tanggal merah📌

8 2 0
                                    

Tanggal merah, tanggal yang sangat dinanti nantikan oleh banyak kalangan pelajar, bertepatan pada hari ini semua siswa diperintah agar belajar di rumah untuk memperingati hari kesaktian pancasila.

Raja menyukai tanggal merah, apalagi jika tanggal itu memperingati hari libur nasional, perayaan Raja mengenai tanggal merah bukan hanya sekedar mengabadikan kisah perjuangan sang pahlawan, Raja juga membuatkan lagu khusus dan istimewa untuk para pahlawan serta pancasila menggunakan biola.

Getaran handphone berbunyi dikala Raja tengah sibuk membuat kunci biola yang baru, Raja mendengus kesal saat mendengar getaran itu, Raja tidak suka diganggu.

Karena penasaran menghantui Raja, Raja mengambil handphone yang berada di atas meja bundar di sampingnya, lalu membuka handphone nya dengan tangan satunya yang masih memegang biola.

08xxx
Gue tunggu dirumah
📍Lokasi

Raja mengernyitkan dahi dengan keheranan, nomor siapa yang mengirimkan pesan padanya tanpa nama. Raja menghiraukan pesan dari nomor tersebut, lalu menanyakan nomor ini atas nama siapa?

08xxx
Gue Ale, lo ingkar janji?

Raja menepuk jidatnya dengan lembut ketika tau bahwa yang mengirimkan pesan kepadanya itu adalah Ale, ia lupa bahwa Ale kemarin lusa mengajak ia, Nadin serta Rindu untuk main kerumahnya sebagai bentuk pertemanan, namun Ale tidak mau mengajak Rakry dalam hal itu, Raja pun tidak tau mengenai alasannya.

Edgar
Dateng

Ale
Buruan, gue dah siapin anggur merah

Edgar
Hah?

Ale
Buah, lu kira apa?

Raja mematikan handphonenya dan menghiraukan pesan masuk yang dikirim oleh Ale, Raja melempar sembarang handphone ke atas kasur empuk miliknya lalu bergegas untuk melakukan ritual pembersihan badan.

Baru ingin melangkahkan kaki ke kamar mandi terdengar suara getaran telepon yang mengurungi niat Raja untuk melakukan ritual tadi. Raja mendengus kesal, namun kekesalan tersebut mulai terkubur saat Raja melihat nama kekasihnya yang berada di layar handphone tersebut, dengan cepat Raja mengangkat telepon dari sang kekasihnya.

"Jangan telat, inget!" Peringat Rindu kepada Raja lalu mematikan teleponnya begitu saja, Raja melampiaskan kekesalannya dengan memukul dinding kamar yang berlapisi warna biru.

Padahal hari ini adalah hari yang bahagia untuk Raja, namun sedari tadi yang ia dapati hanyalah kekesalan. Mulai dari Ale yang tidak mau mengajak Rakry dan mengganggunya untuk membuat lagu, Rindu yang tidak menyukai terlambat, Nadin yang bersikeras mengajak Rindu untuk kerumah Ale sehingga Rindu mengajak Raja, tugas B. Inggris dari maam shopia yang begitu banyak, dan masih banyak lagi yang menguji kesabaran Raja.

Raja menyimpan biola kesayangannya lalu mengambil handuk yang tergantung di lemari jati coklat, Raja segera melakukan ritual mandinya dengan cepat agar Ratu kesayangannya tidak mengabaikan dirinya untuk kesekian kalinya lagi.

Setelah melakukan ritual tersebut, Raja memakai pakaian yang akan ia kenakan dan langsung mengambil kunci mobil yang berada di atas meja miliknya serta tak lupa ia memberikan pengharum badan di tubuhnya.

"Bunda, kakak pergi ya" Pamit Raja sambil mengenakan sepatu dikakinya.

Bunda Raja, Giovani yang berada di dapur. Berteriak mengatakan hati hati kepada anaknya.

Raja mendengar jawaban dari Bundanya langsung pergi menuju rumah Rindu untuk menjemput sang kekasih.

Suara klakson berbunyi di depan rumah Rindu, Rindu begitu mengenali suara itu segera keluar dari rumahnya dengan tas yang dipegangnya, Rindu memasuki mobil Raja dengan wajah yang ceria, Raja merasa aman.

Aroma harum tubuh Rindu membuat perasaan Raja menjadi membaik, hanya aroma Rindu yang membuat Raja hilang dari kekesalannya. Raja menghidupkan lagu Sheila On 7 sedangkan Rindu sibuk menatap dan melihat wajahnya di depan kaca yang ia pegang.

5 menit telah berlalu dengan keheningan, Rindu menatap Raja dengan Intens, melihat rambut kekasihnya yang berantakan langsung menyisirkan rambut kekasihnya itu dengan menggunakan tangan.

"Ga sisiran ya?" Tanya Rindu.

Raja hanya menjawab dengan gelengan kepala, ia sengaja tidak menyisirkan rambutnya karna tau jika Rindu akan melakukan tindakan ini kepadanya.

"Kenapa pipinya merah" Rindu memperhatikan wajah Raja yang kian memerah, tindakan jahil terbesit di pikiran Rindu, ia mencubit pipi Raja yang merah itu dengan pelan lalu mengusapnya yang hal itu membuat wajah Raja semakin merah tak terkendali.

"Udah ihh" Rengek Raja dengan wajah yang melas. Melihat ekspresi Raja, Rindu tertawa lepas.
***

Bunda Giovani

Bunda Giovani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MALI A VIOLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang