Sesampainya di sekolah, mereka langsung keluar dari mobil. Reiji melihat para Mukami hendak menghampirinya, dia langsung berteleportasi ke kelasnya. Sedangkan Yui, para Mukami dan Sakamaki yang lain hanya terkejut saat mengetahui Reiji kabur.
"Astaga. Langsung kabur." Ruki menghela nafasnya pelan dan langsung berteleportasi menyusul Reiji. Kebetulan dia dan Reiji berada di kelas yang sama.
Dia melihat Reiji sedang membaca bukunya dan menghampiri Reiji. Dia duduk di samping Reiji dan menopang dagunya menghadap Reiji.
"Kenapa?" Reiji bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.
"Kamu gak kasih tau mereka?"
"Tentang?"
"Hubungan kita." Reiji menghela nafasnya pelan dan menutup bukunya.
"Kamu mau dihajar mereka? Kalo mau si ya gapapa. Aku kasih tau mereka."
"Kamu tega, Rei?" Ruki memasang wajah memelasnya dan Reiji hanya mendengus pelan menatap wajah Ruki.
"Udah lah. Bentar lagi masuk. Balik sana ke bangkumu."
"Bangkuku disini, Rei."
"Sejak kapan?"
"Sejak hari ini." Reiji bergidik pelan saat Ruki berbisik di telinganya.
"Ruki! Guru udah Dateng!" Reiji memukul wajah Ruki pelan dengan bukunya.
"Ha'i ha'i." Ruki langsung menghadap ke depan untuk mulai belajar. Reiji juga mulai menyiapkan bukunya.
Selama pelajaran, Ruki sesekali melirik ke arah Reiji. Reiji hanya bisa berusaha untuk fokus belajar dan mengabaikan tatapan Ruki. Walau dia tau itu percuma karena wajahnya memanas saat tak sengaja bertatapan mata dengan Ruki.
'Ah kuso! Ruki jangan menatapku terus!' batin Reiji menjerit karena Ruki menatapnya intens. Ruki terkekeh melihat reaksi Reiji. Dia kembali fokus ke pelajaran.
Setelah pelajaran selesai, Ruki mengajak Reiji untuk ke suatu tempat. Suatu tempat dimana hanya dia dan Reiji yang tau.
Sesampainya di tempat itu, Ruki langsung mendudukkan dirinya di kursi dan menduduki Reiji di pangkuannya. Dia memeluk pinggang Reiji.
"Ruki. Kenapa bisa suka sama aku?"
"Kenapa tiba-tiba?"
"Cuma mau tau. Aku penasaran aja."
"Kamu itu walau galak tapi cantik, terus penyayang juga ke saudara-saudara kamu terus ke Yui juga. Walau awalnya kamu rada kasar tapi makin ke sini kamu kayaknya anggep dia kayak adekmu. Terus kamu bisa ngemban tanggungjawab yang dikasih Shu ke kamu yang sebenernya itu harusnya Shu yang jalanin."
Reiji mengerjapkan matanya mendengar jawaban Ruki. Dia menatap Ruki dan memeluk tubuh Ruki erat.
"Kalo kamu mau tau, bukan cuma aku yang sayang sama kamu as romantically."
Reiji menatap Ruki heran mendengar itu. Dia menatap Ruki dengan pandangan bertanya. Sedangkan Ruki hanya terkekeh pelan dan mengusap rambut Reiji.
"Siapa?"
"Kamu bakal tau nanti. Saat mereka udah siap dan kebakar api cemburu, maybe?"
Reiji mendengus pelan saat mendengar perkataan Ruki dan melihat senyuman Ruki.
"Terserahlah." Reiji melirik jam tangan yang ada di tangannya.
"Masih ada setengah jam lagi istirahatnya. Kenapa? Ngantuk?"
"Sedikit." Reiji menyembunyikan wajahnya di bahu Ruki. Dia merasakan matanya memberat saat Ruki mengusap punggungnya.
"Tidur aja dulu. Nanti aku bangunin."
Tidak terdengar jawaban dari Reiji. Hanya terdengar deru nafas teratur dari bahunya. Ruki tersenyum dan membiarkan Reiji untuk tidur.
Sedangkan di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda. Lebih tepatnya di lorong sekolah, para Sakamaki dan Mukami mencari Ruki dan Reiji. Mereka kesal karena Reiji 'diculik' oleh Ruki.
"Kuso! Dibawa kemana sama si Ruki?!" Yuma berteriak di lorong itu karena dia sangat kesal pada Ruki.
"Aish! Rei-chan dibawa kemana si? Ahhh padahal mau aku ajak ke suatu tempat." Laito hanya menatap sekeliling sambil mencari keberadaan Reiji.
"Awas aja kalo si Ruki ketemu! Aku habisi dia!" Subaru mengepalkan tangannya kuat dan menggeram pelan. Dia akan memberi pelajaran pada Ruki nanti.
"Rei-nii diculik. Padahal aku mau minta buatin takoyaki. Aaahhhh gak jadi dehhh!" Ayato hanya cemberut karena dia sudah memiliki rencana menculik Reiji ke dapur sekolah untuk membuatkannya takoyaki.
Disaat yang lain sedang menggerutu, Shu, Yui, Kanato, Azusa dan Kou hanya memperhatikan. Shu hanya menyimak sambil mendengarkan musik. Walau dia tidak fokus dengan musiknya karena dia kepikiran dengan Reiji.
Shu langsung bangun saat merasakan hawa kehadiran Reiji dan Ruki. Dia lantas menghampiri mereka diikuti oleh yang lain.
Mereka ingin memarahi Ruki namun urung karena melihat Reiji yang tertidur di gendongan Ruki.
"Kenapa Rei digendong?" Shu bertanya saat Ruki dan Reiji sampai di hadapan mereka.
"Ngantuk terus gak tega banguninnya."
"Terus mau dibawa pulang?" Ayato mengernyitkan keningnya melihat Ruki.
"Iya. Tapi bukan ke mansion kalian." Ruki terkekeh dan langsung berteleportasi ke mansion Mukami.
Semua yang di sana tercengang. Mereka memproses perkataan Ruki. Setelah sudah memprosesnya, mereka langsung berteriak histeris.
"OI!! YANG BENAR AJA?!!" Subaru mengamuk. Sampai Yui, Ayato dan Laito berusaha menghentikannya.
"RUKIII!!!! KEMBALIKAN REIJI!!" Shu yang biasanya kalem, dia berteriak histeris. Dia sangat kesal dengan kelakuan Ruki.
Sedangkan yang lain hanya menghela nafasnya pelan. Mereka tau Ruki membawa Reiji kemana. Kemana lagi jika bukan mansion Mukami?
Mereka benar-benar meledak di lorong sekolah yang untungnya sepi tanpa menyadari ada 2 vampir yang menyeringai memperhatikan mereka.
"Hoho nii-san. Gimana kalo kita rebut Reiji?"
"Ide bagus, Shin."
Carla menyeringai mendengar perkataan adiknya. Setelah itu mereka langsung berteleportasi untuk merencanakan sesuatu.
Halo guys. Kembali lagi.
Update kedua. Hayo ada yang bisa nebak gak nih hubungan Ruki Ama Reiji?
Kira2 Ruki ngapain ya bawa Reiji ke mansion Mukami?
Apa rencana Tsukinami buat rebut Reiji?Stay tune ya. Dan selamat membaca semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reiji, We love you!
VampireMenceritakan tentang Reiji Sakamaki yang disukai oleh para Sakamaki, Mukami dan Tsukinami. Berakhir dia harus selalu kabur membawa Yui jika para vampir itu menghampirinya. "Rei, aku mencintaimu!" -Shu "Rei-chan, aku menyukaimu!" -Laito "Rei, aishite...