Bab 4

169 37 24
                                    

"Byun Baekhee?"

"Kau kenal putriku?"

Chanyeol mengangguk kecil. "Kami teman sekelas."

"Benarkah? Wah, senang sekali bertemu dengan teman anakku di sini."

Sungmin terlihat sangat gembira melihat Chanyeol. Berbeda dengan Baekhyun yang justru membeku di tempat duduknya.

"Jadi, teman yang dimaksud ibuku itu ibunya Baekhee." Chanyeol melirik sekilas ke arah Baekhyun.

"Oh? Kau putranya Jaejoong?"

Chanyeol mengangguk, ia kemudian membungkuk pelan. "Senang bertemu dengan Anda, saya Chanyeol."

Sebentar, Chanyeol putra dari teman ibunya Baekhyun? Yang benar saja! Rasanya Baekhyun ingin menenggelamkan dirinya saja ke dalam Sungai Yang. Dunia benar-benar sesempit itu.

"Apa yang kau lakukan di sini? Di mana ibumu?"

"Ibu di rumah, ia sedang sakit. Aku di sini untuk membantu karyawan lain."

"Ah, begitu rupanya."

"Iya, ibu bilang ada teman lamanya yang memesan tempat di kedai dan meminta dibuatkan dua nasi goreng. Aku tidak menyangka teman yang dimaksud ibuku adalah ibunya, Baekhee," ucap Chanyeol sambil melirik Baekhee.

Sungmin tertawa mendengarnya. "Aku juga terkejut. Aku tidak tau Jaejoong melahirkan seorang putra yang begitu tampan sepertimu. Kau sudah makan? Ayo kita makan bersama."

Chanyeol tersenyum, ia kemudian menggeleng. "Aku masih harus membantu karyawan yang lain. Jika perlu apa-apa ibu bisa memanggilku."

"Ah, sayang sekali."

"Kalau begitu aku permisi, silahkan dinikmati makanannya," ucap Chanyeol lagi sambil membungkuk sopan.

"Ah, iya, terima kasih."

Baekhyun baru bisa bernafas lega setelah Chanyeol pergi.

"Ibu tidak tau kau punya teman yang begitu tampan seperti dia."

"Kami tidak berteman, Bu. Kami hanya kebetulan satu kelas. Lagipula kami baru bertemu hari ini."

Sebenarnya tidak, sih. Sebelumnya Baekhyun sudah pernah bertemu Chanyeol saat di Sungai Yang waktu itu.

"Aku merasa tidak nyaman di sini, Bu. Bisakah kita pulang saja?"

"Pulang? Tapi kita baru sampai, nasi gorengnya bahkan belum kita makan. Kita pulang setelah makanan ini habis."

Baekhyun menghela nafasnya frustasi. Ia benar-benar merasa tidak nyaman berada di sini. Dan entah perasaannya saja atau tidak, ia seperti merasa Chanyeol curi-curi pandang ke arahnya tadi.

Ah, sudahlah. Baekhyun hanya perlu menghabiskan makanan ini dengan cepat agar ia bisa segera pulang.

.

.

Baekhyun bangun kesiangan hari ini. Ia harus berlari menuju halte bus karena takut ketinggalan. Menunggu bus selanjutnya bisa memakan waktu yang cukup lama, Baekhyun bisa semakin telat. Saat sudah dekat dengan halte, bus yang akan ditumpangi Baekhyun sudah berjalan pelan, namun, segerombolan siswa laki-laki yang ada di dalamnya langsung meminta pengemudi bus untuk berhenti.

Pintu bus pun terbuka, Baekhyun tersenyum lega karena ia tidak harus menunggu 15 menit lagi untuk naik bus berikutnya. Ia langsung masuk ke dalam bus, di dalam sudah sangat penuh, tidak ada tempat duduk yang tersisa. Namun segerombolan siswa laki-laki tadi langsung berseru heboh ketika melihat Baekhyun.

"Ya! Apa yang kau lakukan? Cepat berdiri, berikan tempat dudukmu pada gadis cantik itu," ucap salah seorang siswa laki-laki pada murid lain yang duduk di samping jendela.

Delavayi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang