dunia pertama 🌼⁶

5.8K 503 4
                                    

Sandra perlahan membuka matanya, hanya kegelapan yang ada tidak ada sedikitpun cahaya yang masuk. Dia bahkan tidak bisa melihat tangannya sendiri sangking gelapnya.

(Gelapnya kayak gini tapi gak ada cahaya sedikitpun, bahkan lampu tidur dan jendela gak ada)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gelapnya kayak gini tapi gak ada cahaya sedikitpun, bahkan lampu tidur dan jendela gak ada)

Sandra bangun dari tempat tidur dan melihat sekitar, tapi dia merasa kakinya yang sebelah kiri itu berat seperti di pasangkan rantai agar tidak bisa kabur.

Benar saja saat dia bergerak suara gesekan rantai terdengar membuatnya panik.

"Tolong, siapa pun tolong aku!" Teriaknya tapi tidak ada siapapun kecuali suaranya yang menggema.

"Sistem! Di mana Lo! Sis!" Teriak Sandra memanggil sistem tapi tidak ada jawaban sama sekali seolah sistem itu tidak pernah ada.

"Gue takut gelap." Gumamnya dan membenamkan wajah di antara kedua lututnya.

Dia mulai menangis, pikirannya tidak ada yang positif semua hal negatif terpikirkan.

'apa gue akan selamat? Siapa yang culik gue? Kenapa harus gue? Apa salah gue? Gue cuma mau selesaikan misi doang!'

Batinnya bertanya tanya dan air matanya terus mengalir tanpa terdengar isakan tangis.

Tak lama suara pintu terbuka terdengar di telinga Sandra, dia menatap seseorang yang membelakanginya karena sedang menutup pintu.

Dia tidak bisa melihat wajah orang itu karena gelap, tapi bisa merasa kalau orang itu mendekatinya.

"Sayangku ternyata sudah bangun." Ucap pria itu sambil tersenyum lembut dan menghampiri Sandra.

"Siapa Lo sebenarnya, kenapa Lo menculik gue?" Tanya Sandra pelan.

"Aku kekasihmu jika kamu lupa." Pria itu terkekeh. "Dan kita sekarang ada di rumahku, kita akan menghabiskan waktu di sini sampai hari tua. Bukankah itu terdengar menyenangkan?" Ucap pria itu membuat Sandra menggeleng.

"Gue gak mau. Gue gak punya kekasih." Ucap Sandra menggeleng.

Mendengar perkataan Sandra, pria itu menatap Sandra dingin dan menarik tangan Sandra hingga tubuh mereka bertubrukan.

Dia memegang rahang Sandra membuat gadis itu meringis sakit. "Aku kekasihmu, akan selamanya seperti itu kemanapun kamu pergi itu tidak akan merubah itu!" Bentak pria itu membuat Sandra terkejut.

Pria itu melepaskan rahang Sandra dan mengelusnya dengan lembut. "Maaf sayang aku kelepasan." Ucapnya penuh sesal.

"Jangan menangis sayangku, aku minta maaf karena membentak mu." Ucap pria itu dengan lembut dan menghapus air mata Sandra yang terus mengalir.

Pria itu tersenyum meski tidak terlihat tapi Sandra bisa melihat dari mata pria itu yang menyipit.

"Sekarang bersiaplah, kita akan menikah dan hidup bahagia bersama." Ucap pria itu lembut dan mengecup bibir Sandra sebentar.

Let's Grant The Novel Character's Last Wish!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang