17 [apartment]

2.4K 218 68
                                    


chika tampak panik setelah menerima telfon tsb.

" papi lg di jalan mau kesini dek, gimana nih? " ucap chika panik.

"Bukannya meeting?" -zee.

" di undur kata papi" -chika.

" aku hrs balik sebelum papi dtg" ucap zee.

"Tp kamu lg sakit dek, ga mungkin kamu balik sendiri" -chika.

"Gpp kak, aku bisa" ucap zee kemudian berdiri dan mulai berjalan meninggalkan ruangan tsb, Namun baru bbrp langkah tiba-tiba zee berhenti lalu memegang kepalanya dgn satu tangan sdgkan tangan satu lg memegang pembatas kasur shani utk bertopang karna ia kembali merasa pusing, melihat itu chika dan marsha lgsg bergegas menghampiri zee.

"Kamu kenapa dek?" Ucap chika panik.

" kakak msh pusing ?" -marsha.

" hmm " -zee.

" kamu ga mungkin balik sendirian zee apalagi kamu bawa motor, nanti mlh kenapa-kenapa kakak gamau" -chika.

"aku hrs cpt pergi kak" -zee.

" sha, kakak boleh minta tolong ga?" Ucap chika memegang bahu marsha.

" minta tolong apa kak?" -marsha.

" kamu bisa nemenin zee balik ke apartmennya ga ? Ga mungkin zee balik sendiri dgn keadaan kek gini" ucap chika dgn tatapan memohon, sekaligus panik dan cemas. Marsha tampak berfikir sejenak, karna ia cukup bingung dgn situasi saat ini.

ada apa dgn zee dan chika ?  kenapa mereka panik dgn kedatangan papi mereka ? Dan kenapa zee hrs cpt pergi dari sini?

Chika yg melihat marsha tampak berfikir dan jg kebingungan dgn situasi tsb pun akhirnya buka suara.

" kakak tau kamu pasti bingung skrng, tp kakak ga bisa jelasin skrng situasinya krn ini urgent dek, kakak mohon bantuin kakak ya?" Ucap chika memohon.

" aku bisa sendiri kak" ucap zee yg ikut buka suara melihat situasi saat ini, marsha tak menjawab tampaknya marsha tdk mau pikir zee, lagian ini semua adalah masalah zee jd ia hrs menyelesaikannya sendiri pikirnya.

" yaudah ayo kak, kita naik taxi aja" ucap marsha.

" makasih sha" ucap chika lgsg memeluk marsha. Yg dibalas anggukan dan pelukan jg tentunya oleh marsha.

" ini obatnya dibawa sekalian, nanti diminum ya dek, nanti kalo udh nyampe kabarin kakak ya" -chika.

Setelah itu Marsha dan zee pun balik ke apartment menaiki taxi, untungnya saat didepan RS ada taxi yg kosong jd mereka bisa lgsg pergi tanpa menunggu lama.

Selama perjalanan tak banyak percakapan diantara keduanya. Zee diam karna kepalanya msh pusing belum lg badannya terasa makin panas dan lemas jd ia hanya bersandar sambil menutup matanya, sdgkan marsha sedaritadi diam saja agar zee dpt tdr dgn tenang.

Bbrp saat kemudian taxi mereka sampai didepan apartment zee marsha pun membangunkan zee dgn mengusap pelan bahu zee.

"Kita udh sampai kak" ucap marsha dgn lembut.

" hmm" ucap zee membuka matanya dan mereka pun keluar dr taxi tsb.

zee keluar dgn perlahan dan hati-hati karna pusing yg dirasakannya semakin menjadi, ia pun berjalan dengan langkah yg gontai setelah berhasil keluar dr taxi tsb, melihat itu marsha pun merangkul pinggang zee dr samping dan meletakkan tangan zee pd bahunya utk memapah zee agar bisa berjalan ke arah lift menuju apartmentnya.

Marsha tampak kesusahan memapah zee begitu pula dgn zee yg susah bersandar pd marsha krn perbedaan tinggi yg cukup jauh antara keduanya, marsha hanya setinggi bahu zee, namun marsha terus berusaha memapah zee hingga akhirnya mereka menaiki lift dan sampai di dpn pintu apartment zee.

Eurika milik kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang