Undeniable Love - Part I

631 68 52
                                    

Ini adalah kisah Rosie. Kisah saat gadis brunette itu merasakan debaran jantungnya untuk ketiga kali. Debaran jantung yang begitu kencang memasuki rungunya, hingga mampu mengalahkan hiruk pikuk penyambutan mahasiswa baru di Seoul National University.

"Terakhir, saya ucapkan selamat bergabung dengan SNU."

Manik Rosie membola, napasnya tertahan, dan dunia di sekelilingnya seolah berhenti berputar, saat suara bariton yang lembut itu mengalun di telinga. Detik itu, dia menyadari kalau pertemuannya dengan pemuda berambut ravenette itu akan kembali memberikan warna dalam hidupnya.

Hari berganti minggu, dan minggu berganti menjadi bulan. Rosie tidak menyangka jika dirinya akan bisa dekat dengan Taehyung. Setiap pemuda bermanik jade itu menghampiri dan menyapanya, Rosie akan merasakan kupu-kupu beterbangan dalam perutnya. Kemudian senyum manis akan mengembang di wajah cantiknya sepanjang hari. Seperti hari ini, saat untuk pertama kalinya Taehyung meminta Rosie untuk menemaninya memilihkan hadiah untuk sang ibu.

"Apa yang diinginkan bibi akhir-akhir ini?" Rosie memulai konversasi setelah beberapa menit saling diam di dalam mobil.

"Emm ... aku tidak tahu. Ibu tidak pernah mengatakan apa yang ia inginkan," jawab Taehyung tanpa mengerling Rosie. Dia terlalu fokus pada kemudi.

Rosie menyerongkan tubuh, menatap wajah Taehyung dari samping. Alih-alih menimpali ucapan Taehyung, dia justru mengagumi ketampanan pemuda ravenette itu.

"Aku tahu dia memang tampan, tapi, bagaimana dia bisa menjadi begitu tampan hanya dengan fokus pada kemudi dan jalanan?" gumam Rosie dalam hati.

"Apa ada sesuatu di wajahku?"

"Tidak ada."

"Lalu, kenapa kau terus menatapku?" Kini Taehyung punya kesempatan untuk menatap wajah Rosie, saat lampu merah memaksanya untuk menghentikan kendaraan.

Rosie mengedikkan bahu. "Aku hanya ingin menatapmu, itu saja." Dan dia harus menahan tawa saat melihat Taehyung salah tingkah.

"Ehem! Lampunya sudah hijau." Taehyung terlihat begitu gugup.

"Hmm ..." Rosie mengangguk. "Kalau begitu kembali lihat ke depan, Tn. Kim."

"T-tuan Kim?" Wajah Taehyung sedikit merona.

"Hmm ..." Rosie kembali mengangguk. "Kau pria, jadi aku memanggilmu tuan. Kalau kau perempuan, aku akan memanggilmu nyonya, benarkan?"

"Nyonya? Maksudmu seperti ... Ny. Kim?"

Hanya dengan mendengar pemuda yang disukainya mengucapkan dua kata itu, jantung Rosie berdebar sangat kencang. Wajahnya juga merona, apalagi saat kini pemuda ravenette itu terus menatapnya.

* Tiin-tiin

Bunyi klakson yang begitu kencang dari mobil di belakang mereka membuat mereka terlonjak. Mereka seperti lupa kalau sekarang sedang berada di tengah jalan.

"YAK! CEPAT JALANKAN MOBILNYA!"

Taehyung pun bergegas menginjak pedal gas dan melajukan kendaraannya. Sementara Rosie tersenyum senang sembari mengatur degupan jantungnya agar kembali stabil.




GLAMOROSÉ VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang