Pagi hari yang cerah suara ayam saling mengebut untuk memberitahu bahwa malam telah berganti pagi.
"GUDMONYING DUNIA".
Mata sipit bulu mata lentik, tak terlalu bisa untuk terbuka. Rasanya begitu berat seperti ada lakban yang menempel diatasnya.
"Sudah jam berapa ini, kamu mau bapak tinggal?".
Terdengar suara berat dari balik pintu membuat dirinya langsung saja mengubah posisi tidur menjadi duduk. Tak pikir lama ia pun bergegas untuk bersiap ke sekolah.
°°°
Jam menunjukkan pukul 06.30 tak heran jika datang begitu awal, toh kan bapaknya guru.Ia pun turun dari mobil mengemas semua bawaannya dan pamit ke kelas.
Seperti biasa sapaan pagi yang tak pernah lupa ia lontarkan kepada temannya.
"CIOOO."
Teman-teman yang telah berdatangan langsung saja terkejut lantaran suara teriakannya nyaring. Siapapun bisa kaget karena nya.
"Barusan lu cepet datang, naik apa?"
"Biasa bareng kepsek."
kepsek (kepala sekolah)"CAILAHHHH."
"Apasii udah biasa padahal."
Setiap pagi ia selalu bertanya kepada temannya yang tinggal sangat jauh dari sekolah, pasalnya dari banyak sekolah yang ada, temannya malah memilih sekolah jauh untuk bersekolah.
Kelas yang tadinya hanya diisi oleh dua sampai empat orang kini mulai penuh.
Suara teriakan nyaring berasal dari toa membuat seluruh siswa berlarian untuk pergi ke sumber suara tersebut. Bagaimana tidak, kalau ada yang terlambat akan di lempari oleh guru killer yang di takuti semua siswa hanya dengan tatapannya.
Kalau teriakan yang nyaring tak terdengar ada pun osis yang berlari ke setiap kelas untuk memberitahukan bahwa apel akan segera dimulai.
"Woi apel woi apel"
Ketua OSIS baru di angkatan 16 pilihan para kaum kaum yang percaya bahwa kinerjanya selalu bisa di andalkan pun berteriak di kelas.
"Weh weh ketos wehh"
"Apaan ketos doang"
"Cailah bilang aja lo kesemsem."
°°°
Allohaa minnasan
Aku kembali membawa judul baru, walaupun mungkin membikin dua cerita sekaligus sangat ribet tapi ini ngga bisa untuk dilewatkan..Semoga suka yaaaa
☘️☘️☘️

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja untuk Danau
RandomMemendam atau mengungkapkan, mungkin lebih bagus jika di pendam saja, menyukai mu secara diam diam, memandang dari kejauhan, dan memperhatikan hal hal kecil yang kau lakukan, mungkin lebih nikmat daripada harus memenuhi ego ku untuk memiliki mu seut...