#07

959 117 13
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

☆☆☆

Jimin terdiam, dirinya tengah duduk di ruangan direkturnya sembari melihat satu persatu foto yang ada ditangannya. Foto itu berisi gambarnya dengan Jungkook ketika mereka minum bersama. Ia lalu mendongak untuk melihat Yoongi yang juga tengah memandangnya tanpa senyum.

"Apa ini?" Tanya Jimin, dingin.

"Kau tau apa itu." Jawab Yoongi tak kalah dinginnya.

"Jadi kau memutuskan untuk mematai-mataiku sejauh ini?"

Yoongi menatap marah Jimin. "Apakah kau bodoh? Mengapa kau menemui pria itu lagi di tempat umum? Bagaimana jika ada penggemar yang melihatmu bersama pria biasa sepertinya?"

"Kurasa dengan siapa aku bertemu itu bukan urusanmu." Jimin lalu melempar foto-foto itu di atas meja. "Jika kau tidak ada urusan lagi, aku permisi."

Jimin berdiri dan pergi ke pintu keluar. Ia berusaha mengabaikan Yoongi yang mengancam di belakangnya.

"Kalau kau menemuinya lagi, aku benar-benar akan menghancurkannya. Yak! Park Jimin!"

Jimin menutup kasar pintu ruangan Yoongi dan wajahnya yang sudah di selimuti amarah berubah menegang karena emosinya sampai membuatnya ingin menangis. Ia lalu berjalan pergi ke ruangan tempat ia meletakkan tasnya. Setelah mengambil tas, dia keluar dari kantor untuk kembali ke mana saja asalkan tidak di tempat yang sama dengan Yoongi.

☆☆☆

"Jungkook?"

Jimin baru saja sampai di depan gedung apartementnya ketika dia dikejutkan dengan sosok pria yang sudah menunggu di tangga. Jungkook tersenyum lalu mendekat kepada Jimin.

"Hai, Jimin."

Wajah Jimin merona saat Jungkook menyebut namanya dengan nada yang sarat akan rasa sayang dan rindu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jimin, ragu-ragu memandang sekitar untuk memastikan jika mungkin ada yang menyadari siapa mereka. Tetapi sekeliling mereka sepi, tak ada orang.

"Aku hanya ingin tau apakah kau baik-baik saja. Kau pergi begitu saja tanpa pamit. Aku mencemaskanmu dan aku juga... rindu padamu." Jujur Jungkook.

Jimin tidak tau dia harus mengatakan apa. Dia juga merindukan Jungkook, sangat. Namun ia ragu apakah Jungkook benar-benar merindukannya. Pria itu seperti yang dia tau saat ini tengah dekat dengan anak buahnya sendiri dan Jimin tak ingin merasa memiliki harapan. Karena harapan itu sudah tidak ada lagi.

"Aku baik. Terima kasih." Jawab Jimin singkat dan ia kembali hendak pergi, namun Jungkook menahannya.

"Sebelumnya maaf jika aku bersikap lancang, aku hanya ingin melihatmu. Kau harus menjaga diri. Istirahatlah dengan cukup. Jangan lupa berolahraga dan jaga pola makan. Aku cemas melihat tubuh kurusmu itu."

[ FREE ] RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang