「010」 Kemenangan

1K 161 17
                                    

"Chotto, ada apa ini?" Dengus kesal seorang wanita sambil menyeka rambut cokelat ikalnya kebelakang, dan terlihat setitik tahi lalat tepat di samping mata kirinya. Suaranya-mungkin bagi beberapa orang-terdengar sombong, dan dengan pakaian yang terlihat mewah dan mahal. Sangat terlihat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Shibata Akane 【柴田茜】 namanya.

"Pak Inspektur, apa terjadi sesuatu pada temanku?" Tanya pria yang tetap tenang walaupun tertulis diwajahnya bahwa ia mengkhawatirkan temannya. Suaranya parau dan beberapa kali terbatuk-batuk, rambut hitamnya lebih panjang dari potongan laki-laki pada umumnya dikuncir setengah, dengan pakaian casual yang pernah nge-tren beberapa saat yang lalu. Dan khasnya, ia punya dua tahi lalat dibawah mata kanannya. Namanya Fujita Hikaru 【藤田光】.

Satu lagi wanita dengan suara tenang menyahut perkataan Fujita Hikaru, "Iya, apa ada sesuatu yang terjadi?" Beo wanita bernama Shimizu Rinnai 【清水リンナイ】 itu. Beda dengan wanita yang terlihat sombong tadi, wanita ini jelas 180 derajat berbeda dari Shibata Akane. Dari ujung kepala sampai ujung kaki terlihat biasa saja tapi cantik. Rambut hitam-kebiruannya pendek sebahu serta memakai jepitan rambut di sisi kanan dan memang sekilas terlihat feminim.

Shibata Akane dan Shimizu Rinnai tingginya menyamai Fujita Hikaru yang merupakan seorang laki-laki. Entah Shibata Akane dan Shimizu Rinnai yang ketinggian, atau Fujita Hikaru yang kependekan. "Haha, tinggi mereka sama semua... sulit nih..." Gumam dengan tawa datarnya Shinichi.

"Ehem," Megure pura-pura batuk untuk menyita perhatian mereka bertiga. "Jadi, kalian teman dari Ogawa Naomi?"

"Hai', soudesu." Mereka bertiga menjawab sambil mengangguk tanda pernyataan itu benar.

"Baiklah, Ogawa Naomi telah dibunuh, ..." Belum sempat Megure mengakhiri kalimatnya, mereka bertiga tersentak kaget. "APA?!"

"Kami akan menanyakan alibimu, berserta nama dan hubungan kalian dengan korban. Apa yang kalian lakukan pada sekitar jam 14.40 sampai jam 15.00?" Tanya Megure dengan nada menginterogasi alias tegas.

"Apa anda mencurigai kami?" Sergah Shibata Akane mengelak.

"Tidak, ini hanya untuk pemeriksaan."

"Huh! Terserah! Aku Shibata Akane, sahabatnya. Jam segitu kami sedang berkumpul sih, tapi selama sekitar 20 menit, aku dan Hikaru berpisah karena pergi ke toilet. Dan Rin-chan pergi ke tempat parkir mobil dan mengambil barang." Cetus Shibata Akane sambil memainkan rambutnya-sok.

"Ee," Angguk Fujita Hikaru meyakinkan lalu terbatuk beberapa kali. "Aku Fujita Hikaru, kekasih Naomi, dan benar, aku ke toilet."

"Aku Shimizu Rinnai, sahabatnya. Saat itu aku sedang ke tempat parkir untuk mengambil ponselku dan menaruh bawaanku ke bagasi mobil."

"Ada yang bisa membuktikan alibi kalian?" Tanya Megure sekali lagi.

"Mungkin tidak ada. Karena saat itu sedang sepi." Shimizu Rinnai kembali angkat bicara.

"Aku juga tidak." Jawab Hikaru dan Akane berbarengan.

"Hmmm..." Inspektur bertopi itu berpikir keras dan meninggalkan mereka dan Miwako yang sedang mencatat.

"Inspektur!" Sapa seorang sersan lain yang badannya hampir mirip dengan orang yang dipanggilnya Inspektur, perbedaannya hanya sersan yang ini masih muda. "Kami menemukan jas hujan hitam ini terkena darah, beserta sarung tangan putih, di tempat sampah luar taman ria ini, setelah mendengar pernyataan dari Ran berserta kawannya tentang pelakunya. Dan darahnya sama dengan korban." Jelasnya singkat dan cepat oleh sersan Chiba sambil memberikan selembar foto jas hujan hitam panjang yang terkena darah di bagian depannya. Inspektur Megure mengambil foto itu agar bisa melihatnya dengan jelas.

The Character Who Never Mentioned [Detective Conan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang