Zee mengerjap-ngerjapkan matanya sesaat kemudian ia pun bangun dr tidurnya dgn mata yg belum sepenuhnya terbuka ia pun meraba-raba kesebelahnya utk melihat jam namun tak ia temukan, sontak kelopak matanya terbuka sempurna saat menyadari bahwa ia kini tengah berada di sofa ruang tamu apartmentnya."Loh kok gua tdr disini?" Monolognya.
Zee pun kemudian memutuskan utk mengambil air ke dapur karna merasa haus. Setibanya di dapur ia dikejutkan dgn keberadaan marsha yg kini tengah sibuk berkutat dgn bbrp bahan makanan di dapurnya.
" sha ? " -zee.
"Ehh kak zee udh bangun" ucap marsha menoleh sebentar kearah zee kemudian kembali terfokus dgn kegiatan memasaknya. Zee berdehem sebagai balasannya pd marsha.
Kemudian Zee pun memilih utk diam karna ia tak ingin mengganggu marsha yg tengah serius dgn kegiatan memasaknya saat ini. Zee terus memperhatikan marsha dgn seksama, ntah knp melihat marsha yg kini tengah memasak sgt menarik baginya bahkan tanpa disadari seutas senyuman terus terukir diwajahnya.
"Bahkan dr sudut manapun kamu cantik bgt sha" batin zee yg tengah menatap punggung marsha.
Namun tiba-tiba ia tersentak karna menyadari marsha kini tengah memakai kemeja putih miliknya.
"Sha , ini kemeja- " Tanya zee hati-hati.
"Iya ini kemeja kakak, pinjem ya" potong marsha yg tau maksud dr perkataan zee tsb, marsha mengatakannya dgn santai tanpa mengurangi fokusnya pd kegiatan memasaknya saat ini.
Zee pun kembali berdehem sebagai balasan ucapan marsha barusan dan kembali terdiam, meskipun muncul bbrp pertanyaan dlm benaknya namun enggan ia utarakan karna melihat marsha yg sgt serius dgn kegiatannya seperti tdk mau diganggu olehnya.
"Duh gerah bgt" monolog marsha yg terdengar jelas oleh zee. Marsha pun mengibas-ngibaskan tangannya seperti tengah mengipas angin ke arah muka dan lehernya yg terasa gerah namun cara itu tak berhasil ia pun akhirnya mencepol rambutnya hingga menampaknya leher putihnya yg jenjang tsb.
Mata zee pun membulat dgn sempurna hingga pupil matanya sontak membesar melihat itu, sungguh pemandangan yg membuat zee terpana, marsha tampak sexy dgn menggunakan kemejanya yg kebesaran itu yg menutupi hingga setengah pahanya yg putih kemudian kaki jenjang marsha yg putih dan mulus itu terekspos begitu saja seperti tak memakai celana, belum lg kini leher putih marsha yg jenjang tsb terekspos dgn jelas tepat di depan zee saat ini, susah payah zee menelan salivanya melihat itu namun ia pun jg tak bisa memalingkan pandangannya, matanya seakan terpaku dgn marsha yg kini tengah memunggunginya itu.
Entah keberanian darimana zee pun semakin mendekat pd marsha kemudian memeluk marsha dr belakang dan melingkarkan tangannya pd perut marsha.
" kak zee?" Ucap marsha yg kaget dgn tindakan zee yg tiba-tiba tsb.
" iya sha?" Ucap Zee seraya menyenderkan dagunya pd bahu marsha.
" kamu pengen ya?" Tanya marsha pd zee.
"Iya, Kamu bikin aku pengen sha" bisiknya di telinga marsha.
Karena sudah dikuasi nafsu zee pun tanpa pikir panjang memberikan kecupan pd telinga marsha yg sontak membuat marsha menggeliat dan mendesis krn menahan desahannya agar tdk keluar dr mulutnya akibat ulah zee tsb. Zee tersenyum miring mendengar itu, ia semakin semangat melanjutkan aksinya dgn mencium leher marsha agar ia bisa membuat marsha mendesah.
"Ahh kak zee"
Akhirnya marsha pun mendesah sambil meremas tangan zee yg melingkar di perutnya."I warned you but you don't get it, I can't control my self anymore sha" ucap zee pd marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eurika milik kita
RomancePrince zean harlanatio atau yg kerap dipanggil zee oleh orang-orang terdekatnya merupakan siswa tampan yg sgt pintar namun menjadi pendiam dan jg anti sosial setelah mengalami insiden mengenaskan saat ingin menyusul cinta petamanya yaitu fiony yg ak...