Setelah pertandingan selesai dari pagi hingga sore, akhirnya Jingga dan anggota OSIS lainnya pun memutuskan untuk pulang. Setiap sore nya, Jingga dan juga Arabel selalu menunggu jemputan di stand jualan di depan gerbang. Jingga dan circle nya mempunyai tempat nongkrong kesukaan, setiap pulang sekolah mereka selalu menunggu jemputan atau ketika ada acara, mereka selalu janjian di tempat tersebut.
"Kak Bob, es jeruk 1 yang 5.000, es nya di banyakin, kayak kasih sayang ku ke dia." Jingga memencet hidung nya dan menggeleng gelengkan kepalanya. Begitulah reaksi yang Jingga lakukan jika sedang salting.
"Dih idih idihhh." Arabel yang berada di samping Jingga pun ikut salting dan menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.
"Beehhh, bukan kasih sayang mu yang banyak. Tapi dosa mu, eh astaghfirullah." Kak Bob membalas Jingga dengan santai.
Arabel yang mendengar pun tak tanggung tanggung untuk tertawa terbahak bahak.
Boy briawan atau biasa di panggil kak Bob. Salah satu pedagang muda yang bekerja sebagai penjual minuman kekinian. Ia juga mempunyai istri yang bekerja di SMA Wiyata, istrinya bernama Syaela Meghanta ia mengajar sebagai guru bahasa Indonesia dan memiliki anak laki-laki bernama Kimo. Kak Bob juga tidak hanya menjual, ia mempunyai hobi bermain gitar hingga alat musik lainnya. Terkadang ia bermain gitar dan tampil di acara cara tertentu.
"Kak Bob kenapa belum tutup?" Jingga bertanya sembari menerima es jeruk miliknya.
"Masih banyak peserta yang belum pulang. Untung - untung kan kalau masih buka, nambah penghasilan." Kak Bob menjawab dengan menaikkan alisnya.
Lengang beberapa menit, minuman es jeruk yang sedang di teguk oleh Jingga kini mulai habis, namun jemputannya tak kunjung datang.
"Ibu mu Bel?" Jingga melihat motor putih yang tak asing.
"Iya Jing, gue duluan yak. Semangat nunggu pak Jamal nya, kak Bob duluan." Arabel memakai helm yang selalu ia bawa dan naik ke atas motor lalu men dadah ke arah Jingga dan juga kak Bob.
Jingga yang masih duduk manis di tempatnya hanya bisa membalas Arabel dengan senyuman pasrah nya. Tidak biasa pak Jamal selambat ini menjemput nya.
Selang beberapa menit motor merah datang dari arah kanan gerbang sekolah, dan ya yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga.
"Bapak lama banget si." Jingga berdiri dari duduknya dengan sedikit kesal.
"Tadi itu, awasi adikmu dulu main bola di lapangan." Pak Jamal membalas dengan ramah dan senyum.
Kedua adik Jingga sedari kecil sudah di ikutkan dalam latihan latihan ringan sepak bola, bertujuan agar nanti bisa mengikuti jejak pak Jamal yang juga menyukai bola. Hal itu pun di dukung oleh ibu Rafida dan juga Jingga.
Jingga yang tidak membalas langsung saja naik ke atas motor dan pamit kepada kak Bob.
"Pamit dulu pak." Pak Jamal berpamitan kepada kak Bob.
"Oh iya pak."
°°°
Malam telah tiba. Biasanya jika ada kejadian baru, grup yang isinya para perkumpulan manusia manusia random sangat ramai. Jingga yang bosan memutuskan untuk membuka beranda whatsapp miliknya. Dan benar saja Chasa sedang mengirim pesan terus menerus.
Pov room chat Jingga:
CacaMet: AARRRGHGHHKKK GAIS GAIS GUE SENENG BANGET AAAAAAA
RorERROR: AA AAA AAAA...
Aleyale: Kenapa lagi nih bedua.
CacaMet: KALIAN HARUS TAU GAISSSSSSS...
Dipopo: Minimal kalau ngasih tau ngga setengah-setengah.
CacaMet: Gue tadi habis fotbarrrrrrrrr
CacaMet: AAAAAAAAA LUCUUUUUUU A*JIR
Anda: HAH? LU HABIS FOTBAR CA?
Aleyale: Iya a*jay
Aleyale: Masa minta fotbar bawa backingan.
Anda: Siapa yang backing?
CacaMet: Miss Rena
CacaMet: AHAHAHAHAHA
Anda: Gilak Ca, berani bener lu.
Amija: Caca ga fotbar kalau ketemu sama cogan? Kemarau nih dunia.
Anda: Nopung berapa Ca?
CacaMet: Gatau a*jing, lupa
Anda: Agak lain a*jir
Cioioioio: Caca kalau udah lihat cogan mana ingat apa-apa
Aleyale: AHAHAHAHA
°°°
.
.
.
.
.Allohaa^^
Gimana kabar kalian? Maaf nih baru update lagi.
Btw minal aidzin yya teman teman🙏Arigathankss
🍀🍀🍀

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja untuk Danau
РазноеMemendam atau mengungkapkan, mungkin lebih bagus jika di pendam saja, menyukai mu secara diam diam, memandang dari kejauhan, dan memperhatikan hal hal kecil yang kau lakukan, mungkin lebih nikmat daripada harus memenuhi ego ku untuk memiliki mu seut...