Kebisingan dan keramaian para penjual maupun pembeli mulai mengerumuni kantin, bel baru berbunyi siswa siswi sudah pada siap mengantri. Sementara disisi lain Raja dan Rakry kebingungan mencari kursi dan meja untuk mereka tempati. Para siswi melihat ke arah Raja dengan tatapan kagum dan saling berbisik, Raja keheranan, tidak seperti biasa.
"Rak, gue ganteng banget ya hari ini sampe sampe diliatin kek gtu?" Tanya Rakry dengan tangan menyenggol bahu Rakry, Rakry yang baru sadar dengan tatapan penghuni kantin langsung melihat kanan dan kiri termasuk kebelakang Raja.
"sifat geer lo bisa diilangin ga?" Cetus Rakry dengan memutar kedua bola matanya.
"gue kaga geer jing, lu liat di depan" Rakry menghela nafas kasar dengan sifat yang sedari dulu dimiliki oleh Raja. "lo liat di belakang" Jawab Rakry.
Raja melihat kebelakang begitu mendapat perkataan dari Rakry, ia sontak kaget melihat Ale dibelakangnya dengan senyum yang terlukis lebar diwajah. Wajah Raja memerah karena malu dengan perkataannya sendiri terhadap pandangan sekeliling.
"Gue boleh ikut, kan?"
Raja tidak menjawab pertanyaan dari Ale dia segera bergegas meninggalkan Ale bersama Rakry disana dan mencari tempat untuk mereka tempati.
"RAJAAA" Terdengar teriakan seorang wanita yang memanggil Raja.
Raja melihat ke arah sumber suara dimana sosok wanita sedang melambaikan tangan kepadanya dan wanita di sebelahnya, Rindu, menepis tangan wanita yang sedang melambai. Raja menghampiri Rindu dan wanita di sebelahnya yang berada di meja ujung kanan.
"Ga makan?" Tanya Raja kepada Rindu yang hanya memegang aqua gelas ditangannya.
Rindu menjawab pertanyaan Raja dengan menggelengkan kepalanya, Raja yang melihat reaksi Rindu langsung menghela nafas panjang sambil mendongakkan kepala keatas dan menatap Rindu kembali.
"Oke" Jawab Raja singkat.
Raja langsung pergi tanpa berpamitan, Rindu menggerutu tidak jelas melihat Raja yang tidak peka akan dirinya, sementara wanita disebelahnya menatap Rindu dan Raja keheranan.
"Mau kemana ja?" Tanya Rakry
"Beli geprek mang adi"
"Tumben"
Rakry kebingungan dengan Raja yang terkenal tidak menyukai bau pedas akan membeli geprek mang adi yang pedesnya ngalahin omongan tetangga. Rakry membalikkan dirinya lalu menatap Ale yang melihat Raja tanpa mengedipkan mata, entah apa yang dipikirkan lelaki disebelahnya tersebut, apakah itu penyebab ia dipindahkan dari spanyol?
"WOI"
Ale mendengar teriakan dari seseorang yang disebelahnya langsung menatap tajam orang tersebut. "WHAT??" balas Ale dengan teriakan juga.
"Begong mulu lo, ayo jajan" Ucap Rakry lalu meninggalkan Ale sendiri. Ale yang melihat Rakry mulai melangkahkan kakinya langsung mengejar Rakry agar tidak kehilangan jejak.
"lo mau beli apa?" Tanya Rakry
"Mau yang kek Raja beli tadi"
"Ohh geprek adi, ya sana ama Raja, ngapain lo kesini ngikutin gua" Rakry menatap Ale dengan tatapan tajamnya, waktu istirahat tinggal 10 menit lagi, Rakry tidak mau meninggalkan pelajaran. Toh sekolah udah mahal mahal masa ga masuk pelajaran, rugi.
Ale tersenyum lalu pergi meninggalkan Rakry sambil menggerutu didalam hati, dari jauh ia melihat Raja tengah berbincang bersama gadis, gadis yang ia panggil dengan sebutan Rindu.
Ale menghampiri Raja berniat ingin berkenalan dengan dua gadis yang sedang bersamanya, kali aja rezeki.
"Hello" Sapa Ale
Wanita yang duduk di sebelah Rindu mengernyitkan dahinya, lalu menatap Ale dari atas sampai bawah dengan seksama, sedangkan Raja menarik nafasnya melihat Ale yang selalu membuntuti dia.
"Siapa" Bisik Rindu sambil menyenggol bahu Raja dengan bahu miliknya.
Senyuman mulai terukir diwajah Raja ketika melihat Rindu mulai berbicara kepadanya lagi, terimakasih Ale.
"Ale sayang, siswa baru dikelas Raja" Jawab Raja dengan suara lembut.
Rindu mengangguk kan kepalanya sambil memakan ayam geprek pemberian Raja, lalu menatap wanita disebelahnya dengan senyum jahil yang dimilikinya "Nadin, cowo tuh, daripada Rakry suka ngegantung"
Wanita disebelahnya, Nadin, menatap Rindu dengan tajam atas apa yang dikatakan oleh Rindu tadi.
"oh iya gue blm kenalan, I am Ale barbara, you can call it Ale, I'm from spain" Ucap Ale sambil mengulurkan tangannya kepada Rindu, namun hal itu disambut oleh Nadin.
"I'm Nadin, from South Korea" Rindu dan Raja mendengar perkataan Nadin menahan tawanya, Ale takjub mendengar perkataan Nadin, ternyata ada yang dari luar negeri selain Ale.
"Wow, fantástico"
"You ar so kiyowo, fantastik"
Rindu tidak bisa menahan tawanya lagi, ia tertawa spontan melihat Nadin berbicara seakan akan ia benar dari korea, dan Ale begitu percaya kepada Nadin, apakah wajah Nadin korea able?
KAMU SEDANG MEMBACA
MALI A VIOLIN
Mystery / ThrillerBiola adalah hal yang paling menakutkan bagi seorang Rindu, biola membuatnya menderita dan teringat kepada sesuatu. Masa kelam, masa yang tidak ingin Rindu ulang, masa dimana usianya yang belum dewasa harus melihat kejadian yang tidak sengaja terbua...