03 November 1993
✨7 dream✨
Jian, lelaki tampan juga pintar, saking pintarnya sampai bisa lulus cepat dari sekolah menengah atas/high school, Dan memasuki salah satu universitas favorit di kotanya yaitu universitas Garuda Indonesia.
Bukan tanpa alasan Jian memilih universitas ini, itu semua karna Jian ingin menjadi pilot.
Jian lelaki berhati lembut, terlalu banyak luka di hatinya di sebabkan masalalu.
Dulu, Jian seorang kutu buku yang hanya memiliki satu sahabat. Tidak ada yang mau berteman dengannya kecuali satu orang itu, walau tampan Jian ini tetap di pandang remeh karna penampilannya.
Sahabat Jian yang selalu ada setiap Jian membutuhkannya dan selalu siap menjadi sandaran di saat kerasnya dunia memukul habis tenaga Jian.
Namun.. hal naas terjadi, membuat sahabatnya pergi ke pangkuan tuhan.
"Jian, ayo makan nak"
Jian menutup bukunya, melepas kaca mata yang menempel di hidung mancungnya. "Iya Bun" Jian melangkah menuju ruang makan dimana keluarganya ada di sana.
"Hari ini hari pertama mu?" Jian mengangguk memakan roti yang di sajikan oleh bundanya.
"Universitas Garuda itu jauh, butuh 1 jam untuk sampai ke sana. Pakai mobil saja"
Jian lagi lagi mengangguk menanggapi ucapan sang ayah. Ayah dan bundanya tidak heran lagi dengan sikap dingin anak mereka,karna matahari yang selalu menemani anak mereka sudah hilang tutup usia.
Dan semua itu karna... Jian. Wajar jika Jian menjadi pendiam,dingin, dan sering melamun.
Dahulu tepatnya sudah hampir 7 bulan sahabat yang paling Jian sayang tutup usia.
Kejadiannya di bulan Mei tanggal 5, Jian yang tengah berjalan beriringan dengan sahabatnya mengobrol santai sambil bercanda di jalan yang lumayan sepi.
"HEI AKU TIDAK BODOH HANYA MALAS KAU TAU!" Teriak sahabat Jian kala Jian terus mengomel berkomentar tentang nilainya yang merosot ke peringkat akhir.
"Ya ya terserah,kau tetap bodoh" ini memang candaan sehari hari mereka jadi sahabat Jian hanya berdecak malas.
"Oh iya,besok aku bakal ke aussy, sebentar si paling 3 hari" ucap sahabat Jian,Jian hanya diam memikirkan 3 hari yang akan di lalui sendiri Tampa sahabatnya.
"Oke,asal ada oleh oleh" sahabat Jian terkekeh geli.
"Hih,, aku bakal cepet pulang kok,janji"
Jiang dan sahabatnya menyatukan jari kelingking mereka, "besok aku anter, ke bandaranya" sahabat Jian mengangguk senang.
Esoknya Jian sudah siap mengantar sahabatnya ke bandara, "ayo ah lama" ucap Jian sambil terus mengeluh karna temannya sangat lelet memasukan barang ke bagasi.
"Ck rewel banget kaya cewe! Sabar dong!" Sahabat Jian memasuki mobil tepat di samping pengemudi, yang mengendarai mobil adalah Jian dan sahabatnya duduk di sebelah Jian di kursi penumpang.
"Jian,kalo aku ga balik gimana?" Tanya sahabat Jian, "maksudnya?" Sahabat Jian menggeleng kecil, "gajadi"
"Oh kamu mau di aussy selamanya gitu?!hah!" Sahabat Jian menggeleng keras. "Aku cuman nanya random aja si hehe, udah ga usah di pikirin"
Jian menyetel lagu kesukaannya di radio mobil, "ah bosenn ji" Jian mengedikkan bahunya tak perduli.
"Ganti ah..." Jian menepis tangan sahabatnya yang mau mengganti saluran radio. Sahabat Jian pun tak menyerah dan mencoba meraih tombol radio di mobil Jian dengan Jian yang terus menahan sambil sesekali menoleh ke sahabatnya, tangan satunya ia pakai untuk memegang setir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FloWreS 1994 (Hiatus)
Historical Fiction'jian gak pernah benci samudra. tapi samudra adalah luka terdalam jian' - Jian 1999 konon bisa bertahan bersama tapi kenapa hanya Jian yang tersisa? sulit melupakan segala suka dan lukanya,walau waktu sudah berlalu lama. "bunda... itu rumahnya kok g...