di tempat latihan dan bergabung dengan member lain yang sudah lebih dulu sampai dan sedang mengobrol.
“Jin Hyung, kenapa baru Datang?” tanya Jungkook.
“Aku menjemput adikku yang satu ini,” jawab Seokjin sembari merangkul Namjoon yang duduk di sebelahnya.
“Sebenarnya kau berlebihan sampai harus menjemputku, Hyung. Aku ini bukan anak kecil sampai harus di jemput,” canda Namjoon, mencairkan suasana, tetapi hanya dirinya dan Seokjin yang tertawa.
“Heei kenapa tidak ada yang tertawa? Kalian ini pagi-pagi sudah serius sekali,” ujar Seokjin kepada member lain yang terlihat malas meladani ucapan Namjoon.
“Kami sedang malas bercanda, Hyung,” sahut Taehyung.
Namjoon langsung diam, menatap canggung member yang sikapnya telah berubah. Seokjin tidak lagi bicara atau bercanda karena tidak mau merusak mood mereka.
Yoongi menatap Namjoon. “Kau sudah menyelesaikan lagunya, Namjoon-ah?”
Namjoon menggeleng lesu. Maaf, aku masih belum menyelesaikannya, tapi akan ku usahakan agar cepat selesai sebelum konser,” Namjoon berusaha meyakinkan.
“Ya ampun … masih belum selesai juga! Sebenarnya kau niat tidak membuat lagu? Kau ini sungguh-sungguh mengerjakannya atau tidak? Satu bulan sampai tidak cukup membuat satu lagu saja, sementara aku dan Yoongi Hyung hanya butuh waktu dua minggu untuk menyelesaikan lagu yang kita buat bersama,” kata Hoseok dengan kesal, merasa heran dengan Namjoon yang masih belum selesai membuat lagu.
“Aku sudah berusaha, tapi memang hasilnya belum sempurna. Jadi, tolong pengertiannya,” sahut Namjoon. Berusaha tenang dengan menghela napas.
Maknae line berdecak dengan ekspresi malas.
“Harap pengertiannya katanya,” celetuk Jimin.
“Maaf karena aku masih belum selesai dengan pekerjaanku, tapi aku akan segera menyelesaikannya.” hanya kata maaf yang Namjoon katakan sebagai bentuk rasa bersalahnya.
“Terserah kau sajalah, kau kan leader,” kata Yoongi dengan malas.
Namjoon menatap Yoongi, tidak suka dengan ucapannya. “Kenapa harus bawa-bawa leader, Hyung? Aku tidak diam saja atau hanya main-main selama ini. aku sudah berusaha membuat lagu dan memang belum selesai. Jadi, jangan bicara seolah aku melakukan sesuatu sesuka hati karena posisiku sebagai leader!” protes Namjoon sekaligus memperingatkan dengan tegas.
“Kau bicara dengan nada seperti itu kepada yang lebih tua, Namjoon-ah? Apa kau sudah tidak tahu cara bicara yang sopan?” omel Yoongi.
Namjoon menarik napas panjang, menenangkan perasaannya yang tersulut emosi. “Maaf,” hanya itu yang dikatakannya.”
“Jangan melawan leader, Yoongi Hyung! Nanti kau bisa kena masalah,” Taehyung memperingatkan.
Namjoon menarik napas panjang dengan memejamkan mata, berusaha keras agar tidak sampai emosi menghadapi mereka.
“Aku tidak peduli. Sebagai leader, seharusnya dia tahu cara bersikap sopan kepada yang lebih tua,” Yoongi menanggapi dingin ucapan Taehyung.
“Sudahlah, jangan berdebat lagi!” tegur Seokjin.
“Aku setuju, bukankah kita ke sini untuk latihan, tetapi kenapa malah berdebat, sih?” tambah Jungkook.
Seokjin memperhatikan Yoongi dan Hoseok. “ Seok, memangnya lagu apa yang kalian buat?” tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.
“Judulnya mic drop dan aku rasa akan disukai oleh penggemar setelah rillis,” jawab Hoseok dengan begitu yakin.
“Kalian bekerja sama dengan baik, tidak berisik, tetapi tiba-tiba lagu sudah selesai dibuat. Kerja yang bagus, Yoon, Seok,” puji Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay. (Kim Namjoon) ✔
FanfictionDi balik senyumku, aku menyembunyikan rasa sakit yang tak terucapkan. (Kim Namjoon) Idol life, drama idol.
