Setibanya di dorm juga mereka langsung ke kamar masing-masing untuk istirahat tanpa membahas lagi pertemuan dengan manajer. Namjoon juga tidak mau ambil pusing dan memilih menyibukkan diri dengan membuat lagu baru. Awalnya, ia berencana berkarya di kamar, tetapi memutuskan untuk pindah ke studio rekaman. Harapannya, lagu tersebut bisa selesai tepat waktu untuk konser.
Tanpa terasa, waktu berlalu hingga jam satu dini hari. Namjoon terus berkutat dengan kertas dan pulpen, mengabaikan kelelahan dan lapar. Satu-satunya yang ia konsumsi adalah kopi untuk mengusir kantuk.
“Aku benar benar tidak tahu harus membuat lagu apa?” ia menghela napas, hampir frustasi karena masih belum menyelesaikan lagu yang dibuat. Diambilnya cangkir berisi kopi hangat untuk di minum seraya memandangi kertas yang penuh dengan tulisan judul dan lirik lagu, sesekali ia menekan ulu hatinya yang terasa sedikit perih. “Lagu apa yang harus ku buat? Dari tadi hanya mencoret yang sudah kutulis saja,” ia kembali menyeruput kopi untuk yang kesekian kalinya.
“Aigoo aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih untuk membuat lagu, otakku rasanya tidak mau berpikir sekalipun aku sudah memaksanya,” keluhnya, memijat kening sambil melihat kertas yang penuh coretan. Sesekali namjoon memejamkan matanya saat tulisan yang dilihat berbayang dan memburam.
Dilain tempat, tepatnya di kamar, maknae line belum tidur seperti member yang lainnya. Mereka mengobrol dan memikirkan lagu seperti apa yang akan di buat oleh Namjoon.
“Menurut kalian … Namjoon hyung akan membuat lagu yang seperti apa, ya?” tanya Jungkook.
“Aku tidak tahu dia akan membuat lagu genre apa, tapi mungkin saja lagunya akan dipenuhi dengan rap karena dia seorang rapper. Mungkin juga … bagian rapline akan lebih banyak bagiannya dibandingkan vokal line,” jawab Taehyung menebak-nebak.
“Kalau benar seperti itu, berarti dia tidak adil dalam membuat lagu. Seharusnya harus imbang antara vokal line dan rap line, apalagi jumlah vokal line lebih banyak dibanding dengan rap line.” komentar Jimin.
Taehyung mengangguk menyetujui komentar Jimin.
“Sebenarnya hak Namjoon hyung karena dia pencipta lagunya. Selain itu, dia juga leader yang mengatur semuanya. Jadi, semua terserah dia,” tutur Jungkook yang tidak mau ambil pusing dan memilih untuk berpikir lebih positif.
“Kau benar juga, Kook. Namjoon hyung kan leader dan sudah pasti bisa melakukan apa pun sesuka hatinya" sahut Taehyung yang disetujui oleh Jungkook dan Jimin.
“Sudahlah, aku mau tidur, ngantuk.” kata sang maknae sambil berbaring.
“Aku juga mau tidur.” kata Jimin yang sudah berbaring terlentang. “Tae, matikan lampunya!" pintahnya tanpa mengubah posisi tidur yang sudah nyaman.
Taehyung berdecak. “Kenapa harus aku yang mematikan lampu? Kalian ini, malas sekali mematikan lampu,” gerutunya sambil turun dari tempat tidur. Setelah itu, ia mematikan lampunya dan kembali ke tempat tidurnya untuk tidur.
****
Namjoon terus memaksa otaknya berpikir membuat lirik lagu, setiap kata ada yang benar dan ada yang salah. Sudah banyak lembaran kertas yang dibuang karena penuh coretan yang menurutnya tidak penting. Walaupun sudah minum kopi setiap kali mengantuk, tapi mata yang lelah tidak bisa diajak kompromi untuk tetap terjaga.
Ia menggelengkan kepala, melemaskan otot leher yang tegang, dan mengerjapkan mata mengantuknya. Namun, rasa kantuk mengalahkan tekadnya. Matanya memejam, dan ia tertidur di jam tiga pagi dengan posisi duduk di kursi, kepala miring ke kiri menempel meja. Tangan kanannya memegang kertas, sementara tangan kiri memegang pena. Dua jam kemudian, ia terbangun karena pena yang jatuh ke lantai, mengganggu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay. (Kim Namjoon) ✔
Fiksi PenggemarDi balik senyumku, aku menyembunyikan rasa sakit yang tak terucapkan. (Kim Namjoon) Idol life, drama idol.
