Chapter 6

200 11 0
                                    

"Shu, bisa?" Ruki menghampiri Shu yang berdiri di dekat jendela di ruangan Reiji.

"Bisa. Entah kenapa Carla kayaknya ngebuka pelindung mansion mereka."

Ruki mengernyitkan keningnya mendengar itu. Dia lantas melihat ke luar dari jendela. Shu meliriknya dan mendengus pelan.

"Kok tiba-tiba?" Shu hanya mengendikkan bahunya mendengar pertanyaan Ruki.

"Jebakan?"

Shu dan Ruki menoleh saat mendengar suara itu. Mereka mendapati Kou dan Laito di sana.

"Mungkin? Tapi kita gak akan bisa ke sana semua."

Perkataan Laito mengundang tatapan bertanya dari Shu, Ruki dan Kou. Laito hanya menghela nafasnya pelan.

"Tadi aku, Subaru, Ayato, Kanato dan Yuma udah nyoba ke sana dan cuma bisa dua orang yang masuk." Laito menyenderkan badannya ke pintu dan melihat ke arah mereka bertiga.

"Jadi? Cuma dua orang yang bisa masuk sana buat nyelametin Reiji?" Laito hanya mengangguk pelan.

Shu, Ruki dan Kou hanya menghela nafas mereka. Mereka sekarang harus memikirkan rencana untuk membebaskan Reiji.

"Kumpul dulu deh." Ruki memutuskan untuk mengumpulkan semuanya di ruang tengah.

Setelah semuanya berkumpul, mereka mulai membicarakan rencana untuk menyelamatkan Reiji. Mereka memutuskan untuk Ruki dan Shu yang akan pergi. Sedangkan yang lain akan menunggu di mansion Sakamaki.

"OI! Gak bisa gitu dong! Aku juga mau ikut!" Yuma tidak terima dengan itu. Dia ingin menyelamatkan Reiji juga. Yang lain saling pandang. Shu hanya mengangguk pelan.

"Yaudah. Yang pergi Ruki sama Yuma. Tapi inget Yuma, tahan emosi." Kou menarik Yuma untuk duduk kembali. Yuma hanya mendecih pelan.

"Besok?" Ruki menatap mereka satu persatu. Mereka hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Setelah selesai, mereka memutuskan untuk beristirahat di kamar masing-masing. Para Mukami memutuskan untuk tidur di kamar Reiji selama menginap di mansion Sakamaki.

.
.
.

Keesokan harinya, Ruki dan Yuma bersiap untuk ke mansion Tsukinami. Mereka memutuskan untuk memulai rencana setelah sarapan.

"Ruki-kun. Siap-siap aja. Biar ini aku yang cuci."

"Gapapa, Yui. Toh gak banyak juga."

"Siap-siap aja gih. Nanti Yuma-kun marah kalo lama." Yui membalikkan badan Ruki dan mendorongnya keluar dapur. Ruki hanya menghela nafasnya pelan.

"Ha'i ha'i. Makasih ya?" Ruki tersenyum dan mengusap kepala Yui.

"Gak usah makasih, Ruki-kun. Toh ini juga udah tugasku tinggal disini. Dah sana." Yui tersenyum ke arah Ruki.

Ruki langsung berteleportasi untuk bersiap-siap dan menyusul Yuma di ruang tengah. Yuma yang melihat Ruki tiba hanya mendecih pelan.

"Ck! Lama banget si!"

"Maaf, Yuma. Yaudah ayo berangkat."

"Iya. Ayo." Mereka membawa tas berisi barang yang sekiranya akan mereka butuhkan nanti.

"Yaudah. Kita berangkat ya. Ittekimasu!"

"Ha'i. Itterasai!"

Shu hanya memandang kepergian Yuma dan Ruki dalam diam. Dia menghela nafasnya dan berteleportasi ke kamar Reiji. Dia sangat merindukan sang adik.

.
.
.

Yuma dan Ruki sudah sampai di mansion Tsukinami. Mereka melihat sekeliling dan keadaan di sana sangat sepi.

Reiji, We love you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang