pulang

1.6K 166 7
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Jangan lupa vote dan komen

Jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Setelah beberapa hari di rumah sakit. Kini Shanum sudah di perbolehkan untuk pulang, gadis itu kembali ke rumah nya

bersama dengan ayah bunda serta kakak nya Nadira

Bahkan Aurel pun ikut bersama dengan nya,
Aurel sangat memohon izin kepada pak kiyai serta Bu nyai agar ia di perbolehkan untuk ikut Shanum.

Akhir nya fajar mengizinkan Dan kini, mereka semua sudah sampai di rumah Shanum.

Sejak tadi, Nadira menatap sinis kepada Shanum. Nadira cukup jengah mendengar Shanum yang mengeluh kepala nya pusing dan ingin cepat sampai ke rumah.

Ia sangat pusing mendengar Shanum berbicara. Namun, berbeda dengan Aurel. Gadis itu sangat khawatir dengan Shanum. Terlebih Shanum baru melewati masa kritis

"Num. Aku pijitin aja ya kepala nya? Biar pusing nya hilang"

"Gak ngerepotin Rel?"

Aurel tersenyum lalu menggeleng "enggak dong" lalu Aurel langsung memijatkan kepala Shanum

Dasar gadis nyusahin'batin Nadira

"Aurel, kamu bisa tidur dengan Shanum ya nak"ucap Ratih

"Iya bunda"

"Ayok Rel ke kamar. Gua mau istirahat hehe"

"Ayok aku bantu"

Shanum dan Aurel pun berjalan ke kamar nya Shanum. Sesampainya mereka berdua di kamar

Kedua nya, langsung merebahkan tubuh di kasur "Shanum. Apa kamu sudah berbaikan dengan ka Nadira?"tanya Aurel

Shanum menggeleng

"Masa iya Num? Kamu udah nolongin kak Nadira loh. Seharusnya dia berterimakasih ke kamu. Apa kamu sama sekali belum bicara sama dia?"

"Belum Rel. Aku juga sangat bingung. Kenapa kak Nadira sebegitu benci nya sama aku Rel. Aku sudah mengikhlaskan Gus Ashraf untuk menikahi dia. Tapi kenapa dia masih gitu?"

Aurel terdiam. Ia sangat menghormati Nadira. Karna Nadira termasuk senior di pesantren dan ilmu tentang Agama nya jauh lebih luas dari nya

Tapi, mengapa sikap nya seperti ini? Shanum. Meskipun Shanum minim akan ilmu agama tapi gadis ini sangat tulus dan selalu memaafkan orang lain

"Aku akan bicara sama kak Nadira Num"

"Jangan Rel"

"Tapi aku gak terima kamu di gini-in Num. Kamu udah nolong dia, sampai kamu masuk ke rumah sakit. Dan dia sama sekali gak bilang terima kasih"

hi Gus Ashraf!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang