Chasa yang berjalan di depan dan diikuti oleh Maulana beserta Aurora kini berhenti di koridor kelas X.
"Disini?" Maulana bertanya
"Iya kak, hehe." Chasa membalas nyengir.
"Cepat Ca. Tu, wa, ga." Aurora menghitung.
"Tu, wa, ga. Lagi. Tu, wa, ga." Aurora menjepret asal.
"Yang ikhlas Ror." Chasa sedikit kesal.
"Iya makanya cepetan ini, lu pikir cuma lu yang mau foto, gue juga mauu:v." Aurora menjelaskan dengan nada panik.
"Makasih kak."
"Oh iya, kalau begitu saya duluan ya." Maulana beranjak pergi meninggalkan Chasa yang masih merona.
"AAAAAKKKKK CINTAKUUUUU." Chasa meronta sambil memeluk handphone nya.
"Ayo pulang, udah malam ternyata." Aurora berjalan duluan.
°°°
Room chat Jingga dkk:Aleyale: "Cieee yang habis fotbar sama kak Maulan."
CacaMet: "AAAAA JANGAN GITUUU, MASIH SALTING NIHHH."
Anda: "Iya Ca? Lo habis fotbar?"
CacaMet: "Iyaaa, dipaksa tadi sama temen temen."
RorERROR: "APAAN BANGET DI PAKSA, ORANG LU AJA YANG MAKSA."
CacaMet: "😁💐❤️❤️"
Anda: "Gue juga mau fotbarrrrrr."
Aleyale: "Aguma keren banget tadi Jing."
Anda: "Ah cowok gue emang selalu keren, ganteng. Apalagi pas berkeringat, beuhhhhhh."
RorERROR: "Iya a*jir. Jagoan gue jugaaaa, sumpah km gntnk bgt, apa kita nikah aja😁💍💍."
Aleyale: "Lala juga cantik banget, apa aku pacarin aja?😁"
Anda: "Yee lesbi, orang tuh suka nya yang berotot, keren. Lu malah suka cewek."
CacaMet: "Agak lain anj*:v"
°°°
Hari berikutnya, setelah kekalahan pegasus. Tersisa 6 tim untuk mencari siapa pemenang 1, 2, dan 3. 3 tim putri dan 3 tim putra yang akan bertanding. Dalam tim basket putra dan putri SMAWi, tim putri lah yang lebih unggul daripada tim putra. Walaupun tim putra telah gugur, masih ada harapan untuk tim putri menang."Lomba tinggal dua hari ya." Jingga melihat layar handphone nya. Kalau dipikir pikir, selama kegiatan ini gue ga pernah mikirin dia sangking sibuknya." Jingga beranjak bangun.
"Sea, udah siang." Suara berat terdengar dari luar.
"Iyaaa, ini udah bangun."
Jingga bergegas menuju ke kamar mandi, lalu bersiap untuk pergi.
"Sarapan dulu atau bekal?" Rafida istri pak Jamal dan juga ibu dari Jingga dan adik adiknya menawarkan untuk makan.
"Sarapan aja bu." Jingga menarik kursi makan dan bergabung dengan yang lain.
"Kalau siang OSIS ada jatah makan?" Pak Jamal bertanya.
"Iya, cuma kadang bukan nasi." Jingga menjawab dengan mulut penuh.
"Gapapa, sekali kali diet karbo." Bu Rafida menambahkan dengan tersenyum.
Setelah menghabiskan makanannya, Jingga pun beranjak dari meja makan lalu mengambil barang-barangnya dan pamit untuk pergi ke sekolah.
Walaupun hari Minggu, ia harus pergi dan sampai tepat waktu, karena acara yang berlangsung.
Tringgg.... Tringgg....

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja untuk Danau
AcakMemendam atau mengungkapkan, mungkin lebih bagus jika di pendam saja, menyukai mu secara diam diam, memandang dari kejauhan, dan memperhatikan hal hal kecil yang kau lakukan, mungkin lebih nikmat daripada harus memenuhi ego ku untuk memiliki mu seut...