Anehnya walaupun aku tidak melihat tampak dirimu, aku masih tetap mencintaimu. Rindu.
5 tahun berlalu begitu cepat, Lelaki yang mengenakan kacamata hitam di dekat papan nisan yang bernama "Rindu Anzard binti Arga Arzard" Masih merasakan kesedihan dan kehilangan sosok wanita yang sudah menemaninya selama 3 tahun. "Rindu, kenapa pergi tanpa berpamitan kepada rajamu?" Gumam raja dengan tangan mengelus papan nisan.
Berziarah ke pemakaman sang kekasih sudah menjadi rutinitas lelaki yang bernama Raja dalam sebulan sekali, Raja selalu menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjaga sang kekasih. "Seandainya raja ga mempertemukan kamu dengan dia, mungkin kamu masih bersama raja, rindu." Air mata raja tak sengaja menetes di papan nisan milik Rindu, Raja selalu meluapkan isak tangisnya di makam Rindu dengan waktu yang lama, bahkan bisa sampai larut malam. Ini cukup menggilakan, tapi hanya ini yang bisa dilakukan sosok Raja."Raja" Panggil lirih seorang wanita dengan menggenakan dress putih yang cantik. Raja langsung menaikkan kepala dan melepaskan kacamata hitamnya saat mendengar suara lirihan wanita yang sangat tak asing di telinganya, ia mencari cari dimana suara itu berada, namun tetap nihil.
"Raja, aku disini" Ucap wanita itu dengan semangat, tangan yang mengepal bunga ditemani lukisan senyum yang indah di wajah. Raja masih mencari dimana sosok wanita tersebut, "dimana?" Tanya Raja.
"Disamping mu, raja" Raja menoleh ke samping setelah mendengar jawaban lirih dari wanita itu, perasaan Raja kini tercampur, antara ingin senang, sedih, bahagia dan kaget melihat wanita yang ada di depannya, ingin sekali mengadu semua beban kehidupan kepada wanita itu.
"Heyy, helloo, kok bengong aja sih?" Wanita itu keheranan melihat Raja yang menatap dirinya seperti hantu, Ia menegur Raja dengan lambaian tangan untuk membuyarkan apa yang dipikirkan oleh Raja.
"E-eh Nadin, udah lama ga ketemu, ngapain kesini?" Tanya Raja dengan gugup sambil mengambil handphone dan mengetik sembarang.
"Ya ngapain lagi menurut lu? Kan gue sahabat Rindu" Perjelas Nadin sambil terkekeh kecil melihat tingkah Raja yang gugup. Dasar, belum aja berubah.
"Udah 5 tahun belum move on aja ja?" Tanya Nadin dengan nada jailnya. Raja menghembuskan nafas kasar mendengar pertanyaan Nadin. Nadin pertanyaannya ga di update dulu apa, batin Raja.
"Lo sendiri" Tanya Raja balik.
Nadin menghela nafas panjang sambil melihat papan nisan didepannya, mata yang kering kini menjadi berlinang dengan air mata "Heem, iya belum move on gue, Rindu ternyata ngangenin ya" Ucapnya sambil tersenyum tipis.
Raja menatap Nadin dengan perasaan prihatin, ia tidak tau siapa yang harus dikasihani saat ini dan apa yang telah dirasakan oleh Nadin setelah ditinggal sosok yang selalu menemani, Raja yang bertemu dengan Rindu hanya 3 tahun saja sudah dilanda kegalauan yang luar biasa karena ditinggal sosok Rindu, apalagi Nadin yang bersahabat dengan Rindu sedari kecil.
Melihat Nadin kembali membuat Raja mengingat ulang kejadian 5 tahun yang lalu, 5 tahun yang Raja harap adalah kejadian yang terakhir, 5 tahun yang merubah senyum Raja menjadi menipis, kejadian yang tidak akan pernah terlupakan oleh Raja, Raja akan selalu mengingat kejadian saat itu.
***
Rindu Anzard
Raja Edgar JovandraNadin Selazar
KAMU SEDANG MEMBACA
MALI A VIOLIN
Mystery / ThrillerBiola adalah hal yang paling menakutkan bagi seorang Rindu, biola membuatnya menderita dan teringat kepada sesuatu. Masa kelam, masa yang tidak ingin Rindu ulang, masa dimana usianya yang belum dewasa harus melihat kejadian yang tidak sengaja terbua...