Haaaahhh ... Jika mengingat itu rasanya Kyungsoo ingin menghilang saja. Waktu itu ia menangis sampai berhari-hari, ibunya sampai khawatir karena mengira Kyungsoo disakiti oleh laki-laki. Chanyeol tidak melakukan apapun, tapi Kyungsoo merasa sangat tersakiti oleh kenyataan bahwa Chanyeol adalah seorang g*y. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Kyungsoo merasa ia ingin punya pen*s.
"Bagaimana kuliahmu? Lancar?" tanya Chanyeol sambil meneguk kopi miliknya.
"Lancar. Dan aku hampir gila."
Itulah kenapa Kyungsoo begitu menyukai Chanyeol. Kyungsoo tau Chanyeol sedang ada masalah namun tetap perhatian dengan menanyakan kabar orang lain. Hal-hal seperti ini yang membuat Kyungsoo sulit melupakan perasaannya.
"Semangat. Aku tau kau bisa melakukannya."
Tentu, Kyungsoo akan tetap melakukannya. Kuliah sambil bekerja bukanlah sesuatu yang mudah. Semua orang tau itu.
"Kau tidak akan ikut turnamen kali ini?"
Kyungsoo menggeleng. "Tidak, aku ada kelas pagi dan aku tidak boleh melewatkannya."
Hal yang tidak diketahui Kyuhyun, Sungmin dan Baekhyun adalah Kyungsoo yang sudah beberapa kali ikut turnamen balap liar. Ia akan mendapat uang dengan nominal yang cukup besar jika ia menang, uang itu biasanya ia gunakan untuk membayar biaya kuliahnya.
"Kau ikut?"
Chanyeol mengangguk. "Aku ikut."
Terdengar helaan nafas yang panjang dari mulut Kyungsoo. "Aku ingin melihatnya, sangat menyenangkan melihatmu mengendarai Jake."
Jake adalah nama yang diberikan Chanyeol untuk motor sport kesayangannya. Motor itu diberikan oleh pamannya Chanyeol sebagai hadiah ulang tahun, tentu saja tanpa sepengetahuan Jaejoong. Karena jika Jaejoong tau Chanyeol punya motor sport ia pasti akan syok. Selama ini motor itu pun disimpan di rumah pamannya.
"Aku harap kau menang."
"Aku tidak akan kalah," Chanyeol tersenyum kecil sambil kembali menyeruput kopinya.
.
.
Baekhyun tersenyum menatap pantulan wajahnya sendiri di depan cermin. Ia baru saja menonton tutorial make up yang ada di internet. Semenjak menjadi perempuan Baekhyun jadi suka make up. Ia sangat tertarik untuk belajar merias. Setelah lulus nanti, sepertinya Baekhyun akan mengambil kursus make up. Tapi apakah orang tuanya akan mengijinkan? Entahlah, tapi yang pasti, Baekhyun ingin memperdalam pengetahuannya tentang dunia make up.
Drrt ... Drrt ... Drrt ....
Ponselnya berbunyi, ada panggilan masuk dari Chanyeol.
PIIP
"Ha-"
"Taman kota, sekarang."
"Apa?"
"Kutunggu di taman kota. Dalam waktu 10 menit kau harus sudah sampai."
Baekhyun melirik jam yang menggantung di dinding, pukul 20.30. Pria gila itu menyuruhnya datang ke taman kota hanya dalam waktu sepuluh menit.
"Belikan aku roti gandum yang dijual di minimarket. Aku lapar."
PIIP
Chanyeol mematikan sambungannya sepihak, Baekhyun menatap nanar, marah pun tak bisa karena pria itu memegang rahasianya. Ia pakai sweaternya asal dan berlari seperti orang kesetanan ke luar rumah.
.
.
"Harganya 3.000 won."
"Ini, ambil saja kembaliannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delavayi
Fanfiction"Setelah mendapat perundungan yang cukup parah, Baekhyun memutuskan untuk pindah ke sekolah baru dengan merubah identitasnya menjadi seorang perempuan. Hidupnya berubah total, ia punya teman dan banyak lelaki yang menyukainya. Namun, pada akhirnya i...