1*

185 7 0
                                    

"ayah mau apa?!"

"ayah mau kamu nurut"

"aku sudah menuruti semua kemauan ayah, tapi tidak untuk yang ini"

"kenapa?"

"aku lahir disini, kehidupanku disini semua aku habiskan disini"

"tapi kamu juga perlu berkembang Raja dan bukan disini tempatnya"

"aku hanya ingin menentukan kehidupanku sendiri"

"kamu tidak bisa mengatur kehidupanmu, semuanya atas kendaliku"

"terserah ayah"

"lakukan apa yang bisa kamu unggulkan jika terus berada disini, saat hari kelulusanmu tiba aku akan menilai kamu pantas atau tidak jika tidak kamu harus menuruti kemauanku"

Raja pergi dari ruangan kerja ayahnya dengan pikiran kacaunya. tidak ada yang tau dengan kehidupan Raja yang selalu dikekang dan selalu dituntut untuk sempurna dan Raja selalu menyanggupi keinginan ayahnya.

sampai akhirnya Raja diutus oleh ayahnya untuk mengambil alih perusahaan nya berada di Australia dan membentuk keluarganya sendiri disana.

tapi Raja tidak mau meninggalkan Indonesia karena terlalu nyaman disini, semua kehidupannya ada disini, teman-temannya, keluarganya bahkan makanan kesukaannya ada di Indonesia tapi kepada seakan-akan dia didorong untuk menjauh dari kehidupannya dan harus datang ke negara orang lain.

"bunda"

"turuti saja kemauan ayahmu"

"tapi aku tidak mau"

"sepertinya percuma kamu membantah"

"bunda tidak mau menolongku?"

"ini sudah keputusan ayah dan bunda"

"ternyata otak kalian sama saja pantas kalian berjodoh"

Raja pergi dari rumah itu dan pergi menuju warung nasi goreng depan komplek langganannya warung pak Amar.

sesampainya disana dia langsung duduk diruang tamu pak Amar. Warungnya memang berada didepan rumah pak Amar bahkan untuk para pembeli pun sudah ada tempat tersendiri jika ingin makan ditempat tapi berbeda dengan Raja, dia seperti tamu VIP di warung itu.

"nak Raja mau pesan apa?"

"seperti biasa saja pak"

"ditunggu sebentar ya"

Raja mengangguk sembari menunggu pesanannya ia memainkan ponselnya tanpa memperdulikan sekitarnya hingga tampa sadar ada seorang gadis yang membawa nampan berisikan pesanannya.

"nasi goreng putih agak asin dengan sosis dan telur mata sapi dan es teh tawar, benar?"

Raja mengangguk menanggapi

"selamat menikmati"

perginya gadis tersebut membuat Raja termenung sembari memandang gadis tersebut yang sedang melayani pelanggan lainnya.

"bagaimana nak Raja? rasanya seperti biasanya kan?"

"sesuai pesanan kok pak, enak seperti biasanya"

"baguslah kalau begitu, bapak mau lanjut dulu"

"eehmm pak, gadis tadi siapa?"

"itu anak bapak, anak satu-satunya"

"baru datang dari kampung?"

"tidak, dia dari dulu ada disini cuman sekarang kerjanya lagi libur mangkanya bantuin bapak"

"oh udah kerja"

"tidak juga, dia seumuran kamu"

Raja sedikit terkejut

"sekolahnya juga ditempat kamu"

sekarang Raja sangat terkejut

"tapi mungkin tempatnya sedikit berbeda dengan nak Raja, sudah ya bapak mau melayani pelanggan dulu"

pak Amar melipir pergi meninggalkan Raja yang masih menatap anak gadis pak Amar tersebut.

"kalau aku berhasil mendapatkan hatinya apa ibu akan menyetujui kita?" gumam Raja.

***
06/06/2023

Menyesal • Park JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang