Haloo pren
kangen gak sama Study Abroad Why Not?
udah pasti gak dong 😭😭🤙haha tapi gapapa
markibacKeadaan di jalan buah batu kota Bandung di malam itu sangat ramai oleh penduduk sekitar yang berkerumun, suara Sirene beberapa mobil Ambulan yang berdatangan, dan percikan air dari dua mobil pemadam.
Sebesar dan se mengerikan itukah kecelakaan ini? owh Tuhan jika boleh aku berharap.. Selamat kan lah mereka yang tertimpa musibah disana.. panjang kanlah umur mereka terutama orang yang baru saja ku kenal.
"Halo apa benar ini dengan rumah kediaman siswa SMA 2 Polin dengan plat nomor motor D 2204 ABT?" ucap petugas polisi menelfon kediaman siswa tersebut.
"Iya betul pak, ada apa ya? apa siswa tersebut berbuat masalah? kalo iya masalahnya apa pak?" jawab seseorang di seberang sana.
"Owh tidak bu, bukan itu yang ingin saya bicarakan." jawab polisi tersebut.
"Apa ibu sedang sendiri dirumah? atau ada seseorang yang menemani?" tanya polisi lagi.
"Saya sedang bersama adik saya, kalo boleh tau bapak ini siapa? dan ada maksud apa menelfon saya?"
"Baik, saya dari Kepolisian..
Deg.. Seketika jantung seseorang di sebrang sana berdetak tak beraturan.
"Saya hanya ingin menginfokan kepada Anda untuk segera datang ke Mayapada Hospital Bandung saya tunggu."
Entah sambaran petir darimana sang ibu tiba-tiba saja merasa sakit di bagian ulu hatinya setelah mendengar ucapan polisi tersebut, dia takut.. takut terjadi apa-apa kepada anaknya itu.
"Ba-baik pak saya segera pergi"
"Baik bu, sekian saja yang ingin saya sampaikan"
Tut.. Tut.. Tut.. [Panggilan terputus satu arah]
"Man.. Arman.. sini kamu.." panggil si ibu kepada adiknya yang sedang menyantap nikmat makanan di meja pantry dapur.
"Kunaon teh? saha nu nelfon?" tanyanya polos dengan bekas makanan yang tertempel di mulutnya.
"Kita harus ke rumah sakit man, tadi polisi nelfon nyuruh teteh kesana."
"Hah? naha jol ke rumah sakit? saha yang mau kita jenguk?" tanyanya panjang lebar.
"Udah.. teteh juga gak tau, yang jelas sekarang kita harus ke rumah sakit biar tau." tegas si ibu kepada adiknya.
"Yaudah hayuk atuh."
Malam itu sangat dingin dan sepi, sama sekali tidak ada tampak tampak kehidupan di rumah yang terlihat elegan tidak terlalu besar namun juga tidak kecil dipadukan dengan warna yang sangat elegan yaitu Gold, Abu dan Putih.
"Shodaqallahuladzim" ucap Dyta sambil menutup Al-Qur'an yang baru saja ia selesai baca.
"Kok tumben sepi banget?" tanya Dyta sendiri sambil melipat sajadah dan mukena yang baru saja ia selesai pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Study Abroad Why Not?
Fiksi Remaja"Keinginan aku cuma pengen melanjutkan study ku di negara 2 benua bukan di negara beragam bahasa, agama dan budaya yah." Menjadi salah satu Awardee Beasiswa Fully Funded sekaligus Lulusan Terbaik di salah satu Kampus bergengsi yang terletak di Neg...