#02

1K 119 14
                                    

Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook

☆☆☆

Pagi itu Jimin sudah berjibaku dengan obat-obat penenang yang bisa membuatnya berhenti memikirkan Jungkook lagi. Dia benar-benar tak tau harus melakukan apa karena setiap ia memejamkan mata, bayangan ciuman Jungkook dengan Yeri akan datang kepadanya. Kepalanya sudah sangat sakit sejak semalaman begadang karena takut memejamkan mata.

Matanya memerah dan bengkak ketika Jimin melihat pantulan dirinya sendiri di cermin, tapi dia tidak peduli dan menuangkan banyak-banyak butir obat ke dalam tangannya lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Ia lalu membuka kran air pada wastafel dan mengambil air untuk melarutkan obatnya agar obat itu cepat bekerja sehingga Jimin tak perlu lagi merasa sakit hati atas pengkhianatan Jungkook.

"Mengapa kau melakukan hal ini kepadaku, Jungkook-ah." Isak Jimin sebelum keseimbangannya goyah dan ia jatuh di lantai kamar mandi.

Obat penenang dalam dosis tinggi itu mulai bekerja mengaburkan kenangan di dalam kepala Jimin, tetapi Jimin jadi setengah tak sadar dan ia hanya bisa duduk disana dengan pikiran kosong. Tapi ia pikir ini jauh lebih baik karena setidaknya ia bisa mengosongkan sejenak pikirannya dari apa yang dia lihat semalam.

Samar-samar Jimin mendengar pintu apartementnya terbuka dan ia pun menoleh untuk melihat siapa yang datang. Tapi sebenarnya ia bisa menebaknya jadi dia tidak terkejut ketika pria yang baru saja masuk itu terbelalak melihatnya dalam keadaan seperti itu.

"Jimin?"

Yoongi langsung berlari menghampiri Jimin. Ia menatap Jimin yang duduk di lantai dengan cemas sedangkan perlahan Jimin mendongak untuk melihatnya. Yoongi pun berjongkok tepat di hadapannya dan menyentuh rambutnya yang kusut. Jimin tak memberi perlawanan bahkan ia membalas memeluk ketika akhirnya Yoongi menariknya ke dalam pelukannya.

"Hyung..."

"Kau kenapa? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Yoongi yang tidak memahami mengapa Jimin sampai menangis di bahunya seperti ini.

"Hyung, maaf tidak mendengarkanmu sejak awal." Isak Jimin, keras. "Kau benar, seharusnya aku tidak berpacaran dengannya. Seharusnya aku tidak egois dan menahannya jika sebenarnya dia tak ingin bersamaku."

"Apa?" Yoongi semakin di buat bingung. "Jimin, apa yang sedang kau bicarakan?"

Jimin memeluk Yoongi semakin erat dan isakannya semakin tak terkendali.

"Aku akan berpisah dengannya. Sepertinya hubunganku dengan Jungkook akan berakhir."

Terkejut juga Yoongi mendengarnya. Ia selama ini tak pernah yakin bisa memisahkan Jimin dengan Jungkook karena besarnya rasa cinta di antara mereka. Sudah lama juga Yoongi ingin memisahkan mereka namun ia ragu akan berhasil. Tapi sekarang apa yang di dengarnya ini?

Alih-alih menjawab, Yoongi hanya bisa mengusap punggung Jimin. Yoongi tak bisa meminta Jimin kembali kepada Jungkook yang menurutnya tidak pantas bersama Jimin.

[ FREE ] RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang