Bab 10 sembilan tahun silam

612 242 14
                                    

HAPPY READING!

Berhasil memasuki rumah tua itu melalui pintu belakang, karena sudah berkali-kali berusaha lewat pintu depan tapi hasilnya tetap tidak dibuka. Angga segera menuju ruang utama yang terdengar ada keributan itu.

Disusul oleh Jingga dari belakang, Angga membawa sebongkah kayu yang sedang dicekal di tangannya-yang berguna untuk melakukan perlawanan. Ia sekarang membelakangi sosok perempuan itu yang sedang mengudara.

Angga melempar kayu itu dan mendarat terkena punggungnya membuat sosok itu membalikkan tubuhnya, wajah yang tadinya udah menunjukkan bahwa ia sedang menyampaikan pesan kini berubah menjadi sosok dengan wajah yang hancur dengan balutan kain merah yang darahnya masih mengalir.

Ototnya terasa lemas seketika, nafasnya sesak, keringat bercucuran deras dengan nafas tak beraturan. Ternyata selama ini ia kira wanita tua itu manusia tapi kini wanita itu berubah menjadi sosok yang membuat Angga jatuh.

Amarahnya memuncak kembali, namun sekejap sosok itu tertawa dengan kepala memenceng kekiri.

"Kowe arep opo!!!!"

(Kamu mau apa!!!!)

Dengan gerakan cepat sosok itu menyeret kakinya Angga lantas berdiri dihadapannya pas lalu wajahnya dipegang diantara kuku yang mengerikan itu.

Della bangkit untuk berdiri mencegah semuanya sebelum terlambat.

"Cukup kak!!! Jangan diterusin, aku tau kakak menderita. Tapi jangan membawa masa lalu kakak sampe lukai temen Della, mohon kakk!!!" jerit Della sampai suaranya melemah, ia terjatuh kelantai hingga air matanya menetes dilantai yang lusuh itu.

Sosok itu melepaskan Angga yang kini sudah tergeletak dilantai, cowok itu terlihat ketakutan. Ia tak percaya kalo sosok yang tadi hampir membuat nya mati adalah kakaknya Della yang meninggal 9 tahun silam pada tahun 2018.

"Kak!!! Kenapa kakak bisa ninggalin Dellla waktu Della masih kecil? Kata papah kakak meninggal saat mendaki gunung ini, papah pembohong!!! Semua yang diceritakan papah omong kosong!!! Aku rindu sama kakak..." tangis mulai pecah, Della tak kuat melihat keadaan wanita itu.

Apa yang kini harus dibuktikan lagi? Kenapa gua mudah dibodohi oleh papah??? Bego lo Della!!!!!

Jingga merangkul Della yang tangisannya belum berhenti, Della seketika memeluk Jingga untuk meluapkan emosi yang didalamnya.

"Kita semua minta maaf atas ketidak tauan kami, boleh kami tau gimana kejadian kakak di 9 tahun yang lalu itu?" pinta Angga memberanikan diri dengan hati-hati.

****

9 tahun yang lalu....

Besok adalah waktu dimana akan melakukan sebuah ritual, malam ini Alnord-ayahnya Della. Berjalan menuju gudang dibelakang rumahnya untuk melakukan perbincangan tentang perjanjian sekte untuk menumbalkan salah satu anggota keluarganya untuk menambah jumlah kekayaan yang dimilikinya.

"Piye? Iki waktune," ujar sosok yang memiliki taring tajam berdarah dan warna gelap berbulu itu untuk menanyakan perjanjian dengannya yaitu perjanjian tumbal kajeng iblis.

(Gimana? Ini waktunya)

"Saya belum siap ..."

"Wes tiba waktune!!! Ojo nganti ngelanggar nek rak kabeh keluarga mu mati!!!" Sosok itu meninggikan suaranya hingga Arnold ketakutan ditambah wajah dari sosok terlihat benar-benar marah jika perjanjian itu diingkari.

(Udah tiba waktunya!!! Jangan sampe melanggar, kalo tidak mau semua keluargamu mati!!!)

"...." laki-laki itu hanya terdiam tanpa membalasnya.

Terjebak 2 Alam [S1 dan S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang