Part 29 - BBQ

13K 462 37
                                    

Part 29 - BBQ

Atlas dan Phoenix sibuk memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Meskipun pergi hanya dua hari saja, jalan Sabtu pagi pulang Minggu malam. Tetap saja banyak perintilan yang dibawa.

Libra juga sangat menyayangi Nenek Helen, sudah di anggap ibu sendiri. Kalau ke sana, sibuk membeli oleh-oleh dan barang kebutuhan.

Bahkan untuk barang-barang dapur saja dibawa. Seperti panci-panci, susu, pakaian, peralatan kamar mandi, handuk dan lain sebagainya.

Terakhir ke sana, Libra melihat beberapa barang yang harus diganti. Dia berdiskusi dengan suaminya untuk mengganti dan rutin membawa bahan pangan dan sandang.

Jupiter setuju-setuju saja. Tidak keberatan mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan Nenek Helen. Mereka juga membujuk wanita tua itu tinggal bersama, namun ditolak. Nenek Helen nyaman tinggal di Bogor.

Fasilitas yang diberikan Jupiter dan Libra lebih dari cukup. Nenek Helen juga masih memiliki gaji veteran dari mendiang suaminya.

"Udah kayak pindahan," kata Phoenix setelah selesai menyusun barang di bagasi belakang.

"Em, banyak banget." Atlas membenarkan.

"Udah belum? Masih muat?" Libra menghampiri dan membawa kue yang dia masak subuh tadi.

Sampai repot-repot bikin kue, Libra merasa selagi ada waktu lebih baik bikin sendiri untuk makanan keluarga.

Nanti sambil barbeque, semua pasti habis dimakan. Libra ingin yang terbaik untuk anak dan suami, serta Nenek Helen.

"Banyak juga ya?" kekeh Libra. Sepertinya tadi malam dia kalap belanja dengan suaminya.

"Udah macem pindahan," jelas Phoenix.

Libra hanya tergelak. Atlas mengambil alih paperbag dan meletakkan di jok belakang kemudi.

Lalu mereka masuk ke rumah. Bersiap-siap berangkat, keburu siang pasti macet total.

Jupiter sudah selesai mandi, dia sedang menonton menikmati secangkir kopi supaya tidak mengantuk menyetir nanti. Mereka tidak sarapan, terlalu pagi.

Libra sudah menyiapkan sandwich selama perjalanan. Kalau lapar tinggal makan. Ada juga air putih dan jus, semuanya lengkap.

Kalau mampir beli makanan, belum ada yang jualan. Palingan hanya nasi uduk atau lontong sayur.

"Siap berangkat?" tanya Jupiter.

Laki-laki itu merasa sangat beruntung masih memiliki Nenek Helen yang baik hati. Hanya dia orang tua satu-satunya yang tersisa.

Sehingga ketika mereka tidak memiliki kegiatan di waktu weekend. Mengajak keluarganya main ke Bogor. Kata orang-orang, ganti suasana liburan singkat.

"Siap, ayo!" Phoenix menjawab semangat. Menyapirkan sling bag di bahu dan duduk di samping Papanya.

Jupiter terkekeh, mencubit hidung Phoenix gemas. "Phoenix udah semangat banget."

"Iya dong. Nanti kita barbeque udang."

"Nanti kita bakar banyak. Makan sepuasnya!" janji Jupiter.

"Em," Phoenix mengangguk patuh.

Kembali tergelak. Mereka bersiap-siap keluar. Libra mencuci gelas suaminya, kemudian menyusul keluar.

Tidak lupa mengunci pintu dan duduk di kursi jok masing-masing. Atlas dan Phoenix di jok belakang, sedangkan Jupiter menyetir dengan Libra di sampingnya.

Selama perjalanan, banyak hal yang mereka saksikan di jalan. Mulai dari pasangan dan rombongan yang mau liburan. Komunitas mobil-mobil dan motor sport yang hendak touring. Petugas amat sibuk mengatur lalu lintas, begitu juga dengan pedagang yang sibuk menjajakan dagangannya.

STEP BROTHER  [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang