Chapter 3

283 19 0
                                    

Ruki langsung membaringkan tubuh Reiji di ranjangnya sesaat mereka tiba di mansion Mukami. Dia melepas kacamata Reiji dan menaruhnya di nakas samping ranjang. Dia mengecup pipi Reiji pelan dan membiarkannya tertidur. Dia memutuskan untuk ke ruang tengah untuk membaca buku.

BRAK!!

"OII! RUKI! DIMANA REIJI?!"

Ruki menghela nafasnya pelan saat Yuma membuka pintu mansion dengan kasar diikuti oleh Azusa, Kou dan para Sakamaki.

"Bisa gak jangan berisik? Rei lagi tidur di kamarku. Jangan ganggu dia."

"Rei-nii gak diapa-apainkan?" Ayato memicing ke arah Ruki. Sedangkan Ruki hanya mengendikkan bahunya dan melanjutkan membaca buku. Itu membuat yang lain kesal.

Tanpa mereka sadari, Yui sudah menghilang ke arah kamar Ruki dan menemukan Reiji sedang tertidur pulas. Dia menghela nafasnya pelan. Dia sejujurnya kasian pada Reiji karena pastinya melelahkan mengurus semuanya. Yui memutuskan untuk menemani Reiji dan sesekali membenahi anak rambut Reiji yang menutupi wajahnya.

Tanpa dia sadari, Carla melihat itu semua. Dia tersenyum saat Reiji tertidur. Carla semakin terpesona pada pesona Reiji.

"Nii-san, aku tau Reiji cantik. Tapi jangan tatap dia seolah-olah nii-san mau makan dia." Shin terkekeh pelan melihat wajah kesal kakaknya.

"Aku gak sekejam itu buat makan pujaan sendiri." Carla berdecak pelan.

"Oh ya? Nanti juga kalo udah dapetin 'dimakan' terus." Carla memukul kepala adiknya saat mendengar perkataan sang adik.

"Sudahlah. Mending pergi. Susun rencana dulu."

"Ha'i ha'i nii-san." Carla dan Shin langsung berteleportasi ke mansion mereka.

Di sisi lain, para Sakamaki dan Yuma sedang memaksa Ruki untuk mengatakan apa yang sudah dia dan Reiji lakukan. Sedangkan Ruki tidak ada tanda-tanda bahwa dia terganggu. Dia hanya melanjutkan membaca bukunya. Azusa dan Kou hanya menghela nafas mereka melihat itu.

Kou memutuskan untuk berteleportasi ke kamar Ruki dan melihat Reiji. Dia tersentak pelan saat melihat Yui juga disana. Tertidur sambil memegang tangan Reiji. Dia terkekeh pelan.

Kou menghampiri mereka dan mengusap kepala Yui. Dia mengamati wajah Reiji yang damai. Dia menghela nafas pelan saat menyadari bahwa ada gurat kelelahan di wajah cantik Reiji. Kou lantas mengusap kening Reiji pelan dan mengecupnya.

"Oyasumi, Megane-chan." Kou berbisik pelan di telinga Reiji.

Kou memutuskan untuk kembali ke ruang tengah. Dia ingin melihat apa Ruki sudah mau berbicara kepada yang lain atau belum. Sesampainya di sana, dia melihat Ruki sudah menutup bukunya. Ruki seperti ingin menjelaskan tapi Yuma, Shu, Subaru dan Ayato masih meledak-ledak. Kou memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Kalian bisa gak diem dulu? Ruki mau jelasin gimana kalo kalian aja gak bisa diem? Marah-marah padahal daritadi Ruki udah mau jelasin!"

Seketika hening saat suara Kou yang serius mulai terdengar. Mereka tertegun mendengar suara Kou yang biasanya seperti seorang tukang flirting menjadi serius dan deep.

"Jadi, Ruki bisa jelasin?" Kou menatap ke arah Ruki yang sudah bernafas lega.

"Tentu. Sejujurnya aku gak ngapa-ngapain sama Reiji. Dia cuma ngantuk tadi terus tidur. Karena gak tega banguninnya jadi aku mutusin buat bawa pulang ke sini. Karena kalo di mansion kalian takut dia gak bisa istirahat."

"Kenapa harus ke sini?" Shu menatap Ruki malas.

"Tadi udah disebutin alesannya dan di sini juga lumayan sepi apalagi Yuma suka fokus ke kebun apelnya dan Azusa bakal mendekam di kamarnya sama semua pisaunya. Kou juga mau siapin buat comeback dia."

Reiji, We love you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang