Malam ini keadaannya memihak kepada mereka. Cuacanya cerah tak ada satupun awan yang ada di langit, bintang hadir dengan cahaya yang khas menyinari gelapnya malam. Persiapan untuk membakar jagung telah disediakan, Angga dengan Farhan sibuk membolak-balik jagung agar tidak kematangan. Della ditugaskan hanya mempersiapkan piring.
Setelah semua beres mereka berempat berkumpul di gazebo, hawa tak begitu menusuk. Dua hari untuk menghilangkan beban pikiran. Gelak tawa terurai diantara mereka, tiba-tiba punggungnya Della seakan ada orang yang pegang. Refleks ia menoleh kebelakang tapi tidak ada sesuatu dibelakangnya. Ia kaget siapa yang barusan megang?
"T-tadi. Ada yang megang punggung gua!"
"Del, lo tau kan? Kita disini buat bikin lo seneng. Mana mungkin villa yang terawat gini ada setan?" ucap Angga sambil melirik arah belakangnya Della, memang tak ada apa-apa.
Della sekarang terlihat gusar, ia memilih tidak melanjutkan makan-makan ini lebih baik ia masuk kedalam villa tersebut. Ia melangkah keatas menuju kamarnya, namun langkahnya tertahan saat ada sosok bayangan hitam yang ia liat dibalik gorden berlapis berwana putih itu. Sosok itu terlihat berdiri tegak seakan terus menatap Della yang sudah ketakutan setengah mati.
Della!!! Lo jangan terpengaruh!! Mungkin itu bukan setan!!! Melainkan halusinasi Lo!!
Terburu-buru ia langsung membuka pintu kamarnya. Dan menutup kepalanya dengan selimut, ia yakin bahwa yang dilihatnya itu bukan sosok demon. Semakin ia memikirkan itu rasa traumanya akan terus ada. Secepatnya ia harus bisa melawan kecemasan yang ada di dirinya.
*****
"Gua nggak erti! Kalaupun gua tau Della ngeliat setan, pastinya gua ajak dia pergi dari villa ini!!!" seru Jingga, hanya dirinya sekarang dijadikan bahan untuk interogasi.
"Maaf bee. Gua pikir kita harus jagain Della, karna gua tau dia udah cukup menderita." kedua tangannya Angga memegangi pundaknya Farhan sambil memandang satu-persatu orang didepannya, menunjukkan wajah solidaritas.
"Gua udah ngantuk, balik dulu gua ke villa. Ati-ati ada yang liatin loh." Tangannya menunjuk bagian belakang mereka berdua sebelum dijawab Jingga lari meninggalkan gazebo menuju kamarnya.
Kini malam telah memperlihatkan bagaimana kekompakan yang telah terjadi diantara persahabatan mereka. Dalam kondisi apapun itu mereka harus terus berbarengan , sejak kejadian 3 bulan lalu kisah kelam yang pertama kali yang dialami bersama membuat persahabatan mereka menjadi erat.
****
Tercium aroma masakan dari pembantu di villa itu, mereka berempat pagi ini sudah berkumpul dimeja makan untuk menyantap hidangan yang terlihat menggoda dimata. Sebelum makan belum afdol rasanya kalau belum foto-foto, setelah itu barulah mereka makan. Tapi, wajah murung yang Della tampilkan hari ini seperti ada yang disembunyikan.
Terlepas dari mimpi buruk yang ia dapatkan tadi malam. Jingga sampai terbangun saat Della mengigau, ia berteriak seraya berkata "Tolong gua! Jangan deketin gua!!!" teriakan itu diulang 3 kali. Malam itu Jingga susah tidur dan memilih untuk merahasiakan mimpi yang Della alami
"Del, makan atuh. Lo nanti sakit," ujar Farhan perhatian.
"Gua nggak nafsu. Gua pengen pulang!" bentak Della yang mengagetkan semua sahabatnya dimeja itu, pasang mata menoleh menatap Della dengan tatapan bertanya-tanya.
Farhan mendelik, "Lo gila? Kita disini belom 2 hari! Gua juga baru ngerasain seneng-seneng kemarin!!!"
Sebelum kejadian rusuh dimulai. Angga dengan sigapnya langsung menengahi mereka berdua agar tidak berkepanjangan. Pagi yang seharusnya diisi dengan sesuatu yang ceria, sudah menjadi gelap keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak 2 Alam [S1 dan S2]
Terror•TERJEBAK 2 ALAM• (telah dibukukan) [HOROR•THILLER•MISTERI] Satu dari kelima anak dalam cerita ini, akan menjadi awal dimana kisah pendakian awal mereka dimulai hingga mereka berada didepan rumah tua setelah kabut tebal menghilang. Siapa yang akan m...