Let's Break Up : Peduli

262 26 0
                                    

Sorry for typo and hope u enjoy the story




Let's Break Up



Hubungan yang digadang-gadang akan berlangsung lama tanpa halangan itu ternyata tak berjalan sesuai kenyataan. Tak berpengalaman bukan jadi alasan, yang pada dasarnya memang berasal dari hati masing- masing.

Waktu yang terus dipersalahkan, padahal jika di telaah lebih dalam, kesalahan itu terletak pada diri masing-masing. Yang justru selalu merasa paling benar, dan tentu ingin diakui kebenarannya. Muda-mudi memang paling sering di sebut egois, sebab rasa untuk menyenangkan diri sendiri selalu lebih besar daripada memikirkan perasaan orang lain yang mungkin diam-diam menyerap sakit yang secara tak sadar diri berikan akibat ego itu sendiri.

"Tumben lo gak sibuk?" Kepalanya di tolehkan pada seseorang yang kini duduk di sampingnya dengan laptop di pangkuannya.

"Udah selesai, tinggal disave aja. Lagian hari ini libur." Sahut seadanya, sedang yang sebelumnya melontarkan pertanyaan mengangguk-angguk mengerti. Kini pandangnya di fokuskan pada layar ponsel yang menayangkan berita terkini.

Hening kembali menyelimuti, tak lagi percakapan terjadi selain suara ketikan keyboard yang nyaring.

"Oh iya Jae, udah denger kabar soal Johnny belum?" Ia yang memang sedang fokus pada ponselnya itu kembali mendongak, bersirobok dengan manik sang lawan bicara.

"Kabar apaan?"

"Itu kemaren dia jatuh dari tangga kampus terus patah kaki nya" Keningnya mengkerut, jadi tanda bahwa kabar ini memang sama sekali belum ia dengar.

"Parah gak?" Yang ditanyai menggeleng sembari mengendikkan bahu. "Gak tau gue, katanya sih parah soalnya sampe dibawa ke rumah sakit."

Terang ia khawatir, hanya saja entah kenapa ia tak punya niatan untuk sekedar menengok keadaan seseorang yang masih jadi kekasihnya itu.

"Oh." Sahutnya singkat. Mengundang tatapan heran dari sang teman.

"Oh? Gitu doang? Serius lo Jae?" Ditanyai begitu, Jaehyun justru terdiam. Yang sepenuhnya tak mengerti Yuta kenapa, yang menyandang sebagai sekretaris sekaligus sobatnya itu kini memandangnya dengan pandangan aneh. Yang tak bisa ia artikan apa maksudnya.

"Emangnya ada salah?" Yuta menepuk keningnya berkat jawaban yang diberikan Jaehyun. Pemuda itu menggeleng kepalanya.

"Ya menurut mu gimana? Ini yang sakit masih pacar lu loh Jae. Kok respon lu biasa aja gitu kayak orang asing. Lu yakin cuma break doang sama Johnny ?" Jaehyun merasa tak ada yang salah akan reaksi yang ia berikan. Tidakkah itu normal? Memangnya kenapa jika Johnny sakit, tidakkah itu bisa sembuh dengan sendirinya?

"Kita break doang, lu tau lah. Lagian dia ada yang jagain, temennya. Gak usah alay lu." Yuta terlihat seperti tersenyum, namun tersirat seolah pemuda itu sedang kecewa pada sesuatu. Yang tak Jaehyun sadari adalah dirinya.

"Sakit ini orang. Jae, gue kasih tau nih ya. Itu Johnny lagi sakit. Lagi sakit! Kakinya diperban, patah, ampe memar. Lu ga khawatir? Gak punya niatan nyamperin atau apa gitu?" Jaehyun dengan mudahnya mengangguk, membuat yuta mengembus kasar.

Ia sejujurnya tak ingin ikut campur, hanya saja ia dan Johnny berteman baik. Melihat reaksi Jaehyun seperti ini, membuat sesuatu pada tubuhnya bergejolak, hendak melayangkan laptopnya pada wajah menawan itu.

"Tenang, dia gapapa."

"Lahh si tolo-" Lantas Jaehyun mendesis pelan meminta Yuta untuk berhenti berbicara ketika ponselnya berdering. Pada layarnya tertera nama seseorang yang tengah menghubunginya. Senyum Jaehyun merekah dalam hitungan detik. Hanya karena si penelepon yang ia beri nama 'Taeyongie' ditambah dengan lambang hati berwarna hijau di sana.

[✓] Let's Break Up [JaeJohn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang