بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Jangan lupa vote dan komen
________
Kini, Ashraf mengumpulkan Shanum beserta keluarga nya berada di ruang tamu ndalem. Hati Shanum sangat bergetar
Sejak tadi, ia melirik ke arah kakak nya. Namun kakak nya, tak sedikit pun ingin menatap wajah nya
"Sudah pada kumpul. Saya ingin menyampai kan hal penting"
Mendengar Ashraf berkata seperti itu, Nadira membuang wajah nya dan menahan bendungan air mata. Ia sudah tau apa yang akan di katakan oleh Ashraf
"Saya sudah memikirkan ini matang matang dan saya menerima lamaran dari putri anda Nadira"
Ratih serta Rizqi bernafas lega dan tersenyum
"Selamat sayang"ucap Ratih terhadap Nadira
Nadira diam membeku. Mengapa ini bisa terjadi?
Shanum tersenyum miris, ia bingung. Antara ingin bahagia atau justru ingin sedih
Eka menatap Ashraf dan Shanum berganti-an. Sebenarnya Eka selalu mendukung keputusan putra nya. Namun, ia tak melihat kebahagiaan di wajah putra nya saat mengatakan hal tadi
Begitu juga Shanum
"Alhamdulillah... Selamat untuk kalian berdua. Tanggal pernikahan akan segara Abi siapkan"ucap fajar
Rizqi tersenyum lalu menjabat lengan calon besan nya "pak kiyai kita akan besanan"ucap Rizqi
Fajar terkekeh, lalu membalas jabatan tangan
Shanum masih diam dan tak bergeming. Nadira menatap ke arah adik nya, ia tau apa yang di pikir-kan oleh Shanum. Namun Nadira mengabaikan
Shanum memperhatikan wajah kakak nya, yang terlihat senyuman terukir di wajah
Flashback on
Setelah melihat kakak nya pergi. Shanum segera menghampiri Ashraf
"Gus Ashraf!"panggil Shanum
Ashraf menoleh "Gus. Apa Gus bisa mengabulkan permintaan saya?"
Ashraf menyirit heran
"Saya mohon"
"Permintaan apa?"
"Tolong terima lamaran kakak saya"
"Bukan kah sudah saya bilang? Bahwa saya tidak menyukai Nadira. Tidak mungkin saya terima"
"Gus. Rasa cinta bisa tumbuh seiring berjalan nya waktu, tolong terima Nadira"
KAMU SEDANG MEMBACA
hi Gus Ashraf!(END)
General Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA]⚠️⚠️ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ________ elshanum sehrish Maezura, biasa di panggil shanum. seorang gadis berusia delapan belas tahun, kini menginjak kelas 3 SMA terpaksa harus masuk ke pesantren di karna-kan ia selalu b...