Bab 5

169 32 23
                                    

Jaehyun menatap luka memar di punggungnya. Belum lama ia mendapat luka-luka ini dan hari ini ia harus mendapatkan luka baru. Rasanya perih, tentu saja. Dipukul dengan ikat pinggang rasanya sangat menyakitkan. Sudah sedari kecil ia terbiasa melihat luka-luka ini tergambar indah di tubuhnya.

Ayahnya sosok yang tempramen, ia gemar sekali memukuli Jaehyun dengan menggunakan sabuk atau alat pukul lainnya jika Jaehyun berbuat salah. Bahkan terkadang, saat Jaehyun tak melakukan kesalahan apapun ia tetap dipukuli jika mood ayahnya sedang buruk. Jaehyun tidak mengerti, tapi sejak dahulu ayahnya tidak pernah memperlakukannya dengan baik.

Terutama setelah ibunya meninggal, sikap ayahnya semakin terasa kasar dan begitu menyakitkan. Perlu diketahui, ibu Jaehyun adalah seorang pria, tepatnya carrier yang mampu mengandung dan melahirkan anak. Kenyataan itulah yang membuat Jaehyun begitu membenci ibunya. Kenyataan bahwa ia lahir dari rahim seorang pria adalah aib yang ingin sekali ia kubur.

Tak sekalipun Jaehyun bersikap baik pada mendiang ibunya. Ia selalu kasar, enggan dipeluk dan diperhatikan oleh ibunya sendiri. Karena sikapnya yang seperti itu, ibu Jaehyun mengalami depresi yang cukup berat. Ditolak bahkan sampai tak diakui oleh anak sendiri membuatnya sangat hancur. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 10 apartemennya sendiri.

Jaehyun melihatnya, ia ada di sana pada waktu itu namun enggan menolong. Ia membiarkan ibunya melompat dan jatuh ke lantai dasar. Dalam hati ia bersorak karena seseorang yang ia benci telah pergi, seseorang yang tak ingin ia panggil ibu telah pergi. Namun berbeda dengan sang ayah, ia begitu terpukul saat tau istri yang sangat disayanginya tewas dengan cara seperti itu.

Sejak saat itu sikap ayahnya berubah, ia menjadi terlalu sering bersikap kasar pada puteranya sendiri yang dianggap sebagai penyebab utama kematian istrinya. Perlakuan yang Jaehyun terima dari ayahnya bahkan sampai detik ini membuat Jaehyun semakin membenci carrier. Ia benci laki-laki yang terlihat seperti perempuan.

Ia selalu menindas teman-teman sekolahnya yang terlihat seperti banci dan Baekhyun adalah salah satunya. Saat pertama kali melihat Baekhyun ia langsung teringat pada mendiang ibunya. Kebencian itu langsung muncul begitu saja. Sikap Baekhyun yang benar-benar seperti perempuan membuat Jaehyun ingin menyiksanya habis-habisan dan itu sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun.

Namun keberuntungan tidak selalu berpihak padanya. Ada seseorang yang secara diam-diam merekam video saat Jaehyun dan teman-temannya merundung Baekhyun. Video itu tersebar di media sosial dan menjadi cukup terkenal. Meskipun ayah Jaehyun sudah memerintahkan anak buahnya untuk mentake down semua video yang tersebar di internet, namun rumor buruk tentang dirinya masih menjadi perbincangan hangat di mana-mana.

Karena kejadian itu ia sudah tidak masuk sekolah selama hampir satu bulan lamanya untuk meredam rumor yang semakin menjadi-jadi. Jaehyun mendapat kurang lebih 50 cambukan dari ayahnya karena kejadian ini. Dan malam ini, ia mendapat 30 cambukan lagi karena ketahuan mengendarai motor sambil mabuk padahal usianya masih di bawah umur. Andai saja bisa, Jaehyun ingin sekali mencekik pria tua yang ia sebut sebagai ayahnya itu sampai mati.

"Anda harus mengoleskan salep agar luka anda tak semakin parah, Tuan."

Itu Jimin, salah satu orang kepercayaan ayahnya Jaehyun yang ditugaskan untuk mengawasi putranya. Ia masuk ke dalam kamar tuan mudanya sambil membawa salep dan kompres air hangat.

"Ayah bilang dia akan memindahkanku ke sekolah lain," tanya Jaehyun pada Jimin tanpa menoleh sedikitpun.

"SMA Jaebom."

Kali ini Jaehyun menoleh. "Jaebom?"

"Anda akan dipindahkan ke SMA Jaebom," ujar Jimin kemudian.

SMA Jaebom? Seketika Jaehyun teringat gadis yang tak sengaja ia tabrak di jalan tadi. Gadis itu memakai almamater SMA Jaebom. Apakah itu artinya Jaehyun akan satu sekolah dengan gadis itu? Jaehyun merasa bersalah karena tak sengaja menabrak gadis itu, ia ingin meminta maaf secara tulus padanya.

Delavayi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang