Let's Break Up : Bertahan atau Pergi?

216 24 0
                                    

Sorry for typo and hope u enjoy the story




Let's Break Up






"Gak mau pulang? Udah malem banget ini."

Lelaki dengan surai cokelat gelap yang baru saja selesai membantu Johnny mengganti perban pada kaki juga lengannya itu mendongak, bertemu dengan hazel bening milik pemuda bersurai hitam pekat dengan miliknya yang kini terlihat sayu.

"Temen kamu belum balik, aku gak mau ninggalin kamu sendirian."

Johnny menyengir kikuk, semenjak dirinya dan pria yang menyandang status sebagai kekasihnya itu memilih untuk break, ia menjadi lebih canggung. Seakan keduanya adalah orang asing yang sedang dalam tahap perkenalan.

"Dia gak bakal kesini, udah tidur itu anak."

"Yaudah, aku nginep disini."

Johnny tersedak ludahnya sendiri mendengar ujaran Jaehyun yang sepertinya tidak sedang bercanda. Mungkin jika hubungan mereka tidak sedang berada diujung tanduk, Johnny akan dengan sangat senang hati mengijinkan Jaehyun menginap di apartnya.

Johnny tidak akan mampu membayangkan bagaimana sulitnya untuk sekedar bernapas jika mereka harus berdua semalaman utuh. Johnny tidak yakin ia bisa tidur nyenyak. Lagipula dahulu, ketika hubungan mereka masih baik-baik saja, Jaehyun sama sekali tidak pernah menawarkan diri untuk menginap di kamarnya kalau bukan ia yang meminta hingga harus berguling-guling di jalan.

"Kak, kayaknya gak perlu deh--"

"Babe, kamu masih sakit dan harus ada yang nemenin. Dan aku yang harus nungguin kamu."

Lagi Johnny merasa asing akan panggilan yang jarang sekali Jaehyun gunakan untuk dirinya. Ketika obisidian nya masih betah bersirobok dengan milik Minho, hatinya terasa mencelos.

Jaehyun tersenyum padanya. Napasnya tercekat saat itu juga.

Johnny lupa kapan terakhir kali ia bisa melihat senyum Jaehyun yang sebenarnya. Bukan sebuah senyum buatan ketika ia meminta Jaehyun menemani dirinya makan di waktu lampau. Jika begini, bagaimana cara dirinya merelakan Jaehyun. Bukannya apa-apa, Johnny tahu betul kini ia bukan lagi yang menjadi prioritas utama. Jaehyun punya rasa baru yang kapan saja mampu menyingkirkan posisinya dari hati pria itu.

. . .

"Tangan kamu di pundak aku, biar gampang." Jaehyun membantu Johnny berjalan keluar dari kamarnya, pemuda itu mengatakan bahwa ia harus masuk kelas karena sudah lama absen. Dan Jaehyun tak bisa melarang, sebab Johnny begitu bersikeras. Namun karena kakinya yang masih belum bisa digunakan berjalan dengan baik, Johnny bahkan kesulitan untuk sekedar melangkah.

"Sini naik ke punggung gue, lama lu berdua. Telat nih entar." Mark yang sedari tadi hanya diam memperhatikan bagaimana Jaehyun membantu Johnny berjalan namun berakhir sia-sia itu akhirnya kesal juga, pria itu membungkukkan badan di hadapan Johnny.

"Gak apa-apa, jalan aja gue tuntun bisa kok." Jaehyun sepertinya tidak menyadari dengkusan sebal yang melulu lolos dari hidung Mark. Sedangkan Johnny tak tahu harus menuruti siapa.

"Mata situ buta?, ini kakinya Johnny masih patah belum sembuh, Lu suruh jalan ya tahun depan baru nyampenya," Mark hampir berteriak keras seraya menuding wajah Jaehyun. Lantas dirinya kemudian menarik dua tangan Johnny dari pundak Jaehyun, dan meletakkan lengan sahabat nya ke leher. "Kalo gak mau gendong, biar gue aja."

Dan setelah mengatakan itu, Mark benar- benar menggendong Johnny di punggungnya. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun yang memilih bungkam di tempat.

[✓] Let's Break Up [JaeJohn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang