Chapter 8

340 66 17
                                        

"Kita sudah memutuskan bahwa lokasi untuk pembangunan pertama hotel Bae Group akan berada di Swiss. Desain dan arsitektur sudah di turunkan. Jadi, langkah terakhir adalah realisasi yang akan di laksanakan pada musim semi di Swiss. Apa ada saran lagi yang ingin kalian sampaikan?"

Irene menatap para pegawainya yang beberapa kali sibuk mencatat di buku yang mereka pegang. Ia menganggukkan kepalanya singkat ketika melihat seseorang mengangkat tangannya ke atas untuk mempersilakan orang tersebut berbicara.

"Saya ingin berbicara tentang desain." Ucapnya.

Irene mengangguk singkat sembari menunggu pegawai tersebut membicarakan pendapatnya.

"Desain hotel Swiss akan berbeda sedikit dari negara kita, tapi itu tidak akan menghilangkan ciri khas hotel Bae Group. Hanya berubah pada beberapa bagian saja. Saya akan memberikan gambarnya pada, Sajang-nim dan Daepyo-nim." Ucap pegawai wanita tersebut.

Pegawai tersebut memberikan masing-masing gambar pada Irene serta Jisoo yang mengambilnya dengan acuh. Irene menatap desain hotel tersebut dan mengangguk pelan membuat para pegawai bisa bernafas lega.

"Ya!"

Para pegawai sontak menatap terkejut Jisoo yang menekankan nada suaranya hingga membuat Irene menghela nafasnya pelan sembari menaruh gambar tersebut di atas mejanya menunggu aksi Jisoo yang akan membuat ruangan menjadi panas.

"Bagaimana bisa desain jelek ini kau anggap sebagai gambaran hotel Bae Group. Kau ingin mengubah semuanya?!"

"Mianhamnida, Kami sudah merundingkannya dengan semaksimal mungkin bersama para ahli pendesain hotel Bae Group dan itu merupakan hasil akhirnya, daepyo-nim." Jawabnya seraya menatap Jisoo yang seakan masih tak puas dengan jawabannya.

"Kau-"

"Kami akan menerima desain terbaru ini, jadi persiapkan saja tahap selanjutnya." Sela Irene yang mampu membuat Jisoo mendelik menatapnya.

"Ya!, kau-"

"Aku akan mengeluarkanmu kalau kau melakukan hal yang dapat menghambat kinerja rapat." Selanya lagi.

Pada akhirnya Jisoo hanya merengut menatap Irene dan menyenderkan kembali tubuhnya lalu menatap hiasan kuku-kukunya sembari menggerutu pelan.

"Apa ada hal lain yang ingin kalian bicarakan sebelum kita menutup rapat kali ini?" Tanya Irene.

"Ne, saya ingin membicarakan terkait dana pembangunan yang sebaiknya harus segera di bicarakan, Sajang-nim." Ucapnya.

Irene mengernyit heran karena untuk pertama kalinya mereka akan membahas tentang keuangan yang biasanya tidak menjadi topik pembahasan dalam rapat. Irene menatap pegawai tersebut yang memandang gugup ke arahnya. Ia menganggukkan kepalanya untuk mempersilakan pegawai pria tersebut berbicara.

"Saya ingin meminta konfirmasi dari Sajang-nim untuk penyerahan dana pembangunan yang tiap tahun kian menurun dari pada beberapa tahun lalu." Ucapnya sembari memberikan Irene sebuah makalah.

Irene segera membacanya dengan saksama lalu beralih ke halaman berikutnya. Melihat dengan teliti diagram data yang semakin menurun. Ia menyadari bahwa ada permasalahan dalam bagian keuangan yang harus membuatnya segera turun tangan. Ia memberikan makalah tersebut kepada Jisoo yang mengambilnya dengan kasar.

"Mungkinkah terjadi kesalahan data?" Tanya Irene.

Irene menatap pegawai tersebut menggelengkan kepalanya dengan ragu. Ia pun menghela nafasnya sejenak.

"Sebaiknya kau cek kembali, mungkin ada beberapa data yang tidak dimasukkan setelah itu kau bisa kabarkan pada Seulgi." Ucapnya pada pegawai pria tersebut.

MELANCHOLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang