"nona." Suara bisikan mekanik terdengar di telinga Sandra. Gadis itu terkejut sekaligus senang karena sistem tidak menghilang.
"Lo dari mana aja?" Tanya Sandra dengan suara pelan takut di dengar oleh pria di luar.
"Maafkan saya, saya pergi tanpa pamit. Sekarang sistem pusat memiliki aturan baru yang membuat saya kesal." Ucap sistem dengan suara kesal.
"kenapa kesal?"
"Para sistem hanya bisa menemani tuannya dua kali saja setiap satu dunia novel, pada saat akan memulai misi dan misi selesai. Saya ke sini hanya untuk menyampaikannya." Ucap dengan nada tidak semangat.
"Tapi nona tenang saja, saya akan memberikan sebuah gelang ruang waktu yang berisi semua yang nona butuhkan termasuk mall sistem dan teleportasi. Tapi, anda hanya dapat menggunakan teleportasi satu kali dalam sehari. Itu peraturan yang di buat oleh sistem pusat." Lanjut sistem.
"Gelang yang saya maksud sudah ada di kantong rok nona. Anda bisa memakainya sekarang, kalau begitu saya pamit. Saya akan mengawasi nona dari ruang dimensi."
Tok tok tok
Tepat suara ketukan pintu terdengar, sistem menghilang tanpa membiarkan Sandra untuk berbicara.
Sandra menunduk dan menghela napas kemudian mengambil gelang yang di maksud sistem di dalam rok.
Gelang itu terlihat cantik dan sederhana. Dengan Bulan sabit dan bintang warna biru, warna favoritnya. Sandra memakai gelang dan menatap kaca sebentar kemudian berjalan menuju pintu kamar mandi dan membukanya.
Ceklek
"Kenapa lama sayang?"
Kali ini Sandra bisa melihat pria yang menculiknya, tapi pria itu memakai masker dan hanya memperlihatkan mata kuningnya.
"Sayang?" Panggil pria itu.
"Siapa Lo sebenarnya?" Tanya Sandra dengan datar. Dia ingin misinya segera selesai dan kembali ke tubuhnya, ada keluarga yang menunggunya bangun meski tidak yakin.
"Aku pacar kamu."
"Lo bukan pacar gue. Lo cuma pria gila yang suka membunuh orang." Ucap Sandra dengan tajam.
Pria itu sedikit terlihat kecewa sebelum mata kuningnya menatap dingin Sandra dan berjalan ke arah Sandra dengan cepat. Dia memegang leher Sandra dengan kuat membuat gadis itu meringis sakit.
"Dengar ini, kau itu milikku sampai kapanpun akan menjadi milikku. Baik tubuhmu atau jiwamu, semua milikku." Bisik pria itu menatap tajam dan dingin.
"Kau pria gila" desis Sandra menatap tajam pria itu. Pria itu melepaskan cekikan dan terkekeh kemudian menatap Sandra obsesi.
"Ya, aku memang gila dan itu karena dirimu sayang." Bisik pria itu membelai pipi Sandra dengan lembut dan menatap bibir ceri Sandra nafsu.
Dia menekan sedikit bibir Sandra dengan tangannya dan menatap Sandra obsesi.
"Oleh sebab itu, kau harus bertanggung jawab." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Grant The Novel Character's Last Wish!!
FantasíaRirin mengalami kecelakaan saat pulang kampus membuat tubuhnya terbaring koma di rumah sakit. Untuk kembali lagi ke tubuhnya, Ririn harus menyelesaikan misi yang di berikan oleh sistem. Bisakah dia menyelesaikan misi dan kembali ke tubuhnya? *** ⚠️⚠...