𓄸 Happy Reading 𓄸
Kematian Jeno dengan cara seperti itu rupanya sangat membuat mereka merasa terpukul, sudah dua hari sejak kepergian Jeno komunikasi mereka semakin memburuk, mereka cenderung diam dan melamun, semakin hari mereka terlihat semakin depresi dan terlihat seperti sudah tak memiliki semangat hidup lagi.
Bagaimana tidak? Sudah 10 hari mereka terjebak disini, tanpa makan, minum, dan tanpa pikiran yang membiarkan tenang, mereka menghabiskan waktu 10 hari penuh hanya dengan berdiam diri di dalam bangunan tua ini.
Malam-malam begini terlihat Jihoon yang sedang berjalan ke lantai bawah sendirian.
Renjun yang melihat itu segera menyusulnya, "mau kemana?"
Jihoon hanya menatapnya tajam tanpa mengucapkan sepatah kata, lalu melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan Renjun yang berada di belakangnya.
Diantara mereka berempat Jihoon yang terlihat paling berubah, bahkan sudah dua hari ini dia tidak pernah lagi tidur, hal itu terbukti jelas dari lingkaran hitam yang terlihat di bawah matanya, wajah nya terus murung akhir-akhir ini dan sangat sulit diajak bicara.
Renjun terus mengikuti Jihoon dari belakang karena rasa khawatirnya.
Jihoon kembali menghentikan langkahnya, kemudian melirik ke arak Renjun, "jangan mengikuti ku!" Tegasnya.
"Tidak bisa," jawab Renjun, dia tidak ingin kejadian seperti Jeno terulang kembali.
"Tenang saja aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti yang Jeno lakukan, aku akan segera pulang setelah menyelesaikan ini," ucapnya.
Renjun tidak mengerti apa yang di maksud Jihoon, tapi ia tahu Jihoon sangat tidak ingin dia mengikutinya, jadi dia menuruti perkataan Jihoon dan kembali ke kamar nya.
Renjun menarik selimut, dia berusaha memejamkan mata untuk tidur tapi pikirannya terus mengganggunya.
Sudah 15 menit sejak Jihoon turun ke bawah dan sampai sekarang dia belum kembali ke kamarnya hal itu membuat Renjun gelisah.
Ceklek
Pintu kamar terbuka, rupanya Jihoon sudah kembali.
Tapi ada yang aneh dengan nya, dia hanya berdiri di depan pintu sambil memperhatikan Renjun yang sedang berbaring di atas kasur, tangan kanannya memegang sebuah pisau.
"Sedang apa kau disana?" Tanya Renjun.
Jihoon tidak menjawab, dia mulai berjalan melangkahkan kakinya mendekati Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM 119 [COMPLETED]
Fiksi PenggemarKesembilan remaja yang berniat mencoba memainkan sebuah game misterius justru malah terjebak dan di permainan oleh game tersebut, jalan keluar yang tak kunjung datang membawa banyak permasalahan dan pertikaian pada mereka, lalu bagaimana cara mereka...