hiks hiks hiks" suara tangis sang gadis yang belum berhenti sejak tadi.

"COBA ULANG APA MAUMU TADI PRADYTA" ucap sang ayah dengan suara yang keras hingga memenuhi seluruh ruangan yang bisa dibilang begitu luas.

"Dy-dy-dyta cu-cuma m-mau la-lanjutin stu-study dy-dyta ke ne-negara y-yang dyta ma-mau yah hiks hiks" ucapnya terbata-bata sambil menangis.

"KAMU NIH PEREMPUAN PRADYTA, MANA BISA KAMU KAMI IZINKAN UNTUK MELANJUTKAN STUDY DI NEGARA ORANG LAIN SENDIRIAN!! KAMU TAU KAN KONSEKUENSI NYA JIKA KAMU PERGI KE NEGARA 2 BENUA ITU SENDIRI?" balas sang Ayah geram.

"Dy-dyta b-bisa j-jaga d-diri yah nan-nanti disana" balas dyta.

"UCAPANMU ITU TIDAK MENYAMAI TINGKAH LAKUMU SEKARANG" balas sang Ayah sambil menggebrak meja di depannya.

"T-tapi yah Dyta janji hiks hiks hiks" balas Dyta menangis kembali karena tak kuat telah dibentak oleh sang Ayah.

"Sudah ya nak turuti dulu apa kata ayahmu sekarang." Ucap sang Bunda menghampiri anak gadisnya itu dengan tatapan sendu sambil menahan air mata agar tidak turun membasahi pipinya, jujur dia tak kuat melihat perlakuan suaminya kepada anak perempuan nya itu.

"Hiks hiks hiks bund hiks" tak kuat berbicara Dyta pun hanya bisa menangis terus menerus.

"BAWA ANAKMU KEATAS SEKARANG, SAYA SUDAH LELAH DIBUATNYA" ucap sang ayah menyuruh dengan tatapan prustasi.

"Iya mas" balas sang Bunda lembut.

Sang Bunda langsung menuntun anak gadisnya naik ke lantai atas menuju kamar nya itu, anak gadis yang dituntun nya pun hanya bisa mengikuti tuntunan sang Bunda sambil diiringi tangis kecilnya itu yang belum bisa dia hentikan.

Gimana di part awal?
udah bisa tebak genre cerita ini apa😭🤏 garing dan gak jelas kah?

Coba tulis di komen respon kalian mengenai bab 1 yang kutulis ini 🙏

See you next chapter all

Study Abroad Why Not? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang