Bab 4 sosok itu

847 307 45
                                    

Perjalanan menuju ke Gunung Pocong ditempuh beberapa menit lagi, disambut dengan suasana yang enak dipandang, kiri dan kanan terdapat rindangnya pepohonan yang menyambut bus ini. Della yang sedari tadi menghemat suaranya untuk tidak mengobrol kini menatap jendela.

Ia merasakan ada sesuatu yang janggal seperti ada yang lihat dirinya, benar saja!!! Ia menangkap 3 sosok yang kurang bisa dilihat jelas dipinggiran jalan hutan itu.

"Aaaa!!! aaa!!!" Della menjerit kaget, yang otomatis arah pandang semua murid yang berada dalam di bus itu menatap aneh ke Della.

"Lo kenapa?? Teriak teriak nga jelas," ketus Farhan yang menatap Della penuh dengan penasaran.

"Lo nga bakal percaya gua barusan ngelihat apa!!!"

"Setan?" Farhan menaikan alis

"Iya!!" jawab Della disertai anggukan kecil.

"Lo percaya ngeliat? Udah Lo ngak usah ngepikirin hal kek gitu." Farhan memberikan tenangan sedikit

Della merasa tidak nyaman sekarang setelah kejadian yang diluar logika, ia tak pernah melihat sosok seperti itu didalam hidup nya. Atau ini ada sesuatu yang ia tak ketahui? Ia kembali termenung, dalam hatinya ia tak tau persis ciri ciri nya seperti apa, yang pasti sosok itu ada 3. Bayangan itu beberapa kali terlintas Mulu dikepalanya, takut? Itu sudah mutlak. Pertanyaan Farhan tak dijawab saat ini, Della hanya fokus agar pikiran tentang barusan hilang. 3 sosok itu menatap dengan tajam.

****

"Camping Ground gunung Pocong."

Tepat pukul 09:00 kini bus yang dinaiki 'SMA Pusaka Gemilang' merapat didaerah parkiran khusus bus, semua murid turun satu persatu dari bus. Nuansanya sejuk, tempat nya luas, disitu telah terpasang rapi slepingbad untuk mereka bersantai.

Mereka semua diimbau untuk berkumpul agar diberikan penjelasan mengenai survival, supaya mereka tak bingung nantinya. Setelah barisan tertata, Pak Setyo mulai bicara.

"Assalamualaikum." seperti biasa pak Setyo memberi salam.

"Waalaikumsalam." serentak semua menjawab.

Semua murid terdiam untuk segera menyimak, suasana lenggang hanya terdengar rintihan ranting pohon yang terkena angin.

"MOHON PERHATIAN SEBENTAR. ALHAMDULILLAH KITA SEMUA SUDAH TIBA DISINI DENGAN SELAMAT, UNTUK NANTI PENDAKIAN DIMULAI NAIK PUKUL 10:00, DAN INGAT!! KALIAN JANGAN SAMPAI TERPISAH DARI REGU. JAGA KEKOMPAKAN DAN KEBERSAMAAN, SEKIAN INFORMASI DARI SAYA. SILAHKAN UNTUK MASUK KE TENDA MASING MASING." suara pak Setyo berhenti dibarengin dengan murid kembali ke tenda yang sudah terpasang.

Tenda berwarna oranye yang tertera nomor 5 itu tempat singgahan untuk kelompok nya Angga, berfikir bahwa dikelompoknya terdapat 2 cewek. Kalo mereka tidur satu tenda nanti dikira salah paham.

"Eh! Anak cowok tidur diluar, oke!?" ucap Della yang ngomong nya tanpa disaring.

"Enak amat Lo ngomong nya. Ratu Drama." Farhan tak terima ketika Della ngomong gitu.

"Yaudah sih tinggal pasang Hammock kan bisa," sambung Della.

"Ngalah. Han," ujar Angga menenangkan agar tak ada lagi yang berantem. Padahal hanya masalah sepele dibikin ribet. Mau heran tapi mereka berdua.

Selesainya memasang hammock yang berjumlah 3, Angga membagikan beberapa tugas yang harus dijalankan. Ini alam bebas, semua Anggota harus saling kerjasama. Cuaca hari ini sangat mendukung untuk melakukan pendakian nantinya.

Cahaya matahari menembus lebatnya pepohonan, suara siliran angin terasa hingga ke telinga. Ini pertama kali SMA Nusa Bangsa melakukan stadytour di Gunung Pocong, Sebelum kelulusan tiba. Mereka harus merasakan bagaimana rasanya dialam bebas ini, Angga mulai membagikan tugas.

"Gua ama Farhan tugasnya ngambil kayu untuk dijadikan bahan bakar Api Unggun"

"Tugas gua apaan dah?" tanya Faris karena ia belum mendapatkan tugas yang harus di kerjakan.

Angga berfikir sejenak, tugas apa yang cocok untuk Faris. Setelah menemukan.

"Lo tugasnya natain kayu, yang nanti dijadikan Api Unggun," timpal Angga

Dengan berat hati ia mengiyakan apa yang ditugaskan oleh Angga.

"Okeyyy."

Kok tugas gua kek cewek? Simpel amat.

Selanjutnya, oh ya! Ketinggalan. Tugas Jingga dan Della yaitu mempersiapkan alat masak tradisional untuk nanti kalo mau makan, selesai pembagian tugas. Angga dan kawannya mulai masuk ke dalam hutan-bukan masuk kehutan, akan tetapi cuma dipinggiran hutan tapi sedikit masuk.

Disaat Della sedang mengeluarkan alat masak tepat disamping tenda, ia merasakan ada sesuatu yang tak beres, ada yang seolah sedang memperhatikan ia dibalik pohon, pohon besar yang jarak nya tak jauh dari tempat keberadaan tenda nya. Diamati dengan teliti benar! Ia menangkap sosok itu lagi yang sedang bersembunyi di pohon besar itu. Tapi sosok itu hanya seorang diri.

Ini bukan halu!!! Gua waras bukan gila!!!!

Baru tadi pagi ia melupakan hal itu, tapi sosok tersebut menampakkan diri kembali, Terulang dua kali. Ia merasa tak beres ditempat ini.

Jingga yang ada ditempat itu tiba tiba melihat Della berjalan tergesa-gesa masuk kedalam tenda, ia penasaran apa yang disembunyikan Della. Semenjak kejadian tadi waktu didalam bus, ia tak percaya kalo Della melihat makhluk halus- setan. Nanti setelah selesai menata alat masak ia akan coba mengobrol pelan pelan dengan Della.

Ntar lah gua ngomong langsung aja ke orang nya, setelah pendakian nanti.

Noted: maaf ya guys di bab 4 ini ceritanya agak pendek. Update bab selanjutnya Minggu depan

Terjebak 2 Alam [S1 dan S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang