.
.
."Benar! Kami menduga bahwa orang tuamu adalah-... " perkataan Mina tergantung, telinga M/n berdengung ketika mendengar kelanjutan dari kalimat Mina, kepalanya terasa pusing dan berat badannya terhuyung kedepan dan bisa saja jatuh jikalau dirinya tak segera berpegangan pada seseorang yang entah sejak kapan berdiri disebelahnya.
"Terimakas-" Baru saja M/n hendak berterimakasih namun pandangannya menjadi gelap seketika.
Hening melanda ruangan itu, tak ada yang tau kenapa M/n tak sadarkan diri. Orang yang dipegang M/n kini menggendongnya, dia bisa merasakan suhu badan M/n yang tinggi.
"Demam? " gumamnya pelan, dirinya pung menghilang bersamaan dengan M/n, Mina masih membeku dia berusaha mencerna apa yabg sedang terjadi.'Brukk' Mina terjatuh kala menyadari hilangnya M/n, dia berusaha berteriak namun lidahnya kelu dan suaranya engga keluar, badannya gemetaran seakan habis melihat sesuatu yang mengerikan.
"A- a-.. To.. Long.. " Suara serak dan parau Mina akhirnya menggema di ruangan itu. Disisi lain seseorang yang menggendong M/n kini telah sampai ke suatu tempat, dia menidurkan M/n ke ranjang megahnya dan duduk disamping tempat M/n berbaring.
Jemari orang itu perlahan mengusak surai M/n lembut, dirinya tersenyum kecil menatap ke pria yang terlelap di hadapannya itu."What a beautiful view. " Gumamnya pelan sembari jemarinya menjamah surai pria dihadapannya, kecupan dia landaskan ke kening pria dihadapannya itu, hangat pun menjalar dibibir orang itu. Perlahan dirinya mengusapkan tangannya pada dahi M/n yang sedang tertidur dan ajaibnya perlahan panas tubuh M/n mereda.
"Aku ingin kau selalu disisiku, hanya disisiku" ucapnya pelan, M/n membuka matanya perlahan kepalanya masih berdenyut namun berangsur menghilang.
"... Siapa? " tanya M/n dengan suara paraunya saat melihat pria didepannya walau pandangannya agak kabur. Pria tadi diam tak bergeming, dia tidak menyangka M/n akan bangun secepat ini."Siapa... Anda? " M/n kembali bertanya, merasa cukup atas keterkejutan nya sang pria pun tersenyum dan terkekeh menatap M/n.
"Suami mu. " jawabnya masih dengan senyuman yang setia merekah di bibirnya, M/n terdiam sejenak dan mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Aku tidak ingat aku pernah menikah.... Apalagi dengan seorang pria. " Ucap M/n yang masih dengan kebingungan. (maklum nyawanya belum ke kumpul) Pria tadi tertawa pelan, dia kembali mengusak surai M/n."Aku hanya bercanda sayang, tapi jika kau mau menikah denganku pasti akan ku kabulkan." ucapnya dengan senyuman.
*M/n POV.
Aku terbangun disebuah ruangan, aku tifak mengenali ruangan ini... Dimana aku berada sekarang. Yang aku ingat hanyalah tadi saat aku bersama Mina-san tiba-tiba kepalaku terasa pusing dan semuanya menjadi gelap. Aku terus memandangi pria dihadapanku, ku akui dia memiliki senyum yang menenangkan dan perlakuan yabg lembut.
"Uh... Aku benar-benar tidak tau siapa anda.. " Ujarku lagi, berharap pria dihadapanku ini akan menjawabnya dengan serius.
"Aku satu-satunya orang yang akan melindungimu disini, M/n. Aku yang akan menjaga mu, merawatmu dengan tulus. Aku adalah malaikat penjagamu. " Pria itu menjawab perkataanku, dapat ku lihat sorot serius dimatanya. Aku terdiam membisu bingung harus merespon seperti apa, aku tidak bisa percaya begitu saja padanya.".... Kalau begitu siapa namamu dan dimana ini? Dan bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanyaku lagi, seharuanya dia bisa menjawab pertanyaan se simpel itu jika dia benar-benar malaikat penjagaku. Manik hijau ku terus menatap intens manik kuning keemasan pria di depanku, seringaian dapat ku lihat jelas tercetak di bibir pria itu, aku memasang mode waspada ku.
"Aku Arata Zen, dan sekarang kamu berada di kediaman ku, domainku. " Pria didepanku ini mengenalkan namanya sebagai Arata-san, lalu dia menjeda kalimatnya. Dia belum menjawab pertanyaanku tentabg bagaimana aku hisa mempercayainya, lagi-lagi aku mendengar kekehannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Yandere!Keigo X U!M!Reader X Yandere!Toya]
FanfictionM/n Kuroto, Laki-laki manis yang hobi nonton anime itu tiba-tiba terlempar ke dunia yang tidak dia kenal dan memiliki kekuatan. Sialnya dia tidak sengaja membuat 2 orang psikopat tergila-gila padanya. "Aih- tidak bisakah aku hidup dengan aman dan ny...