pertunjukan❓

8 1 0
                                    

Tak terasa, perbincangan membuat Rindu dan Raja sampai di kediaman Ale. Rindu menatap sekeliling, seperti tidak asing.

"Kok aku ga asing ya sama tempat ini?" Rindu menoleh ke arah Raja, bertanya.

Raja tersenyum mengelus rambut Rindu dengan lembut "perasaan kamu aja kali, ayo keluar"

Raja keluar, membukakan pintu mobil untuk Rindu. Rindu keluar, menggandeng tangan Raja ditemani senyum di wajah. Mereka masuk ke kediaman Ale dengan menekan bel yang berada di teras rumah, tanpa menekan dua kali Ale sudah tiba di depan dengan Nadin yang berada di sebelahnya.

Nadin melihat Rindu langsung berteriak histeris dan langsung memeluk Rindu, begitu pula sebaliknya.

Raja melihat tingkah laku Nadin langsung saling bertatapan dengan Ale. "Cewe emang gini ya temenannya?" bisik Raja, namun suaranya masih terdengar kencang sehingga Nadin dan Rindu berhenti berpelukan.

Ale terkekeh kecil mendengar pertanyaan yang dilontarkan Raja, Ale mengangkat bahu memberi isyarat tidak tahu. Ale mengajak Raja untuk masuk ke dalam rumah, Nadin belum diperintah Ale sudah merangkul Rindu untuk masuk ke dalam rumah.

***

"Raja, gue denger denger lu suka biola ya?" Tanya Ale dengan kaki yang masih berjalan.

Raja menoleh, mengernyitkan dahi kepada Ale, darimana Ale tau bahwa dia menyukai biola yang rahasia itu hanya diketahui oleh Rindu dan Rakry saja.

Ale tertawa melihat ekspresi wajah Raja, ia tau apa yang sedang dipikirkan Raja. "Gue tau dari buku bergambar biola yang lu keluarin waktu gue ngedudukin diri ke kursi kosong lu"

"Kan cuma gambar, belom tentu gua suka ama biolanya" Jelas Raja, mengelak. Ale tersenyum melihat Raja yang masih mengaku tidak menyukai biola "gue orangnya mudah peka ja, sekecil apapun yg lo sembunyiin dari gua, gue bakal tau" Ale menepuk pundak Raja lalu meninggalkan Raja seorang diri dan menuju ke arah Nadin dan Rindu.

"Hai Rindu, gue belum nyapa lu tadi" Ale tersenyum mengajak Rindu berjabat tangan yang jabatan itu diterima Rindu, "no problem, senang bisa temenan sama ale" Balas Rindu lalu melepas jabatan tangan tersebut.

"mau dibuatkan apa ndu?"

"air putih saja le"

Rindu tersenyum tipis, senyum yang manis bagaikan gula pasir. Namun, senyum manis itu tidak bisa menghilangkan penyesalan yang lalu.

Ale mengangguk, beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air putih yang diminta Rindu.

Raja mendekati Rindu dan Nadin yang sedang membahas tentang Rakry, ia duduk, mendengari. "Oh iya ngomong2 kenapa ale gamau ajak Rakry ya?" Rindu memulai pertanyaan yang sedari tadi ingin dia tanyakan.

"Udah aku tanya tadi ke Ale terus katanya Rakry ngeselin makanya ga dia ajak" Jelas Nadin sambil tertawa, Raja mendengar percakapan mereka mengenai teman kelasnya hanya menggelengkan kepala. "Bukannya Ale lebih ngeselin ya" Bisik Raja.

"Eits, Gue ga se ngeselin Rakry kali" Ale memutar bola matanya dan memberikan segelas air putih kepada Rindu dan Raja. Raja menaikkan alisnya seakan mengatakan masa

Ale tersenyum lebar kemudian ikut duduk di samping Raja. Rindu minum air putih yang diberikan Ale sembari memakan biskuit coklat diatas meja begitupun dengan Nadin.

"kami jauh jauh ke sini yang dikasih cuma air putih, apa ini" Sindir Raja sambil menumpukan kaki. Rindu menoleh, menghentikan acara makannya, menatap Raja tajam. "Gue yang suruh ale, kenapa?"

Raja melototkan mata kepada Ale setelah mendengar ucapan Rindu, Kenapa ga bilang, lalu menatap Rindu sambil tersenyum. "a,aku cuman bercanda sayang" Ucap Raja dengan tangan menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Udah udah, gausa ribut dulu ya lu pada, kalo masih mau ribut gue balik" Ancam Nadin dengan menunjuk Raja dan Rindu. Rindu yang mau menjawab perkataan Raja segera membungkam mulutnya, gua kesini buat ikut Nadin, kalo Nadin pulang gua gaada temen donk.

"Dari pada kalian ribut, gue ada pertunjukan nih buat kalian, terutama Raja yang menyukai ini" Ale mengalihkan pembicaraan, dengan akan memberikan sebuah pertunjukan. "Sebentar"

Rindu dan Nadin saling menatap keheranan melihat Ale menuju kamarnya, apalagi yang akan dilakukan warga spanyol ini kepada mereka, Raja penasaran apa yang akan ditunjukkan Ale kepadanya sehingga ia akan menyukainya.

MALI A VIOLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang