Bad Destiny

prolog

Gabriel Rekananta ialah seorang alpha dominan berusia 30 tahunan yang saat ini bekerja sebagai kepala divisi pemasaran di sebuah perusahaan ternama di kotanya.

Kedua orang tua Gabriel sudah pergi meninggalkan dunia ini 10 tahun silam karena kecelakaan lalu lintas yang menimpa mereka. Sehingga kini satu-satunya keluarga yang Gabriel miliki hanyalah adik omeganya, Rona yang saat ini masih berada di tahun terakhir SMA.

Gabriel sangat menyayangi Rona. Semenjak kepergian kedua orangtuanya, Gabriel rela banting tulang mencari uang untuk menghidupinya dan Rona. Ia ingin Rona menjadi seorang perempuan omega yang sukses, karena saat ini keberadaan omega memang masih dipandang sebagai kasta terendah yang lemah dan tidak bisa apa-apa. Tapi Gabriel percaya, suatu saat nanti Rona dapat membuktikan bahwa anggapan buruk orang-orang mengenai omega itu tidaklah benar.

Namun pada suatu hari saat Gabriel baru saja pulang ke apartemen mereka, ia justru menemukan Rona yang tengah menangis sesenggukan dengan tubuh dipenuhi lebam. Melihat itu tentu saja membuat Gabriel sangat marah, sebab selama ini ia selalu berusaha menjaga Rona dengan sebaik mungkin. Tapi orang lain justru berani melukainya begini.

Awalnya Rona tidak mau menjawab siapa yang berani melukainya, hingga saat Gabriel akhirnya mencari tahu sendiri siapa itu, ia pun tahu. Ia merupakan seorang siswa alpha yang disukai oleh Rona. Tapi alpha itu tidak membalas perasaan Rona dan justru membullynya karena menganggap ungkapan cinta Rona sangat menjijikan karena keluar dari mulut omega.

Sial, lihat saja! Gabriel akan memberi perhitungan padanya.

Hari itu Gabriel memutuskan untuk membuat perhitungan pada alpha yang disukai Rona dan yang membully adiknya itu. Ia menghadang alpha itu yang dikelilingi oleh gerombolan teman-teman alphanya di depan gerbang sekolah.

Bukannya takut, Gabriel tetap berniat menghajar alpha itu. Namun kejadian tak terduga justru terjadi. Tiba-tiba aroma feromon yang begitu manis menguar, aroma mate nya. Aroma itu sangat kecil dan samar, mungkin hanya alpha dominan sepertinyalah yang dapat mencium aroma tersebut.

Namun yang lebih mengejutkannya adalah, ternyata aroma manis yang jelas feromon omega itu berasal dari pria dihadapannya. Pria yang disukai Rona, dan yang mengaku dirinya sebagai alpha.

Mulai saat itu Gabriel dilanda kebingunan. Mate nya, belahan jiwanya, justru menjadi pelaku yang membully adiknya, satu-satunya keluarga yang ia miliki saat ini. Akankah ia melanjutkan niatnya untuk memberinya pelajaran dan membalaskan rasa sakit yang setimpal seperti yang Rona rasakan, atau hanya membiarkannya saja karena penantiannya selama ini terhadap kehadiran matenya di hidupannya akhirnya tiba?