Part 1

369 27 3
                                    

"Selamat datang Tuan Muda Jung, Tuan Besar sudah menunggu anda di ruang keluarga." Sambut seorang paru baya tepat saat tuan mudanya turun dari mobil mewah mengkilat miliknya.

"Baik Leeteuk samchun, aishh jangan terlalu sopan seperti itu. Cukup panggil aku Hoseok saja." Ucapnya dengan senyum menawan miliknya, ia mengulurkan kunci mobilnya pada seseorang yang dipanggil Leeteuk samchun itu.

"Ahaha sudah menjadi kebiasaan semenjak anda lahir tuan muda, jadi saya akan tetap memanggil anda seperti itu. Silahkan masuk." Hoseok mengangguk kemudian masuk ke dalam hunian mewah di pusat Seoul yang menjadi tempat tinggal keluarganya.

Jung Hoseok atau lebih akrap dipanggil Hoseok atau juga Hobie oleh teman-temannya, seorang pewaris tunggal dari pemilik perusahaan minyak yang juga masuk dalam jajaran konglomerat Korea Selatan. Tapi ini adalah rahasia, karena kedua orang tuanya memang tidak pernah mempublish wajah sang putra baik kepada awak media maupun di laman sosial media milik mereka. Dengan maksud agar sang putra bisa tumbuh dewasa tanpa dicampuri pemburu berita yang semakin brutal setiap harinya.

Jung Yonghwa dan Hwang Dalmi sepasang suami istri yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga sejak dua puluh tujuh tahun silam dan sudah dianugerahi seorang putra tampan Jung Hoseok namanya yang saat ini sudah berusia dua puluh enam tahun.


"Aboejie, eomma!!" Teriakan khas seorang Jung Hoseok pun menyeruak ke segala penjuru rumah mewah itu. Tentu kedua orang tuanya sudah lama menunggu kedatangan putra kesayangan mereka itu.

"Uuhh aigoo, eomma sangat merindukanmu sayang." Kata Dalmi sambil menciumi setiap inchi wajah tampan putranya itu.

"Kekeke, aku juga sangat merindukan eomma." Kata Hoseok sambil mengecup sayang pipi sang ibu.

"Cihh, tidak rindu aboejie?" Tanya Yonghwa dengan merotasi matanya tersirat aura keirian yang mendalam dari pria berusia hampir setengah abad ini melihat momen manis sang istri dengan putra semata wayangnya ini.

"Tidak wlee." Kata Hoseok sejenak mengalihkan pandangannya kepada sang ayah yang kini terperangah mendengar penuturan sang putra yang sungguh menyakiti ulu hatinya. "Lagi pula aku setiap hari bertemu aboejie di kantor."

"Ya tapi kan kita harus berpura-pura hanya seorang bos dan karyawan, hishh ayolah Seokie peluk aboejie juga." Kata Yonghwa dengan merentangkan kedua tangannya dan jangan lupakan wajah melasnya, berharap dapat mengetuk pintu hati putranya itu.

Hoseok menghela nafasnya jengah bagaimana bisa ayahnya yang terkenal garang di depan karyawan maupun di kalangan rekan bisnisnya bisa jadi seperti anak kucing yang tidak mau ditinggal induknya saat berhadapan dengan Hoseok, "Ya ya ya, terserah aboejie." Beralih Hoseok memeluk tubuh kekar sang ayah yang disambut dengan dekapan hangat khas seorang ayah dengan sesekali Yonghwa menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

"Yakk!!! Aboejiee!!! Aku tidak bisa bernafasssss!!!" Protes Hoseok memang awalnya Yonghwa memeluk dengan penuh kasih sayang dan kehati-hatian namun lama kelamaan ia merasa geram dengan putranya itu hingga tak sadar ia semakin erat memeluk tubuh kecil Hoseoknya itu.

"Kekekke, aboejie sangat merindukanmu Seokie. Kenapa kamu tambah kurus? Apa uang yang aboejie kirim kurang memenuhi kebutuhan sehari-harimu? Bilang saja nanti aboejie tambah lebih banyak." Kata Yonghwa dengan mengacungkan kedua jempolnya. Sedikit khawatir juga melihat anaknya yang seperti tinggal tulang itu. Oh sepertinya ia berlebihan.

"Ishhh!! Bukan aku yang tambah kurus tapi aboejie yang tambah gemuk!!" Ketus Hoseok yang kini beralih kembali ke pelukan sang ibu yang sedari tadi hanya terkekeh gemas melihat pertikaian kecil suami dan juga putranya itu.

Malam ini sedikit berbeda dari biasanya, Hoseok biasa akan masak sendiri atau membeli makan di luar dan ya untuknya sendiri tapi malam ini ia makan bersama kedua orang tuanya diselingi berbagi bercerita tentang banyak hal yang ia lewati selama tiga bulan ini terhitung sejak kali terakhir ia berkunjung ke rumah orang tuanya.

My Kim HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang