Home

5.6K 353 96
                                    

Song Tittle : Selamat (Selamat Tinggal)
Singer: Virgoun ft Audy

Requested by : alveolous


Sorry for the typo 💓


.

.

Apa definisi rumah yang kalian ketahui?
Tempat berlindung dari panas dan hujan? Tujuan utama kita untuk pulang?

Lalu jika kita menarik definisi rumah kepada pasangan kita, apakah artinya akan berubah? Tidak. Kita semua pasti ingin memiliki pasangan yang bisa menjadi rumah untuk kita, menemani, melindungi dan menjadi tujuan kita untuk selalu kembali.

Begitupun dengan Haruto. Jika menerawang delapan tahun yang lalu, dirinya memiliki rumah. Rumah yang selalu tersenyum hangat saat menyambut kepulangannya, dekapan rumah yang selalu Haruto dapatkan kala itu membuatnya menjadi laki-laki paling beruntung.

Netra bulat itu memburam ketika ingatannya kembali saat saat dimana dirinya dan rumahnya saling mengejek, saling melempar tawa, saling mengatakan ucapan sayang dan saling memeluk. Haruto ingat rumahnya memiliki netra tajam bak serigala, bibir yang senantiasa tersenyum hangat dan tangan yang selalu terentang siap menyambutnya ke dalam pelukan sang rumah.

Rumah Haruto bukanlah sebuah bangunan melainkan sosok yang sangat ia ingat bernama Park Jeongwoo. Mengingat nama itu saja sudah berhasil membuat bibirnya tersenyum manis. Dulu dia ingat, pertemuan mereka itu sungguh lucu dan tidaklah romantis seperti kisah pertemuan teman-temannya dengan kekasih mereka.

Flashback

Haruto bertemu dengan Jeongwoo saat dirinya tidak sengaja menabrak bagian belakang motor Jeongwoo, yang mana membuat motor laki-laki tan itu oleng dan masuk ke dalam saluran air yang cukup besar. Haruto sedikit lega karena saluran itu terlihat kering, jika deras dengan air maka kesialan Jeongwoo mungkin bertambah.

Haruto tertawa ketika mengingat kalimat yang di lontarkan lelaki itu, lagi dengan posisi yang memalukan, kepala di bawah dan kaki di atas.

"YA ALLAH APES BENER GUE HARI INI. ANJIR BAU TAIK BAYI!" Teriaknya. Haruto yang saat itu panik pun mendekat dan mengulurkan tangannya bermaksud untuk menolong.

"Ayo pegang tangan gue" Ucapnya. Lelaki yang masih di posisi nyusruk itu pun berdecak sebal.

"Gimana mau megang tangan lo, ini gue nyungsep!! Kaki gue nih ada kalau mau megang gue" Haruto meringis kecil. Dia merasa bersalah, kepalanya menoleh ke kanan kiri namun nihil. Tidak ada orang yang bisa di mintai tolong untuk membantunya mengangkat tubuh lelaki itu.

"Gue cari bantuan ya. Bentar"

"Gak usah! Makin lama gue nyium nih pampers bau taik bayi! Lo tarik kaki gue dikit biar bisa bangun gue" ucap laki-laki itu. Haruto mengangguk dan menarik pergelangan kaki laki-laki itu pelan.

"Udah udah! Udah bisa bangun gue" Haruto melepas pegangannya dan melihat laki-laki itu mencoba bangun dan berhasil. Saat membalikkan tubuh untuk melihat Haruto, laki-laki manis itu terkejut dan refleks memundurkan tubuhnya. Tangannya menjepit hidung ketika bau tidak sedap menyapa indra penciumannya.

"Kenapa lo begitu?!" sentak laki-laki tan itu. Haruto mengeluarkan cermin yang tadi ia gunakan untuk praktek kelas dan menunjukkannya kepada laki-laki tan di depannya.

Jeongharu Oneshoot Compilation (Mostly Based on Songs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang